PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Setiap orang tua pasti ingin melihat anaknya tumbuh sehat dan berkembang dengan baik. Namun, tidak semua anak mendapatkan gizi yang cukup untuk mendukung proses tumbuh kembang mereka. Salah satu masalah yang kerap mengganggu kesehatan anak-anak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, adalah gizi buruk.
Gizi buruk pada anak dapat mempengaruhi banyak aspek dalam perkembangan fisik dan mental mereka. Salah satu dampak terbesar dari gizi buruk adalah stunting atau gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang tepat dalam periode kritis perkembangan anak. Tak hanya itu, gizi buruk juga dapat menyebabkan wasting, yaitu kondisi di mana berat badan anak sangat rendah dibandingkan dengan tinggi badan mereka.
Berikut ini kita akan membahas lebih dalam mengenai pengaruh gizi buruk pada anak, bagaimana gizi buruk berhubungan dengan stunting, serta tips yang bisa Ibu terapkan untuk menjaga asupan gizi anak agar mereka tumbuh sehat dan optimal.
Gizi buruk terjadi ketika anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Hal ini dapat terjadi akibat pola makan yang tidak seimbang, ketidaktahuan orang tua mengenai gizi yang dibutuhkan anak, atau masalah ekonomi yang membatasi akses anak terhadap makanan bergizi.
Pengaruh gizi buruk pada anak sangat luas dan mencakup berbagai aspek kesehatan, seperti:
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari standar usia mereka, yang umumnya terjadi karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Gizi buruk yang berlangsung dalam jangka panjang, terutama pada dua tahun pertama kehidupan anak, sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik mereka. Stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga dapat berimbas pada kemampuan kognitif, kesehatan jangka panjang, dan kualitas hidup anak di masa depan.
Stunting sering kali merupakan tanda bahwa anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama periode yang sangat kritis dalam pertumbuhannya. Pada masa ini, tubuh dan otak anak mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Oleh karena itu, kekurangan gizi yang terjadi selama masa-masa ini dapat mempengaruhi perkembangan mereka secara permanen. Anak yang mengalami stunting seringkali menghadapi berbagai tantangan dalam belajar, tumbuh, dan berkembang dengan optimal.
Namun, stunting bukan satu-satunya masalah yang dapat timbul akibat gizi buruk. Masalah lain yang sering terjadi adalah wasting, yang juga merupakan akibat dari kurangnya gizi.
Selain stunting, anak yang mengalami gizi buruk juga berisiko mengalami wasting atau kurang gizi akut. Wasting adalah kondisi ketika berat badan anak sangat rendah dibandingkan dengan tinggi badan mereka. Berbeda dengan stunting, yang mengukur pertumbuhan fisik anak dari segi tinggi badan, wasting lebih mengacu pada berat badan yang tidak memadai.
Anak yang mengalami wasting biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti kelelahan, penurunan aktivitas fisik, serta mudah sakit. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat mengurangi daya tahan tubuh anak, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi, dan bahkan dapat mempercepat kematian jika tidak segera diatasi.
Baca Juga: Yuk, Kenali Penyebab & Ciri - Ciri Anak Kurang Gizi dan Cara Pencegahannya!
Sebagai Ibu yang peduli pada tumbuh kembang anak, menjaga asupan gizi anak adalah hal yang sangat penting. Berikut adalah tips yang dapat Ibu terapkan untuk memastikan anak mendapatkan gizi yang baik:
Pastikan anak mendapatkan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Makanan yang bergizi seimbang akan mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Sebagai contoh, berikan kombinasi nasi, lauk pauk seperti ayam atau ikan, sayuran, dan buah-buahan.
Protein sangat penting untuk perkembangan otot dan otak anak. Ibu bisa memberikan sumber protein hewani seperti ikan, ayam, atau telur, serta sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan tahu tempe.
Susu merupakan sumber gizi penting untuk anak. Susu dengan kandungan nutrisi lengkap, seperti Pediasure, yang mengandung Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2, sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama bagi anak dengan kebutuhan gizi khusus atau anak yang rentan terhadap stunting.
Makanan olahan tinggi gula dan lemak trans, seperti junk food, sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas, dan mengurangi nafsu makan anak terhadap makanan bergizi.
Selain makanan yang bergizi, asupan cairan juga penting untuk mendukung metabolisme tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Pastikan anak mengonsumsi air putih yang cukup sepanjang hari.
Buatlah jadwal makan yang teratur untuk anak agar mereka terbiasa dengan pola makan yang sehat. Makan dalam porsi kecil namun sering juga bisa membantu menjaga energi anak sepanjang hari.
Untuk memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter. Ini penting agar Ibu bisa mengetahui apakah anak mengalami gangguan tumbuh kembang atau kekurangan gizi.
Demikian informasi tentang gizi buruk. Intinya, gizi buruk pada anak memiliki dampak yang sangat besar terhadap kesehatan dan perkembangan mereka. Stunting dan wasting adalah dua kondisi yang seringkali terjadi akibat kekurangan gizi, yang tidak hanya memengaruhi fisik anak tetapi juga perkembangan kognitif mereka.
Oleh karena itu, Ibu sangat dianjurkan untuk memperhatikan asupan gizi anak dengan memberikan makanan bergizi seimbang dan memastikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang mendukung tumbuh kembang mereka dengan optimal.
Dengan memberikan perhatian lebih pada gizi anak, Ibu dapat membantu mereka tumbuh sehat, cerdas, dan aktif, serta terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang dapat mengganggu masa depan mereka.
ID.2024.56807.PDS.1
SUMBER:
De Sanctis, V., Soliman, A., Alaaraj, N., Ahmed, S., Alyafei, F., & Hamed, N. (2021). Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta bio-medica : Atenei Parmensis, 92(1), e2021168. https://doi.org/10.23750/abm.v92i1.11346
Stunting in a nutshell. (2015, November 19). https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
Malnutrition in children. (n.d.). https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/malnutrition-in-children
Thurstans, S., Sessions, N., Dolan, C., Sadler, K., Cichon, B., Isanaka, S., Roberfroid, D., Stobaugh, H., Webb, P., & Khara, T. (2022). The relationship between wasting and stunting in young children: A systematic review. Maternal & child nutrition, 18(1), e13246. https://doi.org/10.1111/mcn.13246
Siddiqa, M., Shah, G. H., Mayo-Gamble, T. L., & Zubair, A. (2023). Determinants of Child Stunting, Wasting, and Underweight: Evidence from 2017 to 2018 Pakistan Demographic and Health Survey. Journal of nutrition and metabolism, 2023, 2845133. https://doi.org/10.1155/2023/2845133
Helping your child: Tips for parents and other caregivers. (2019, October 1). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. https://www.niddk.nih.gov/health-information/weight-management/healthy-eating-physical-activity-for-life/helping-your-child-tips-for-parents
![]()
Protein adalah nutrisi yang penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil. Nutrisi ini dapat diperoleh dari makanan, salah satunya susu tinggi protein
![]()
Stunting dan wasting merupakan kondisi anak mengalami malnutrisi. Kedua kondisi ini tidak dapat diabaikan. Kenali perbedaan di antara keduanya
![]()
Daftar makanan yang mengandung nutrisi bantu proses penyerapan nutrisi, jadi anak tidak akan kurang gizi. Cek makanan yang mengandung nutrisi alami di sini!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?