PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Tahukah Ibu bahwa malnutrisi bukan hanya mengartikan si Kecil kekurangan gizi? Definisi malnutrisi yang lebih tepat adalah kondisi di mana si Kecil menerima nutrisi yang lebih sedikit atau lebih banyak dari yang direkomendasikan.
Pada asupan nutrisi berlebihan, si Kecil akan berisiko mengalami obesitas. Dalam jangka pendek, hal ini mungkin tidak akan terlalu berpengaruh. Namun, seiring berjalannya waktu, si Kecil akan mengalami risiko kesehatan lebih banyak lantaran kondisi obesitasnya, seperti hiperkolesterolemia atau dislipidemia, diabetes, stroke, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.
Namun, apakah hal ini menjadikan anak-anak yang menerima nutrisi lebih sedikit berada di posisi yang lebih aman? Tentu saja tidak. Tanpa asupan nutrisi yang tepat, si Kecil akan mengalami stunting yang mampu jadi kondisi yang permanen. Simak penjelasan tentang apa itu stunting!
Kekurangan nutrisi seperti protein, kalori, dan vitamin dan mineral dapat menghambat pertumbuhan si Kecil. Jika, Ibu mengira hambatan ini dapat berujung pada tubuh yang kurus dan tidak proporsional dengan tingginya atau badannya kurus dibandingkan anak seusianya, Ibu tidak sepenuhnya salah. Namun, dua kondisi tersebut masih bisa diputarbalikkan dengan perbaikan asupan nutrisi.
Untuk lebih menjelaskan apa itu stunting, perlu diketahui bahwa kondisi ini terjadi akibat malnutrisi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. Kondisi stunting tidak bisa diubah apabila sudah lebih dari 2 tahun dan akan berdampak pada perkembangan kognitifnya. Pasalnya, Stunting menjadi perhatian dan berbahaya, karena bukan saja berpengaruh terhadap tinggi badannya, tetapi perkembangan otaknya yang tidak dapat diubah.
Baca Juga: Penting! Tetap Jaga Nutrisi si Kecil yang Susah Makan
Apabila sudah dewasa, anak tidak lagi dapat mengubah tinggi badannya. Memang, bagi sebagian kecil orang, hal ini tidak memiliki masalah. Namun, stunting jelas dapat menghambat dan memengaruhi bagaimana seorang individu menjalani kehidupannya. Maka dari itu, hal yang bisa dilakukan adalah dengan menghindarinya.
Stunting adalah kondisi akibat malnutrisi jangka panjang yang menghambat pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak anak. Jika kekurangan nutrisi terjadi dalam dua tahun pertama kehidupan tanpa intervensi yang tepat, stunting bisa menjadi permanen.
Stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar, dan kesehatan jangka panjangnya.
Berikut beberapa gejala stunting yang perlu Ibu waspadai:
Semakin cepat gejala stunting dikenali, semakin besar peluang untuk melakukan pencegahan dan intervensi.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan stunting pada anak, di antaranya:
Karena penyebabnya beragam, pencegahan stunting perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari asupan nutrisi, kebersihan, hingga pengawasan kesehatan.
Sebagai panduan pertumbuhan, berikut tabel berat badan ideal berdasarkan usia menurut standar WHO:
Usia Anak | Berat Badan Ideal Laki-laki (kg) | Berat Badan Ideal Perempuan (kg) |
0 bulan | 3,3 | 3,2 |
1 bulan | 4,5 | 4,2 |
2 bulan | 5,6 | 5,1 |
3 bulan | 6,4 | 5,8 |
4 bulan | 7,0 | 6,4 |
5 bulan | 7,5 | 6,9 |
6 bulan | 7,9 | 7,3 |
7 bulan | 8,3 | 7,6 |
8 bulan | 8,6 | 7,9 |
9 bulan | 8,9 | 8,2 |
10 bulan | 9,2 | 8,5 |
11 bulan | 9,4 | 8,7 |
12 bulan | 9,6 | 8,9 |
18 bulan | 11,3 | 10,5 |
24 bulan | 12,2 | 11,5 |
36 bulan | 14,3 | 13,9 |
48 bulan | 16,3 | 16,0 |
60 bulan | 18,3 | 18,2 |
Menghindari kondisi yang termasuk malnutrisi membutuhkan pendekatan yang khusus bagi tiap anak. Betul adanya bahwa penjelasan seputar apa itu stunting sama bagi semua orang. Namun, hal yang menyebabkan stunting bisa berbeda-beda.
Bisa jadi, si Kecil memang tidak menerima asupan yang tepat, malas untuk makan, atau mempunyai kondisi kesehatan tertentu. Jadi, sebaiknya konsultasikan kepada dokter demi pendekatan yang lebih efektif lagi.
Namun, untuk memberikan gambaran, berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk hindari stunting!
Cara-cara sederhana tadi memberikan gambaran seputar apa yang bisa Ibu lakukan untuk mencegah terjadinya stunting. Namun, perlu disadari bahwa stunting merupakan masalah yang menjadi perhatian banyak pihak, bukan hanya Ibu saja. Sebab, stunting juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, seperti kondisi ekonomi, tempat tinggal, atau akses terhadap pengetahuan terkait pemberian nutrisi.
Baca Juga: GRATIS! Growth Kit untuk Rutin Cek Status Pertumbuhan si Kecil
Maka dari itu, berbagai pihak, termasuk World Health Organization (WHO) dan Kementrian Kesehatan RI melakukan berbagai pendekatan langsung ke masyarakat. Dengan begitu, akan semakin banyak anak yang terhindar dari risiko stunting.
Secara spesifik, berikut ini beberapa cara mencegah stunting yang perlu dipahami:
Langkah pertama dalam mencegah stunting adalah memahami apa itu stunting dan mengenali gejalanya. Dengan pemahaman ini, Ibu bisa lebih cepat mengambil tindakan jika menemukan tanda-tanda seperti pertumbuhan berat dan tinggi badan anak yang tidak sesuai standar. Semakin dini stunting dikenali, semakin besar peluang untuk memperbaikinya sebelum dampaknya menjadi permanen.
Nutrisi ibu selama masa kehamilan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan janin yang optimal. Asupan zat besi, asam folat, dan protein yang cukup dapat mencegah anemia pada ibu dan gangguan pertumbuhan pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan suplemen yang direkomendasikan dokter sejak masa kehamilan.
ASI eksklusif memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh sehat selama enam bulan pertama kehidupannya. Selain itu, ASI mengandung antibodi alami yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh si Kecil. Pemberian ASI eksklusif juga mendukung perkembangan otak dan sistem pencernaan bayi secara optimal.
Setelah bayi berusia 6 bulan, ASI saja tidak lagi cukup sehingga perlu diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). MPASI harus bergizi lengkap, kaya protein, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan si Kecil. Pastikan pemberian MPASI dilakukan secara tepat waktu dan bertahap sesuai perkembangan kemampuan makan anak.
Kebersihan makanan dan lingkungan sangat penting untuk mencegah infeksi yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi anak. Anak-anak yang sering mengalami diare atau infeksi saluran cerna berisiko lebih tinggi mengalami stunting. Oleh karena itu, pastikan makanan dimasak hingga matang, peralatan makan bersih, dan lingkungan tempat tinggal tetap higienis.
Vitamin A berperan penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh, sedangkan vitamin D membantu penyerapan kalsium untuk pertumbuhan tulang. Memberikan makanan kaya vitamin ini, seperti hati ayam, ikan, telur, dan susu fortifikasi, dapat mendukung pertumbuhan optimal si Kecil. Pastikan juga anak mendapat cukup paparan sinar matahari pagi untuk membantu sintesis vitamin D alami.
Aktivitas fisik tidak hanya memperkuat otot dan tulang anak, tetapi juga mendukung perkembangan motorik kasar dan halus. Anak yang aktif bergerak biasanya memiliki nafsu makan yang lebih baik dan metabolisme tubuh yang sehat. Ajak si Kecil bermain di luar ruangan, berjalan-jalan, atau berolahraga ringan sesuai usianya setiap hari.
Baca Juga: 10 Aktivitas Fisik untuk Menjaga Berat Badan Anak
Saat tidur, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah terbesar, yang penting untuk perkembangan tinggi badan dan otot. Anak yang kurang tidur berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan penurunan imunitas. Pastikan si Kecil memiliki jadwal tidur yang teratur dan cukup sesuai rekomendasi usianya, yaitu sekitar 11–14 jam untuk balita.
Sekarang, apakah Ibu sudah tahu apa itu stunting? Secara singkat, tanda anak kurang gizi adalah mencakup berbagai banyak hal, seperti tubuh kurus, lemas, dan tidak gemar makan. Namun, selain itu, stunting juga bisa menjadi ancaman yang berat karena tidak dapat diperbaiki jika sudah telat. Nah, oleh itu, berikan nutrisi yang tepat bagi si Kecil, ya Bu!
ID.2025.61449.PDS.1 (v1.0)
SUMBER:
Weight-for-age. (n.d.). World Health Organization (WHO). Retrieved April 25, 2025, from https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/weight-for-age
Childhood stunting: Context, causes and consequences. (n.d.). World Health Organization (WHO). Retrieved April 25, 2025, from https://www.who.int/publications/m/item/childhood-stunting-context-causes-and-consequences-framework
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Gejala stunting yang harus diwaspadai. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved April 25, 2025, from https://upk.kemkes.go.id/new/4-gejala-stunting-yang-harus-diwaspadai
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (n.d.). Mencegah anak berperawakan pendek. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Retrieved April 25, 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mencegah-anak-berperawakan-pendek
Stunting in a nutshell. (2015, November 19). World Health Organization (WHO). Retrieved April 25, 2025, from https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
Adult obesity. (2021, March 23). Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/obesity/adult/causes.html (Retrieved on October 18th, 2021)
Five proven measures to reduce stunting. (n.d.). LiftFund. https://www.lift-fund.org/en/lift-voices/five-proven-measures-reduce-stunting (Retrieved on October 18th, 2021)
Nair, A. (2021, January 13). Best ways to increase height in children. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/top-8-ways-to-increase-height-in-children/ (Retrieved on October 18th, 2021)
Pencegahan stunting Pada Anak. (2016, 1). Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting (Retrieved on October 18th, 2021)
StreitN, L., & LD. (n.d.). Malnutrition: Definition, symptoms and treatment. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/malnutrition (Retrieved on October 18th, 2021)
(n.d.). WHO | World Health Organization. (Retrieved on October 18th, 2021)
![]()
Memastikan tumbuh kembang anak mencapai tinggi dan berat badan yang ideal dan optimal tidak mudah. Ketahui rahasia anak bisa tumbuh dengan ideal berikut
![]()
Selain pertumbuhan fisik, ibu perlu memperhatikan perkembangan anak. Tahap perkembangan anak ditandai dengan bertambahnya kemampuan dan keterampilannya
![]()
Kapan gigi anak mulai tumbuh Ini ciri ciri, bagaimana tips meredakan nyeri akibat tumbuh gigi, menjaga kebersihan gigi, dan lainnya
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?