Ensure Gold Vanila
- Main Image
-
- Title
- Ensure Gold Vanila
- Detail Page Path
Tubuh memiliki mekanisme khusus yang berfungsi untuk melindungi diri dan melawan penyakit. Sistem ini disebut dengan sistem imun atau sistem daya tahan tubuh.
Sistem imun bekerja dengan cara menyerang substansi, baik itu kuman; bakteri; virus; atau jamur, yang dianggap membahayakan tubuh. Tujuannya adalah untuk melindungi tubuh agar tidak terserang penyakit.
Tapi, bagaimana jika sistem imun tidak bisa membedakan substansi yang membahayakan tubuh dengan sel-sel di tubuh? Tentunya ini membuat sistem imun justru menyerang sel tubuh manusia itu sendiri.
Kondisi ini disebut dengan penyakit autoimun.
Mungkin sekilas Anda bertanya, bagaimana bisa sistem imun manusia bisa salah mengenali? Untuk mendapatkan jawabannya, yuk kita simak penjelasan apa itu autoimun dan penyebabnya dalam artikel ini.
Apa Itu Autoimun?
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem imun justru menyerang tubuh, atau tepatnya sel-sel dalam tubuh.
Orang yang mengalami kondisi ini, sistem kekebalan tubuhnya salah mengenali sel-sel atau organ tubuh yang sehat sebagai sesuatu yang membahayakan.
Lalu apakah penyakit autoimun itu berbahaya? Hal ini sangat bergantung pada jenis penyakit yang diderita. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini tidak berbahaya dan penderitanya masih dapat hidup seperti biasa.
Jenis penyakit dari kondisi ini sendiri sangat beragam, setidaknya ada 80 penyakit akibat kelainan sistem imun ini. Beberapa penyakit yang termasuk dalam kondisi ini adalah lupus, multiple sclerosis, Guillain-Barre syndrome, penyakit Hashimoto, psoriasis, dan lain-lain.
Masing-masing penyakit tersebut menyerang organ atau sel tubuh yang berbeda.
Jadi ketika muncul pertanyaan penyakit autoimun itu apa jawabannya bisa beragam tergantung jenis penyakit yang dibicarakan.
Penyebab dan Faktor Risiko Autoimun
Tentunya menjadi pertanyaan kok bisa sistem imun manusia salah mengenali sel sehat sebagai sesuatu yang membahayakan tubuh. Sayangnya, hingga saat ini belum ada jawaban bagaimana kondisi ini terjadi.
Meski begitu, perlu digarisbawahi bahwa ini bukan penyakit yang ditularkan oleh orang lain.
Meski belum diketahui apa penyebab dari kondisi ini, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit autoimun. Beberapa di antaranya adalah:
1. Genetik
Beberapa jenis penyakit kelainan sistem imun ini diturunkan melalui genetik. Contohnya lupus dan multiple sclerosis.
Artinya, jika dalam garis keluarga Anda ada yang menderita kondisi tersebut maka bisa jadi akan diwariskan kepada keturunannya.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin juga menjadi salah satu faktor risiko besar dari kelainan sistem kekebalan tubuh ini. Penelitian menyebut bahwa 78 persen pasien dari penyakit autoimun adalah perempuan.
3. Kelebihan berat badan
Salah satu faktor risiko yang bisa kita kendalikan untuk mencegah penyakit kekeliruan sistem imun ini adalah berat badan. Penelitian membuktikan berat badan berlebih dan obesitas meningkatkan risiko penyakit ini.
Baca Juga: Berapa Indeks Massa Tubuh Ideal? Cek Infonya di Sini!
4. Merokok
Bukan rahasia jika merokok buruk untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini juga berlaku pada kondisi kelainan sistem kekebalan tubuh. Riset membuktikan merokok meningkatkan risiko dari rheumatoid arthritis, lupus, multiple sclerosis, penyakit Graves, dan lain sebagainya.
5. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan memiliki efek samping yang meningkatkan risiko penyakit-penyakit autoimun.
6. Infeksi
Infeksi mikroorganisme dan virus juga meningkatkan risiko dari penyakit kelainan sistem imunitas tubuh. Hal ini mungkin terjadi karena interaksi dengan virus atau mikroorganisme mungkin mengubah mekanisme sistem imun.
7. Punya penyakit autoimun
Memiliki penyakit autoimun sebelumnya dapat meningkatkan risiko tubuh mengembangkan jenis yang lain. Hal ini disebut dengan Multiple Autoimmune Syndrome.
Gejala Autoimun
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada setidaknya 80 jenis penyakit akibat kelainan sistem imun. Hal ini membuat gejala juga beragam.
Meski begitu, ada beberapa gejala umum dari penyakit gangguan sistem imun, di antaranya:
- Kelelahan
- Nyeri dan bengkak di otot, jaringan, dan sendi
- ruam kulit
- Sakit perut
- Pembengkakan kelenjar
- Demam ringan
- Susah konsentrasi
- Kesemutan dan mati rasa pada kaki tangan
Namun, selain gejala autoimun yang umum di atas, masing-masing jenis penyakit yang berhubungan dengan sistem imun ini memiliki gejala spesifik.
Untuk itu, pemeriksaan ke dokter diperlukan untuk memastikan kondisi masing-masing orang.
Biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan jenis penyakit yang diderita. Beberapa pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat di antaranya:
- Pemeriksaan fisik dan gejala
- Wawancara mengenai riwayat keluarga
- Tes Antibodi Antinuklear (ANA)
- Cek darah lengkap
- Tes laju sedimentasi eritrosit (ESR)
Setelah mendapatkan diagnosis yang pasti, Anda bisa kemudian melanjutkan dengan pengobatan yang sesuai.
Baca Juga: 5 Cara Memulihkan Stamina Setelah Sakit Untuk Lansia
Cara Mengatasi Autoimun
Kabar buruknya, tidak ada obat untuk penyakit ini. Meski demikian, gejalanya dapat dikendalikan.
Dengan kata lain, pengobatan yang dilakukan bukan bertujuan untuk kesembuhan melainkan mengontrol rasa sakit akibat gejalanya serta mencegah terjadinya komplikasi.
Beberapa terapi dan pengobatan untuk penyakit akibat gangguan sistem imun adalah:
- Obat anti-inflamasi, untuk kurangi peradangan dan rasa sakit
- Kortikosteroid, untuk mengobati gejala akut
- Obat penghilang rasa sakit
- Obat imunosupresan, untuk menghambat sistem kekebalan tubuh
- Terapi fisik, untuk mendorong mobilitas
- Pengobatan untuk defisiensi, untuk terapi beberapa penyakit seperti suntikan insulin pada penderita diabetes tipe 1
- Operasi, untuk mengobati beberapa gejala dari jenis penyakit yang membutuhkan seperti sumbatan usus pada penyakit Chorn
- imunosupresi dosis tinggi, untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi Ensure Gold untuk Bantu Memelihara Daya Tahan Tubuh
Setelah mengetahui berbagai hal mengenai penyakit akibat gangguan sistem imun di atas, tentu kita menjadi paham bahwa ada berbagai hal yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan seperti berhenti merokok, menjaga berat badan tetap ideal, dan juga meningkatkan daya tahan tubuh.
Khusus untuk menjaga berat badan tetap ideal dan memelihara daya tahan tubuh bisa Anda dapatkan dengan konsumsi makanan bergizi seimbang serta konsumsi asupan nutrisi tambahan seperti Ensure Gold.
Ensure Gold, nutrisi dewasa nomor 1 di dunia dan memiliki uji klinis untuk kekuatan setiap hari agar hidup makin berkualitas.
Ensure Gold merupakan asupan nutrisi tambahan untuk dewasa hingga lansia yang dilengkapi dengan omega 3, omega 6, vitamin D, vitamin C, Zinc, selenium, kalsium, dan nutrisi penting lainnya yang terbukti secara klinis dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, Ensure Gold mengandung Triple Protein berupa perpaduan whey, kasein, dan soya yang mudah dicerna tubuh dan nyaman di perut dan dapat dikonsumsi setiap hari.
Konsumsi Ensure Gold setiap hari tetap terasa nikmat karena adanya varian rasa baru, yaitu Gandum.
Untuk membantu menjaga daya tahan tubuh secara optimal, Anda bisa mengonsumsi Ensure Gold 2 kali sehari.
Ensure Gold Rasa Gandum sendiri mengandung β - Hydroxy – β – methylbutyrate (HMB) yakni metabolit asam amino leucine yang telah terbukti klinis dapat mencegah pemecahan protein sehingga dapat mencegah kehilangan massa otot atau berat badan.
Penelitian membuktikan, suplementasi 1,5 gram HMB setiap hari selama 8 minggu signifikan meningkatkan kekuatan tubuh.
Ensure Gold Rasa Gandum mengandung 100 persen minyak nabati. MUFA, PUFA, minyak bunga matahari, canola, dan kedelai yang baik untuk bantu jaga fungsi jantung.
Dengan daya tahan tubuh yang baik, Anda bisa mencegah penyakit autoimun.
Tetap Terhubung