PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Ibu, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan kata protein, bukan? Protein adalah salah satu komponen utama dalam makanan yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Protein memiliki peranan penting dalam pertumbuhan, perbaikan sel, serta mendukung daya tahan tubuh.
Namun, apakah Anda tahu bahwa ada berbagai jenis protein yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak? Salah satu jenis protein yang penting dalam mendukung tumbuh kembang anak adalah protein nabati.
Berikut ini kita akan membahas lebih dalam tentang protein nabati, manfaatnya bagi anak, serta sumbernya. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Protein nabati adalah jenis protein yang berasal dari sumber tanaman. Berbeda dengan protein hewani yang berasal dari produk hewani seperti daging, ikan, dan telur, protein nabati ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Meskipun pada umumnya protein nabati mengandung asam amino yang tidak lengkap, kombinasi beberapa sumber tanaman dapat menciptakan kombinasi protein yang lengkap.
Beberapa contoh protein nabati yang mengandung berbagai nutrisi penting adalah kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Protein nabati juga memiliki keunggulan karena mengandung lebih sedikit lemak jenuh dibandingkan dengan protein hewani, serta lebih kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang mendukung kesehatan tubuh anak secara keseluruhan.
Untuk itu, sangat penting bagi Ibu untuk memperkenalkan dan memasukkan protein nabati dalam menu makanan anak sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan bergizi.
Ada berbagai sumber protein nabati yang dapat Ibu jadikan pilihan untuk mendukung asupan gizi anak. Berikut adalah lima sumber protein nabati yang kaya akan manfaat:
Kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang tanah, kacang merah, dan kacang kedelai adalah sumber protein nabati yang sangat baik. Selain itu, kacang-kacangan juga kaya akan lemak sehat, serat, dan mineral seperti magnesium dan kalium. Kacang kedelai, khususnya, adalah salah satu sumber protein nabati yang paling lengkap, karena mengandung hampir semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh.
Tempe, yang terbuat dari kacang kedelai fermentasi, adalah salah satu sumber protein nabati yang sangat populer di Indonesia. Tempe mengandung protein tinggi, kalsium, serta vitamin B12 yang berguna untuk mendukung kesehatan tulang anak dan daya tahan tubuh. Tempe juga mengandung probiotik yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan anak.
Tahu adalah produk olahan kedelai yang kaya akan protein dan kalsium. Tahu juga sangat mudah disiapkan dan dapat disajikan dalam berbagai olahan, dari tumisan hingga sup. Selain protein, tahun juga mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia pada anak.
Quinoa adalah biji-bijian yang berasal dari tanaman Amaranthaceae. Quinoa mengandung protein lengkap, artinya mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, quinoa juga kaya akan serat, antioksidan, dan vitamin B yang baik untuk mendukung perkembangan otak anak.
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kangkung mengandung protein dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan kacang-kacangan atau biji-bijian, tetapi tetap menjadi tambahan yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein nabati anak. Sayuran ini juga kaya akan kalsium dan zat besi, yang mendukung kesehatan tulang dan energi anak.
Mengonsumsi protein nabati memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Berikut adalah lima manfaat utama yang dapat diperoleh anak dari konsumsi protein nabati:
Protein merupakan komponen penting untuk mendukung pertumbuhan tubuh anak, memperbaiki jaringan yang rusak, serta membentuk otot dan tulang. Protein nabati yang berasal dari kacang-kacangan, tempe, dan biji-bijian dapat membantu anak tumbuh dengan sehat dan optimal.
Protein nabati mengandung lebih sedikit lemak jenuh dibandingkan dengan protein hewani, sehingga lebih baik untuk menjaga kesehatan jantung anak. Mengurangi konsumsi lemak jenuh sangat penting untuk mencegah risiko penyakit jantung di masa depan.
Protein nabati mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, magnesium, dan zinc, yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Dengan mengonsumsi berbagai sumber protein nabati, anak akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan dapat melawan infeksi dengan lebih baik.
Banyak sumber protein nabati yang juga kaya akan serat, seperti kacang-kacangan dan sayuran berdaun hijau. Serat ini sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan anak dan mencegah sembelit. Dengan pencernaan yang sehat, anak akan menyerap lebih banyak nutrisi dari makanan mereka.
Stunting adalah kondisi yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis, yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan memastikan anak mengonsumsi cukup protein nabati, yang kaya akan nutrisi penting seperti asam amino, vitamin, dan mineral, kita dapat membantu mencegah stunting dan memastikan anak tumbuh dengan sehat dan kuat.
Agar protein nabati dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh tubuh anak, Ibu perlu mengikuti beberapa tips agar konsumsi protein nabati tetap sehat dan bervariasi. Berikut adalah lima tips untuk mengonsumsi protein nabati secara sehat:
Untuk memastikan anak mendapatkan asupan asam amino esensial yang lengkap, sebaiknya Ibu mengkombinasikan beberapa jenis protein nabati dalam satu menu, seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Dengan mengkombinasikan beberapa sumber ini, anak bisa mendapatkan manfaat yang lebih maksimal.
Walaupun protein nabati lebih sehat, tetap perlu diperhatikan porsi konsumsi agar tidak berlebihan. Konsumsi protein nabati yang berlebihan juga dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh. Sesuaikan porsi dengan kebutuhan gizi dan aktivitas anak.
Pastikan setiap menu yang mengandung protein nabati juga diimbangi dengan sayuran, buah-buahan, dan karbohidrat sehat seperti nasi merah atau kentang. Ini akan membantu memberikan keseimbangan gizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dengan optimal.
Agar anak tidak bosan, coba variasikan cara penyajian protein nabati dengan berbagai resep, seperti membuat burger tempe, tumis kacang, atau smoothie dengan kacang almond. Hal ini dapat menambah selera makan anak dan memastikan mereka mendapatkan nutrisi terbaik.
Pilihlah sumber protein nabati yang berkualitas, seperti tempe, tahu, atau kacang-kacangan organik yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Ini akan memastikan anak mendapatkan protein yang aman dan bergizi.
Baca Juga: 12 Rekomendasi Makanan yang Mengandung Nutrisi Alami
Selain protein nabati, Ibu juga dapat memberikan Pediasure sebagai asupan nutrisi tambahan yang mendukung tumbuh kembang anak. Pediasure mengandung Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, serta campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus. Pediasure juga didukung oleh New Advance Formula berupa Pediasure Peptigro System, yang membantu mendukung tumbuh tinggi nyata dan daya tahan tubuh optimal si kecil.
Dengan memperkenalkan protein nabati dalam pola makan anak, Ibu dapat memastikan bahwa anak mendapatkan nutrisi seimbang yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jangan lupa untuk memvariasikan menu makanan agar anak menikmati nutrisi terbaik setiap hari!
ID.2024.56926.PDS.2 (v2.0)
SUMBER:
Rd, A. P. M. (2023, November 27). The 18 Best Protein Sources for Vegans and Vegetarians. Healthline. Retrieved December 4, 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/protein-for-vegans-vegetarians
Lawler, M. (2024, June 11). Plant-Based Protein Sources: 10 Top Options to Try. EverydayHealth.com. Retrieved December 4, 2024, from https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/best-plant-based-sources-of-protein/
Berkheiser, K. (2023b, June 23). Animal vs. Plant Protein — What’s the Difference? Healthline. Retrieved December 4, 2024, from https://www.healthline.com/nutrition/animal-vs-plant-protein
Langyan, S., Yadava, P., Khan, F. N., Dar, Z. A., Singh, R., & Kumar, A. (2022). Sustaining Protein Nutrition Through Plant-Based Foods. Frontiers in nutrition, 8, 772573. https://doi.org/10.3389/fnut.2021.772573
Hertzler, S. R., Lieblein-Boff, J. C., Weiler, M., & Allgeier, C. (2020). Plant Proteins: Assessing Their Nutritional Quality and Effects on Health and Physical Function. Nutrients, 12(12), 3704. https://doi.org/10.3390/nu12123704
Mayo Clinic Health System. (n.d.). Tips for eating more plant proteins. Retrieved December 4, 2024, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/tips-for-eating-more-plant-proteins
Brown Health. (n.d.). Getting your protein on a plant-based diet. Retrieved December 4, 2024, from https://www.brownhealth.org/lifespan-living/getting-your-protein-plant-based-diet
Endrinikapoulos, A., Afifah, D. N., Mexitalia, M., Andoyo, R., Hatimah, I., & Nuryanto, N. (2023). Study of the importance of protein needs for catch-up growth in Indonesian stunted children: a narrative review. SAGE open medicine, 11, 20503121231165562. https://doi.org/10.1177/20503121231165562
![]()
Ada cukup banyak jenis protein di tubuh dengan masing-masing manfaatnya. Yuk, bersama-sama mengenali protein demi tumbuh kembang optimal si Kecil
![]()
Protein adalah nutrisi yang penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil. Nutrisi ini dapat diperoleh dari makanan, salah satunya susu tinggi protein
![]()
Cari tahu manfaat protein hewani untuk kesehatan. Temukan sumber terbaik seperti daging, ikan, telur, dan produk susu
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?