Flu Tulang: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Flu Tulang: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

apa itu flu tulang
apa itu flu tulang
apa itu flu tulang

Salah satu jenis penyakit yang mungkin sering Anda dengar adalah flu tulang. Flu tulang sendiri bukan nama jenis penyakit dengan penjelasan medis tersendiri namun sering disebut sebagai penyakit yang memiliki gejala-gejala umum seperti demam dan rasa ngilu sendi. Akibat gejala-gejala tersebut, kondisi ini kerap disebut sebagai flu tulang. 

Apa Itu Flu Tulang?

Jika Anda penasaran memahami apa itu penyakit flu tulang, penjelasannya adalah flu tulang adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penyakit-penyakit seperti chikungunya dan osteomielitis. Karena baik chikungunya maupun osteomielitis memiliki gejala yang mana masing-masing membuat tulang dan sendi terasa ngilu disertai gejala-gejala umum penyakit flu, maka di Indonesia, kondisi tersebut sering disebut flu tulang.

Meski memiliki gejala yang beririsan, chikungunya dan osteomielitis adalah penyakit yang berbeda sama sekali. Chikungunya merupakan virus yang ditularkan kepada manusia dari gigitan nyamuk.  Sementara itu osteomielitis adalah infeksi yang dipicu oleh radang atau pembengkakan jaringan tulang.

Penyakit ini dapat menyerang baik anak kecil maupun orang dewasa. Penyebabnya pun beragam, bisa dari bakteri yang mengalir dalam darah dan menyebar ke tulang, maupun infeksi dari cedera trauma, tingkat frekuensi suntikan medis, prosedur operasi, dan penggunaan alat prostetik.  Penyakit-penyakit tersebut sering dikaitkan dengan flu tulang.

Gejala Flu Tulang

Seperti sudah ditekankan sebelumnya flu tulang sendiri dapat didefinisikan sebagai sekelompok gejala yang membuat orang merasa sangat sakit dan mengalami gejala seperti demam, kelelahan, dan utamanya, rasa sakit dan tidak nyaman pada tulang dan sendi. Baik chikungunya maupun osteomielitis memiliki gejala umum flu tulang, maka mari ketahui perbedaan gejala antara chikungunya dan osteomielitis.

Chikungunya

Pada penderita chikungunya, gejala biasanya muncul sekitar 4 hingga 8 hari setelah gigitan nyamuk. Seseorang yang terinfeksi chikungunya biasanya merasakan gejala-gejala dengan cepat seperti demam tinggi, serta nyeri sendi hebat.

Nyeri sendi ini bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain nyeri sendi dan demam, gejala lain dari chikungunya meliputi:

  1. Bengkak pada sendi
  2. Nyeri otot
  3. Sakit kepala
  4. Muntah-muntah
  5. Kelelahan
  6. Ruam

Gejala-gejala yang dirasakan penderita chikungunya mirip dengan gejala infeksi zika maupun demam berdarah. Bayi yang lahir dan terinfeksi chikungunya maupun lansia dengan penyakit penyerta memiliki risiko mengalami gejala yang parah dan infeksinya bahkan dapat meningkatkan risiko kematian. 

Osteomielitis

Sementara itu osteomielitis terjadi dengan cara yang berbeda. Osteomielitis merupakan kondisi peradangan atau pembengkakan pada jaringan tulang yang disebabkan oleh infeksi. 

Gejala-gejala yang dirasakan dapat berbeda tergantung penyebab dan tingkat kecepatan infeksi yang terjadi. Gejala-gejala yang umumnya terjadi antara lain: 

  1. Demam tinggi, terutama ketika osteomielitis terjadi akibat infeksi darah
  2. Rasa sakit dan lunak di bagian yang terdampak
  3. Rewel pada anak bayi yang belum bisa menunjukkan rasa sakitnya
  4. Rasa tidak enak badan
  5. Pembengkakan di bagian yang terdampak
  6. Memerah di bagian yang terdampak
  7. Terasa hangat di bagian yang terdampak
  8. Kesulitan menggerakkan sendi di bagian yang terdampak
  9. Kesulitan mengangkat beban atau berjalan
  10. Pincang atau rasa kaku di bagian tulang belakang

Selain chikungunya dan osteomielitis, penyakit atau kondisi lainnya yang berpotensi menimbulkan gejala yang mirip adalah rheumatoid arthritis, lupus, bahkan serangan virus influenza yang parah. Semua kondisi ini memiliki gejala yang merupakan kombinasi yang terdiri dari demam, kelelahan, dan nyeri sendi.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia

Penyebab Flu Tulang

Gejala-gejala flu tulang akibat osteomielitis dan chikungunya terjadi akibat penyebab yang berbeda, antara lain:

Osteomielitis

  • Bakteri staphylococcus: Kebanyakan kasus osteomielitis terjadi akibat serangan bakteri staphylococcus, jenis bakteri yang banyak ditemukan di kulit maupun hidung bahkan pada orang-orang yang sehat.
  • Melalui aliran darah: Kuman atau bakteri di bagian tubuh lainnya seperti paru-paru dari pneumonia atau kantung kemih dari infeksi saluran kemih dapat berpindah di dalam tubuh melalui aliran darah ke titik lemah pada tulang.
  • Cedera: Luka tusuk yang parah dapat membawa kuman dan bakteri ke dalam tubuh. Jika cedera atau luka tersebut terinfeksi, maka bakteri dapat menyebar ke tulang terdekat. Bakteri juga bisa memasuki tubuh jika Anda mengalami patah tulang parah hingga patah tulang menembus kulit.
  • Operasi: Kontaminasi bakteri secara langsung dapat terjadi semasa operasi untuk mengganti sendi atau memperbaiki patah tulang.

Untuk mencegah osteomielitis, kuncinya adalah menjaga kebersihan dan menangani dan mengobati infeksi dengan cepat.

Bersihkan luka dengan baik dan tepat untuk mencegah bakteri masuk sekaligus mencegah infeksi terjadi lagi. Hubungi dokter jika Anda merasakan tanda-tanda atau gejala awal infeksi terutama jika Anda baru saja mengalami operasi atau patah tulang, atau memiliki gangguan kekebalan tubuh dan merasakan gejala.

Selain itu, hindari penggunaan obat-obatan ilegal, dan bagi penderita diabetes, jika terjadi luka atau masalah apapun pada kaki, juga segera hubungi dokter. Untuk mencegah terjadinya luka pada penderita neuropati, pastikan selalu gunakan sepatu agar tidak luka. 

Chikungunya

  • Nyamuk yang terinfeksi: Chikungunya menyebar ketika seekor nyamuk menggigit manusia yang terinfeksi virus tersebut lalu menyebarkan ke orang lain melalui gigitannya.
  • Nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus: Penyebaran chikungunya umumnya terjadi akibat gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Nyamuk-nyamuk ini adalah nyamuk yang sama dengan penyebar demam berdarah dengue.

Untuk mencegah chikungunya, utamanya adalah menghindari diri dari gigitan nyamuk. Penggunaan semprotan nyamuk berstandar EPA yang mengandung DEET, Picaridin, IR3535, minyak lemon eucalyptus, para-menthane-diol (PMD), atau 2-undecanone sangat disarankan.

Gunakan selalu pakaian lengan panjang dan celana panjang yang longgar dan nyaman, terutama jika berada di daerah dengan risiko tinggi gigitan nyamuk. 

Jika tempat tinggal Anda banyak nyamuk, maka Anda bisa menggunakan pintu atau jendela nyamuk, dan jika memungkinkan, gunakan AC. Ambil langkah-langkah untuk mengontrol nyamuk di sekitar Anda baik di luar ruangan maupun dalam ruangan dengan cara mengosongkan, membersihkan, atau menutup wadah yang dapat menampung air, sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak dengan mudah. 

Cara Mengatasi Flu Tulang

Mengatasi flu tulang memang menantang, apalagi banyak penyakit yang memiliki gejala-gejala khas flu tulang. Secara umum, jika Anda merasakan gejala-gejala seperti demam, kelelahan, dan nyeri sendi, utamakan istirahat, minum air secukupnya, dan gunakan obat pereda nyeri untuk menjaga gejala agar tidak semakin parah sambil menanti diagnosis. 

Chikungunya

Jika Anda didiagnosa terkena chikungunya, maka hingga saat ini belum ada obat antivirus atau vaksin yang secara spesifik dapat mengobati maupun mencegah chikungunya. Maka dari itu, mengatasi chikungunya bisa dilakukan dengan mengelola gejala yang dirasakan, antara lain: 

  • Istirahat: Istirahat yang cukup dapat membantu respon pada sistem kekebalan tubuh
  • Asupan cairan: asupan cairan sangat penting untuk melawan demam dan mencegah dehidrasi
  • Obat-obatan: Obat yang mengandung acetaminophen atau paracetamol dapat dikonsumsi untuk mengurangi rasa nyeri dan demam. Sementara itu aspirin dan obat anti radang non steroid (NSAIDS) lainnya sebaiknya dihindari hingga dapat dipastikan Anda tidak mengalami demam berdarah untuk mengurangi risiko pendarahan.

Osteomielitis

Sebagai infeksi tulang, osteomielitis umumnya membutuhkan perawatan jangka panjang dan waktu yang lama untuk sembuh. Infeksi dapat hilang lebih cepat jika perawatan dilakukan pada 3 hingga 5 hari sejak Anda merasakan gejala. Untuk mengatasi osteomielitis, ada beberapa cara seperti: 

Antibiotik

Antibiotik dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi. Pengobatan bisa berlangsung selama empat hingga delapan pekan, dimulai dari penyuntikkan antibiotik melalui vena atau IV di rumah sakit selama 1-2 minggu, diikuti dengan mengonsumsi oral antibiotik selama beberapa minggu. Pada kasus infeksi kronis, penggunaan antibiotik bisa terjadi selama beberapa bulan.

Antijamur

Obat oral antijamur bisa jadi diresepkan selama beberapa bulan untuk mengobati infeksi jamur.

Needle aspiration (aspirasi jarum)

Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan jarum untuk membuang cairan dari abses.

Obat pereda nyeri

Obat anti radang non steroid (NSAIDS) dapat dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit dan nyeri serta radang.

Operasi

Pada kasus osteomielitis parah, operasi bisa dilakukan termasuk operasi tulang. Pada operasi tulang, dokter akan mengangkat jaringan dan tulang yang terinfeksi. Sementara pada operasi tulang belakang bagi orang yang menderita osteomielitis vertebral, untuk mencegah hancurnya vertebra dan merusak sumsum tulang belakang, saraf, dan bagian lain dari sistem saraf, operasi dapat dilakukan. Antibiotik dibutuhkan setelah operasi.

Intinya, mengobati dan menangani flu tulang serta penyakit yang berpotensi menjadi pemicu gejalanya, dibutuhkan pendekatan menyeluruh, termasuk pencegahan agar tidak terjadi, dan beragam pendekatan medis untuk mengobatinya.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan untuk Lansia yang Sedang Sakit

Asupan Nutrisi untuk Jaga Daya Tahan Tubuh

Agar tubuh selalu sehat dan terhindar dari penyakit, pastikan Anda memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Salah satu produk yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Anda adalah Ensure Gold. Ensure Gold; brand nutrisi Dewasa No.1 di dunia dan produk nutrisi yang telah direkomendasikan di Indonesia. Ensure memiliki uji klinis untuk bantu jaga kekuatan dan daya tahan untuk aktif sehari-hari.

Pasalnya, Ensure Gold merupakan asupan bernutrisi lengkap dan seimbang. Ensure Gold mengandung HMB (Hydroxy Methyl Butyrate), Triple Protein (Whey, Casein, dan Soy), 13 vitamin dan 9 mineral, termasuk kalsium tinggi serta vitamin D, serat pangan FOS, dan asam lemak nabati omega-3 dan 6.

Tersedia dalam rasa vanilla, cokelat, dan gandum, Ensure Gold diperkaya dengan formula untuk menjaga kekuatan, kebugaran untuk menjalani aktivitas sehari-hari serta ketahanan tubuh. Konsumsi Ensure Gold dua kali sehari dan nikmati manfaatnya!

SUMBER:

How much physical activity do older adults need?. Retrieved on June 23, 2023, from https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/older_adults/index.htm. 

Aerobic exercise: Top 10 reasons to get physical - Mayo Clinic. Retrieved on June 23, 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/aerobic-exercise/art-20045541.  

Exercise Plan for Seniors: Strength, Stretching, and Balance. Retrieved on June 23, 2023, from https://www.healthline.com/health/everyday-fitness/senior-workouts.  

The 4 most important types of exercise - Harvard Health. Retrieved on June 23, 2023, from https://www.health.harvard.edu/exercise-and-fitness/the-4-most-important-types-of-exercise. 

Best 5 Exercises for Diabetes in the Elderly - Surrey Physio. Retrieved on June 23, 2023, from https://www.surreyphysio.co.uk/top-5/best-5-exercises-for-diabetes-in-the-elderly/.

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait