Pembentukan Tulang: Proses, Faktor, dan Cara Menjaganya

Pembentukan Tulang: Proses, Faktor, dan Cara Menjaganya

proses pemebentukan tulang
proses pemebentukan tulang
proses pemebentukan tulang

Pembentukan tulang, adalah proses yang sangat rumit dan dinamis yang bertanggung jawab atas pembentukan dan perkembangan sistem rangka. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi tulang dan proses ini dimulai pada tahap awal perkembangan embrionik, biasanya antara minggu keenam dan ketujuh.

Proses ini lalu berlanjut seumur hidup, dengan pengerasan tulang berlanjut hingga sekitar usia dua puluh lima tahun. Meskipun demikian, waktu ini tidak pasti dan dapat sedikit berbeda tergantung pada masing-masing orang.

Memahami seluk-beluk pembentukan tulang sangat penting terutama untuk membantu memahami berbagai kelainan tulang dan penyakit yang mungkin timbul akibat gangguan pada proses osifikasi. Selain itu, pemahaman mengenai pembentukan tulang memberikan wawasan berharga tentang potensi intervensi terapeutik dan perawatan untuk gangguan terkait tulang. 

2 Tahap Penting Pembentukan Tulang

Sebelum memahami lebih jauh bagaimana proses pembentukan tulang, lebih dulu kenali dua jenis pembentukan tulang, yakni osifikasi intramembran atau pembentukan tulang keras dan osifikasi endokondral atau perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Lebih detailnya adalah sebagai berikut:

Osifikasi intramembran (Pembentukan tulang keras)

Osifikasi intramembran adalah proses pembentukan tulang keras dimana tulang terbentuk langsung dari sel mesenkim. Pembentukan ini dimulai dengan sel mesenkim khusus yang berubah menjadi osteoblas, yang kemudian bersatu untuk menciptakan pusat pengerasan. Di pusat ini, osteoblas menghasilkan osteoid, matriks kolagen-proteoglikan yang belum termineralisasi tetapi memiliki kapasitas tinggi untuk mengikat kalsium.

Seiring berjalannya waktu, matriks osteoid mengeras, menyimpan osteoblas dalam ruang kecil yang disebut lakuna dan menyebabkannya matang menjadi sel tulang yang dikenal sebagai osteosit. Produksi osteoid berlanjut, mengelilingi pembuluh darah dan membentuk tulang trabekular atau kanselus, yang akhirnya menampung sumsum tulang merah.

Pada saat yang sama, sel-sel mesenkim yang ada di permukaan tulang berdiferensiasi menjadi lapisan pelindung yang disebut periosteum. Di dalam periosteum ini, osteoblas menyimpan osteoid sejajar dengan matriks yang ada, menghasilkan pembentukan tulang keras atau kortikal.

Osifikasi endokondral (perubahan tulang rawan menjadi tulang keras)

Osifikasi endokondral adalah proses penting untuk membentuk sebagian besar tulang dalam sistem kerangka kita. Ini dimulai dengan sel mesenkim yang berubah menjadi kondrosit, yang menciptakan model tulang rawan dari tulang. Saat model tulang rawan berkembang, beberapa kondrosit di pusat tumbuh lebih besar dan menyimpan protein spesifik untuk mengaktifkan kalsifikasi.

Proses kalsifikasi menyebabkan kondrosit ini mati, menciptakan celah pada struktur tulang rawan. Ini adalah langkah penting karena memungkinkan pembuluh darah dan sel osteogenik memasuki area tersebut. Osteoblas, sel pembentuk tulang khusus, kemudian mulai membangun daerah tulang padat yang dikenal sebagai kerah periosteal.

Dari pusat osifikasi primer ini, proses osifikasi meluas ke luar menuju ujung tulang, yang mengarah ke pembentukan rongga medula di dalam tulang. Akhirnya, pusat osifikasi sekunder terbentuk di epifisis, yang merupakan ujung tulang.

Singkatnya, pengerasan endokondral adalah cara tulang tumbuh dan berkembang. Dimulai dengan tulang rawan, yang secara bertahap berubah menjadi tulang saat sel berubah, mengapur, dan digantikan oleh sel pembentuk tulang. Proses ini berlanjut sepanjang masa kecil dan remaja, membentuk struktur tulang saat tumbuh.

Baca Juga: Yuk, Tingkatkan 5 Kandungan Berikut Sebagai Cara Menguatkan Tulang dan Otot Anda!

Peran Sel Tulang

Proses pembentukan tulang terus terjadi dan berulang-ulang seumur hidup hidup. Proses ini dikendalikan oleh tiga jenis sel utama: osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Penjelasannya berikut ini:

  1. Osteoblas: Jenis sel ini adalah sel pembangun tulang. Osteoblas mensintesis dan menyimpan matriks tulang, yang seperti perancah untuk tulang.
  2. Osteosit: Setelah osteoblas melakukan tugasnya, beberapa di antaranya berubah menjadi osteosit. Sel-sel tulang dewasa ini memainkan peran penting dalam menjaga jaringan tulang dan menjaganya tetap sehat.
  3. Osteoklas: Sel-sel ini bertanggung jawab untuk pembentukan ulang tulang. Mereka memecah dan menyerap jaringan tulang tua, membuka jalan bagi pembentukan tulang baru.

Faktor yang Memengaruhi Pembentukan Tulang

Perkembangan dan pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh banyak faktor pembentukan tulang yang berinteraksi untuk membentuk integritas dan kesehatan sistem rangka. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi ini sangat penting untuk memahami pembentukan tulang dan pengaturannya.

Faktor genetik

Faktor genetik memainkan peran dasar dalam perkembangan dan pertumbuhan tulang. Variasi gen yang terlibat dalam metabolisme dan mineralisasi tulang dapat secara signifikan memengaruhi pembentukan dan kepadatan tulang. 

Pengaruh hormonal

Hormon memiliki pengaruh besar pada tulang sejak lahir hingga seumur hidup. Salah satu hormon penting untuk pertumbuhan tulang disebut hormon pertumbuhan, yang dibuat oleh kelenjar pada otak yang disebut kelenjar hipofisis anterior. Hormon ini sangat penting selama masa kanak-kanak dan remaja ketika tulang tumbuh dengan cepat.

Kumpulan hormon lain yang berperan dalam kesehatan tulang adalah hormon seks, seperti estrogen dan testosteron. Estrogen sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang pada wanita. Saat wanita mengalami menopause, kadar estrogen turun, dan ini bisa menyebabkan hilangnya kepadatan tulang. 

Nutrisi dan pola makan

Nutrisi yang tepat, terutama asupan nutrisi esensial yang cukup, sangat penting untuk pembentukan dan perkembangan tulang yang optimal. Kalsium dan vitamin D adalah dua nutrisi utama yang penting untuk kesehatan tulang, karena merupakan komponen integral dari matriks tulang. Konsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D yang cukup, baik melalui asupan makanan atau paparan sinar matahari, menjaga asupan penting ini untuk mineralisasi tulang. Selain itu, nutrisi lain, seperti fosfor, magnesium, dan vitamin K, juga berkontribusi terhadap kesehatan tulang dan harus menjadi bagian dari diet seimbang.

Aktivitas fisik dan olahraga

Aktivitas fisik dan olahraga berperan penting dalam membentuk kekuatan dan kepadatan tulang. Olahraga seperti berjalan, berlari, dan angkat beban, merangsang sel-sel pembentuk tulang (osteoblas) dan mendorong pembentukan ulang tulang. Aktivitas fisik secara teratur membantu distribusi mineral dan nutrisi ke seluruh tulang sehingga meningkatkan kesehatan tulang. Selain itu, beban mekanis dari aktivitas fisik menimbulkan kerusakan mikro kecil pada tulang, memicu proses perbaikan, yang menghasilkan tulang yang lebih kuat.

Interaksi antara faktor genetik, kontrol hormonal, nutrisi, dan aktivitas fisik bekerja secara berkesinambungan untuk mengatur pembentukan dan kesehatan tulang. Memahami hubungan antar faktor ini sangat penting untuk mengoptimalkan kesehatan tulang dan mencegah gangguan terkait tulang.

Baca Juga: Ampuh! Inilah Cara Mencegah Osteoporosis Menurut Para Ahli Kesehatan

10 Tips Menjaga Kesehatan Tulang

Saat dewasa, menjaga kesehatan tulang sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan karena tulang terus mengalami perubahan dan pembentukan ulang. Tulang yang kuat dapat membantu mencegah osteoporosis dan patah tulang di kemudian hari.

Selain itu, tulang yang kuat juga memastikan integritas kerangka dan kesehatan fisik yang optimal. Saat dewasa, pembentukan ulang tulang terjadi, dengan tulang baru terus dibentuk dan tulang tua dipecah. Namun, seiring bertambahnya usia, kecepatan pengeroposan tulang dapat melebihi pembentukan tulang, sehingga menyebabkan penurunan massa tulang.

Untuk itu, memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan tulang dan menerapkan pola hidup sehat praktik sangat penting untuk menjaga massa dan kekuatan tulang.

1. Pastikan Asupan Kalsium yang Cukup

Orang dewasa berusia 19 hingga 50 tahun dan pria berusia 51 hingga 70 tahun: 1.000 mg kalsium per hari. Wanita berusia 51 tahun ke atas dan pria berusia 71 tahun ke atas: 1.200 mg kalsium per hari. Sumber kalsium yang baik termasuk produk susu, almond, brokoli, kangkung, salmon kalengan dengan tulang, sarden, dan produk kedelai seperti tahu. Jika asupan makanan tidak mencukupi, pertimbangkan suplemen kalsium di bawah pantauan dokter.

2. Perhatikan Asupan Vitamin D

Untuk orang dewasa berusia 19 hingga 70 tahun: 600 unit internasional (IU) vitamin D per hari. Untuk orang dewasa berusia 71 tahun ke atas: 800 IU vitamin D per hari. Sumber vitamin D termasuk ikan berminyak (salmon, trout, whitefish, dan tuna), jamur, telur, makanan yang diperkaya (susu dan sereal), dan paparan sinar matahari. Pertimbangkan konsumsi suplemen, terutama bagi individu dengan paparan sinar matahari yang terbatas.

3. Olahraga

Masukkan olahraga menahan beban ke dalam rutinitas harian Anda, seperti berjalan kaki, jogging, menaiki tangga, atau menari. Latihan menahan beban merangsang sel pembentuk tulang (osteoblas) dan meningkatkan kekuatan tulang.

4. Hindari Merokok

Penggunaan tembakau dapat menyebabkan tulang melemah, meningkatkan risiko osteoporosis.

5. Batasi konsumsi alkohol

Untuk perempuan, tidak lebih dari satu jenis minuman beralkohol per hari dan untuk laki-laki, tidak lebih dari dua minuman beralkohol per hari. Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

6. Jaga berat badan ideal

Terlalu kurus atau berada pada angka 19 atau kurang pada indeks massa tubuh (BMI) dapat mengurangi massa otot dan meningkatkan risiko masalah terkait tulang.

7. Tetap aktif

Aktivitas fisik rutin membantu menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis. Lakukan kombinasi antara olahraga menahan beban dan olahraga otot.

8. Pola makan seimbang

Pola makan seimbang dengan nutrisi yang cukup, termasuk kalsium, vitamin D, fosfor, dan magnesium, bagus untuk kesehatan tulang.

9. Perhatikan konsumsi obat-obatan

Konsumsi obat jangka panjang, termasuk kortikosteroid dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang. Konsultasikan efek samping obat yang berdampak pada tulang dengan dokter.

10. Konsultasi dengan dokter

Jika Anda khawatir mengenai kesehatan tulang, konsultasikan dengan dokter untuk pengecekan menyeluruh dan mendapatkan arahan khusus jika terjadi kondisi tertentu.

Menerapkan hal-hal tersebut dapat berperan dalam menjaga kesehatan tulang di usia dewasa, dan mengurangi risiko osteoporosis dan mendukung kesehatan sistem kerangka tubuh secara menyeluruh. 

Banyak hal yang dapat memengaruhi kesehatan tulang, dan nutrisi adalah salah satu yang berperan besar dalam mendukung kesehatan tulang yang kuat dan sehat.

Baca Juga: Apa Fungsi Tulang Kering Pada Manusia? Cek Penjelasannya di Sini!

Asupan Nutrisi Lengkap Seimbang untuk Kepadatan Tulang

Selain dari asupan makanan sehari-hari, salah satu paket nutrisi tambahan bisa Anda dapatkan dari Ensure Gold. Ensure Gold merupakan minuman bernutrisi lengkap dan seimbang, dan diformulasikan secara khusus dengan beberapa kandungan di antaranya bermanfaat untuk kesehatan tulang.

Ensure Gold merupakan brand no. 1 yang memiliki uji klinis yang mengandung ꞵ-hydroxy ꞵ-methylbutyrate (HMB) serta Triple Protein dari Whey, Casein, dan Soy. Selain itu, terdapat juga 13 vitamin dan 9 mineral, serta kalsium dan vitamin D, keduanya adalah nutrisi penting untuk tulang yang padatt dan kuat.

Kalsium merupakan mineral yang paling melimpah di dalam tubuh dan berperan penting dalam memperkuat tulang dan gigi. Asupan kalsium yang tidak memadai dapat menyebabkan penipisan massa tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Sementara itu Vitamin D adalah nutrisi penting lainnya untuk kepadatan    tulang, karena membantu penyerapan kalsium dari makanan dan membantu menjaga kepadatan tulang dan otot.

SUMBER:

Embryology, Bone Ossification - StatPearls - NCBI Bookshelf. Retrieved on July 24, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539718/. 

SEER Training: Bone Development & Growth. Retrieved on July 24, 2023, from https://training.seer.cancer.gov/anatomy/skeletal/growth.html.  

Bone health: Tips to keep your bones healthy - Mayo Clinic. Retrieved on July 24, 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/bone-health/art-20045060. 

Calcium and Vitamin D: Important for Bone Health | NIAMS. Retrieved on July 24, 2023, from https://www.niams.nih.gov/health-topics/calcium-and-vitamin-d-important-bone-health.

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait