Kenali Faktor dan Penyebab Risiko Stunting pada Anak

Kenali Faktor dan Penyebab Risiko Stunting pada Anak

faktor risiko stunting
faktor risiko stunting
faktor risiko stunting

Sebagai orang tua, Ibu tentu ingin anak tumbuh dengan sehat dan optimal. Namun, tak jarang kita mendengar istilah stunting yang sering kali menjadi perhatian para ahli kesehatan.

Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak adalah kondisi yang serius, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dalam jangka panjang. Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga bisa berdampak pada perkembangan kognitif dan kemampuan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka.

Namun, tahukah Ibu apa saja yang menjadi faktor risiko stunting? Mengetahui faktor dan penyebab stunting adalah langkah pertama untuk mencegahnya.

Berikut ini kita akan membahas lebih dalam mengenai stunting pada anak, faktor risiko yang bisa memicu stunting, serta tips yang dapat Ibu terapkan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

Apa Itu Stunting pada Anak?

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat, sehingga tinggi badan mereka lebih rendah dibandingkan dengan standar pertumbuhan anak seusianya. Secara medis, stunting pada anak diukur dengan menggunakan indeks tinggi badan menurut umur yang memiliki standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tubuh yang pendek dibandingkan teman sebayanya, dan kondisi ini bisa disertai dengan masalah kesehatan lain seperti kekurangan energi, kekurangan gizi, dan sistem imun yang lemah.

Stunting tidak hanya berdampak pada aspek fisik, tetapi juga bisa menghambat perkembangan kognitif anak. Anak yang mengalami stunting sering kali memiliki kemampuan belajar yang terbatas, yang dapat memengaruhi prestasi akademik dan kemampuan sosial mereka.

Baca Juga: Menurut WHO & Kemenkes, Ini Perbedaan Stunting dan Wasting

Faktor Risiko Stunting pada Anak

Ibu, ada berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting pada anak. Beberapa faktor tersebut bisa dihindari, tetapi ada juga yang berada di luar kendali orang tua. Mengetahui faktor-faktor ini dapat membantu Ibu untuk lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Berikut adalah beberapa faktor risiko stunting pada anak:

1. Kekurangan Gizi pada Masa Kehamilan

Gizi ibu selama kehamilan sangat penting untuk mendukung perkembangan janin. Ibu yang kekurangan asupan gizi selama masa kehamilan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang kemudian dapat mengalami masalah pertumbuhan setelah lahir. Ibu yang kekurangan zat gizi seperti asam folat, zat besi, dan protein juga berisiko melahirkan anak yang mengalami growth faltering atau gangguan pertumbuhan pada tahap awal kehidupan mereka.

2. Kurangnya ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah makanan terbaik untuk bayi, terutama pada 6 bulan pertama kehidupannya. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dengan baik. Kekurangan ASI eksklusif dapat mengurangi peluang anak untuk mendapatkan nutrisi yang optimal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko stunting. Pemberian ASI yang terlambat atau pemberian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai juga bisa memperburuk kondisi ini.

3. Infeksi Berulang

Infeksi berulang, seperti diare atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dapat memengaruhi kemampuan tubuh anak untuk menyerap nutrisi dengan baik. Anak yang sering sakit atau menderita infeksi berat cenderung mengalami penurunan nafsu makan dan kekurangan berat badan, yang pada akhirnya bisa memicu gangguan pertumbuhan. Di negara-negara berkembang, infeksi yang tidak tertangani dengan baik bisa memperburuk masalah stunting.

4. Kurangnya Akses ke Sanitasi yang Baik

Kondisi sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi dan gangguan kesehatan lainnya. Anak yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk atau terbatasnya akses air bersih berisiko lebih tinggi untuk terkena infeksi yang dapat memengaruhi pertumbuhan mereka. Penyakit yang disebabkan oleh sanitasi yang buruk, seperti diare, dapat memperburuk kondisi gizi anak dan mengarah pada stunting.

5. Kualitas Makanan yang Tidak Memadai

Makanan yang tidak cukup bergizi dapat menyebabkan anak kekurangan kalori, protein, dan mikronutrien penting lainnya yang dibutuhkan untuk tumbuh dengan sehat. Pola makan yang terbatas, seperti pemberian makanan dengan kualitas rendah dan kurangnya variasi makanan, berisiko menyebabkan malnutrisi. Kekurangan gizi jangka panjang dapat menghambat pertumbuhan anak, terutama pada usia dini yang merupakan periode emas pertumbuhan mereka.

Baca Juga: Yuk, Kenali Penyebab Anak Kurang Gizi dan Cara Pencegahannya!

6. Faktor Sosial Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi keluarga juga berperan besar dalam menentukan akses terhadap gizi yang baik dan perawatan kesehatan yang memadai. Keluarga dengan penghasilan rendah atau yang tinggal di daerah terpencil sering kali menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Selain itu, keterbatasan pengetahuan orang tua tentang pola asuh yang sehat dan pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak juga dapat memperburuk kondisi ini.

7. Kurangnya Stimulasi Tumbuh Kembang

Stimulasi yang diberikan orang tua kepada anak sejak usia dini sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik dan mental mereka. Anak yang tidak mendapat stimulasi yang cukup, baik dalam bentuk kasih sayang, perhatian, atau permainan edukatif, cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik dan kognitif. Ketidakmampuan untuk berkembang secara optimal bisa memperburuk kondisi gizi buruk dan meningkatkan risiko stunting.

Penyebab Risiko Stunting pada Anak

Stunting pada anak bukan hanya masalah fisik yang dapat dilihat dari ukuran tubuh, tetapi juga masalah jangka panjang yang dapat memengaruhi kecerdasan dan kemampuan belajar mereka. Beberapa penyebab utama yang menyebabkan anak mengalami stunting adalah:

1. Kurangnya Asupan Gizi Seimbang

Gizi yang kurang atau tidak seimbang, seperti kekurangan protein, vitamin, dan mineral penting, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan yang serius pada anak.

2. Infeksi dan Penyakit

Penyakit yang mengganggu kemampuan tubuh anak untuk menyerap nutrisi, seperti diare atau pneumonia, sering kali menjadi penyebab utama stunting.

3. Pola Asuh yang Tidak Tepat

Kurangnya perawatan yang baik, seperti pemberian ASI yang tidak cukup atau tidak tepat waktu, serta kurangnya pengetahuan orang tua tentang pemberian makanan yang sehat, dapat meningkatkan risiko stunting.

4. Faktor Lingkungan

Kondisi sanitasi yang buruk, serta keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan dan makanan bergizi, dapat memperburuk kondisi stunting pada anak.

Tips Mencegah Stunting pada Anak

Ibu, mencegah stunting pada anak adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan mereka tumbuh dengan sehat dan berkembang secara optimal. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Ibu terapkan untuk mencegah stunting pada anak:

1. Penuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Pastikan Ibu hamil mendapatkan gizi yang seimbang dan cukup selama masa kehamilan. Mengonsumsi makanan bergizi, seperti protein, sayuran, dan buah-buahan, serta suplemen asam folat yang dianjurkan oleh dokter, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin.

2. ASI Eksklusif Selama 6 Bulan Pertama

Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama adalah cara terbaik untuk mencegah stunting. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dengan baik.

3. Berikan Makanan Pendamping ASI yang Bergizi

Setelah usia 6 bulan, berikan makanan pendamping ASI yang bergizi, seperti bubur dari bahan alami yang kaya akan karbohidrat, protein, dan lemak sehat.

4. Jaga Kesehatan Anak dan Lingkungan

Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Jaga sanitasi yang baik, seperti menyediakan akses air bersih dan fasilitas toilet yang layak.

5. Berikan Asupan Nutrisi yang Tepat

Bu, asupan nutrisi yang tepat dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi anak, terutama bagi mereka yang mengalami kekurangan gizi atau stunting.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Ibu dapat membantu anak tumbuh dengan sehat dan mencegah stunting yang dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif mereka.

Demikianlah informasi terkait faktor risiko stunting. Semoga informasi ini membantu, ya Bu!

 

ID.2024.56807.PDS.1 

SUMBER: 

FKUI, H. (2019, October 20). The importance of nutritional intake to prevent stunting. Faculty of Medicine Universitas Indonesia. https://fk.ui.ac.id/news-2/the-importance-of-nutritional-intake-to-prevent-stunting.html

Stunting in a nutshell. (2015, November 19). https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell

De Sanctis, V., Soliman, A., Alaaraj, N., Ahmed, S., Alyafei, F., & Hamed, N. (2021). Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta bio-medica : Atenei Parmensis, 92(1), e2021168. https://doi.org/10.23750/abm.v92i1.11346

Suratri, M. A. L., Putro, G., Rachmat, B., Nurhayati, Ristrini, Pracoyo, N. E., Yulianto, A., Suryatma, A., Samsudin, M., & Raharni (2023). Risk Factors for Stunting among Children under Five Years in the Province of East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia. International journal of environmental research and public health, 20(2), 1640. https://doi.org/10.3390/ijerph20021640

PGHN :: Pediatric Gastroenterology, Hepatology & Nutrition. https://www.pghn.org/Synapse/Data/PDFData/1121PGHN/pghn-23-457.pdf

Febriani, A. D. B., Daud, D., Rauf, S., Nawing, H. D., Ganda, I. J., Salekede, S. B., Angriani, H., Maddeppungeng, M., Juliaty, A., Alasiry, E., Artaty, R. D., Lawang, S. A., Ridha, N. R., Laompo, A., Rahimi, R., Aras, J., & Sarmila, B. (2020). Risk Factors and Nutritional Profiles Associated with Stunting in Children. Pediatric gastroenterology, hepatology & nutrition, 23(5), 457–463. https://doi.org/10.5223/pghn.2020.23.5.457

Healthy growth and development. (n.d.). World Health Organization (WHO). https://www.who.int/teams/nutrition-and-food-safety/monitoring-nutritional-status-and-food-safety-and-events/healthy-growth-and-development

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil