Kelainan Tulang: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kelainan Tulang: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

penyebab kelainan tulang
penyebab kelainan tulang
penyebab kelainan tulang

Kelainan tulang merupakan kondisi yang bisa mengganggu aktivitas dan kesehatan tubuh. Sebab, tubuh manusia tersusun dari 206 tulang yang tersebar dari ujung kaki hingga kepala. Tulang juga memiliki berbagai fungsi dalam tubuh, seperti menunjang pergerakan tubuh, menghasilkan sel darah, melindungi organ dalam tubuh, hingga menopang bentuk tubuh atau postur.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang sangat penting dengan mengenali jenis-jenis kelainan pada tulang, penyebabnya, hingga cara mengatasinya.

Apa Itu Kelainan Tulang?

Penyakit atau kelainan tulang adalah suatu kondisi yang merusak rangka tubuh serta membuat tulang lemah dan rentan terhadap patah tulang.

Setiap orang bisa memiliki penyakit atau kelainan tulang yang memengaruhi kelenturan dan kekuatan tulang. Kondisi ini dapat muncul dari faktor genetika, lingkungan, pola makan, dan infeksi. Kondisi tertentu juga dapat memengaruhi kekuatan dan kelenturan tulang serta mengakibatkan komplikasi kesehatan.

Jenis-Jenis Kelainan Tulang

Berikut penjelasan lengkap lengkap tentang jenis-jenis kelainan tulang dan masing-masing penyebabnya:

1. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kelainan tulang berupa menurunnya massa dan kepadatan tulang sehingga membuat tulang lemah dan rapuh. Osteoporosis atau pengapuran tulang terjadi ketika pembentukan jaringan tulang baru tidak dapat mengimbangi penghancuran jaringan tulang lama yang telah rusak sehingga membuat tulang menjadi lemah dan rapuh.

Umumnya, osteoporosis berkembang secara perlahan dalam beberapa tahun dan baru terdiagnosis ketika sudah ada dampak serius, seperti patah tulang.

Ada sejumlah faktor penyebab kelainan tulang osteoporosis, seperti usia, ras, gaya hidup, dan kondisi medis. Sebagai contoh, faktor gaya hidup yang perlu diketahui adalah kurang berolahraga dan mengonsumsi makanan berkalsium tinggi.

Kelainan tulang osteoporosis yang umum dialami adalah tulang belakang, pergelangan tangan, dan pinggul.

2. Rakitis dan Osteomalasia

Rakitis dan osteomalasia adalah kelainan kelainan pada tulang yang membuat tulang menjadi lunak dan lemah sehingga berisiko mudah patah. Meski dampak yang diakibatkan sama, kedua kelainan tulang ini berbeda.

Rakitis mengacu terjadi pada anak-anak ketika kondisi pelunakan tulang memengaruhi perkembangan tulang pada anak-anak. Penyebab utama rakitis dan osteomalasia adalah kurangnya jumlah kalsium yang tepat dalam darah. Kalsium yang rendah dapat disebabkan oleh rendahnya kadar vitamin D dalam darah.

3. Infeksi Tulang (Osteomielitis)

Infeksi tulang atau osteomielitis adalah peradangan pada tulang yang umumnya disebabkan infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat mencapai tulang melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan terdekat.

Kelainan tulang jenis ini sering terjadi pada orang yang mengalami cedera atau patah tulang terbuka, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, atau menggunakan alat bantu prostetik pada tulang atau sendi.

Penyebab osteomielitis umumnya adalah bakteri staphylococcus, yakni jenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung. Gejala umum yang biasa ditemui pada penderita osteomyelitis adalah nyeri dan pembengkakan pada tulang, demam, serta tubuh terasa lemas.

4. Tumor tulang

Tumor tulang adalah kondisi ketika sel-sel di dalam tulang tumbuh tidak normal sehingga membentuk suatu gumpalan jaringan yang disebut tumor.

Meski tumor pada tulang umumnya bersifat jinak, jaringan di sekitarnya bisa terkena dampak dan membuatnya rusak dan lemah. Pada kondisi yang parah, tumor bisa menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah.

Hingga kini, penyebab sebagian besar kanker tulang tidak diketahui. Sebagian kecil kanker tulang dikaitkan dengan faktor keturunan, sebagian lainnya terkait dengan paparan radiasi.

Gejala yang biasa dialami penderita tumor tulang adalah pembengkakan dan pelunakan di dekat daerah yang terkena, tulang melemah, kelelahan, penurunan berat badan. Untuk jenis tumor tulang yang bersifat ganas atau kanker, tumor ini bisa menyebar dan menyebabkan kerusakan di bagian tubuh lain, bahkan kematian.

5. Penyakit Paget

Penyakit paget (PJA-its) merupakan kelainan tulang kronis yang menyebabkan tulang tumbuh lebih cepat tapi rapuh. Kondisi ini mengakibatkan tulang mudah mengalami kerusakan dan perubahan bentuk.

Seiring waktu, tulang juga bisa menjadi rapuh dan cacat. Area tengkorak, tulang belakang, panggul, dan kaki merupakan bagian yang rawan terserang paget.

Penyebab penyakit tulang paget belum diketahui. Ilmuwan masih sebatas menduga bahwa kombinasi antara faktor genetik serta faktor lingkungan berperan krusial terhadap perkembangan paget. Beberapa gen juga tampak terkait dengan penyakit ini.

Beberapa ilmuwan percaya, penyakit tulang paget terkait dengan infeksi virus pada sel tulang, tetapi teori ini kontroversial.

6. Osteogenesis Imperfecta

Osteogenesis imperfecta (OI) atau penyakit tulang rapuh adalah kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua. Kelainan tulang ini menyebabkan tulang lemah, rapuh, dan mudah patah, otot lemah, gigi rapuh, tulang belakang melengkung, masalah pernapasan, dan hilangnya pendengaran.

Penyebab OI adalah mutasi pada salah satu dari beberapa gen yang memberikan instruksi untuk membuat protein yang digunakan untuk merakit kolagen tipe I. Kolagen jenis itu adalah protein paling melimpah di tulang, kulit, dan jaringan ikat lainnya untuk memberikan struktur dan kekuatan pada tubuh.

Adanya mutasi pada gen itu yang memengaruhi jumlah produksi kolagen jenis itu menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah.

Cara Mengatasi Kelainan Tulang

Setelah mengetahui enam jenis kelainan tulang dan penyebabnya, berikut cara mengatasi dan mencegah kelainan pada tulang.

1. Menambah Asupan Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan vitamin D adalah nutrisi yang berperan penting dalam memelihara kesehatan dan kekuatan tulang sehingga cocok untuk mencegah dan mengatasi kelainan tulang. Sebagai contoh, jumlah kalsium yang dianjurkan untuk dikonsumsi pria usia 19-70 adalah 1.000 mg, sedangkan untuk perempuan usia 51-70 sebanyak 1.200 mg.

Kalsium dan vitamin D bisa ditemukan dalam makanan, seperti susu dan produk olahannya, kacang-kacangan, sayuran, daging, ikan, dan telur. Selain itu, vitamin D lain juga dapat diproduksi di dalam tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari.

2. Menjaga Berat Badan Ideal

Menjaga berat badan ideal dapat mendukung kesehatan tulang. Memiliki berat badan yang terlalu kurus dapat memengaruhi kurangnya kepadatan tulang dan massa tulang sehingga meningkatkan risiko osteopenia dan osteoporosis. Sementara itu, berat badan berlebih atau obesitas dapat merusak tulang dan meningkatkan risiko tulang patah dan osteoporosis.

3. Rutin Berolahraga

Berbagai jenis olahraga, seperti jogging, basket, panjat tebing, dan latihan beban dapat membantu membangun tulang yang kuat dan mencegah tulang keropos.

Jika didukung dengan diet sehat yang terdiri dari vitamin dan mineral yang cukup, risiko cedera terkait tulang bisa berkurang secara signifikan. Meski olahraga secara umum baik untuk tulang, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terkait jenis olahraga yang dianjur jika pernah mengalami kelainan pada tulang.

4. Menjalani Pemeriksaan Kepadatan Tulang

Pemeriksaan kepadatan tulang (BMD) dengan foto rontgen khusus bisa ditempuh untuk memastikan kesehatan tulang. Tes BMD perlu dilakukan, terutama ketika sudah memasuki usia 30 tahun untuk melihat kondisi mineral di dalam tulang.

5.  Asupan Nutrisi Tambahan

Bagi orang yang memasuki usia dengan kepadatan tulang mulai menurun, terlebih bagi penderita kelainan tulang, mengonsumsi nutrisi tambahan sangat diperlukan, seperti diet khusus, suplemen, dan susu.

Contohnya, Ensure Gold rasa Gandum bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi karena Hidroksi Metil Butirat (HMB), yakni senyawa alami dari asam amino leusin yang terbukti klinis dapat membantu menjaga dan membangun massa otot dengan menghambat kerusakan otot.

Asupan nutrisi ini juga mengandung Triple Protein berupa Whey, Kasein, dan Soya, serta 13 vitamin, dan 9 mineral. Berbagai kandungan tersebut dapat mendukung fungsi otot, tulang, terhindar dari osteoporosis, dan kelainan tulang.

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait