PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Ketika mengamati tumbuh kembang anak, Ibu pasti sering mendengar tentang berbagai sistem sensorik yang mempengaruhi cara anak belajar, berinteraksi dengan lingkungan, dan bahkan mengatur perilaku mereka.
Salah satu sistem sensorik yang sangat penting namun sering kali kurang diperhatikan adalah sistem proprioseptif. Mungkin istilah ini terdengar asing, namun peranannya dalam perkembangan anak sangat besar, terutama dalam mendukung koordinasi tubuh dan keterampilan motorik mereka.
Berikut ini kita akan mencari tahu lebih lanjut mengenai sistem proprioseptif, fungsi dasar dari sistem ini, perannya dalam tumbuh kembang anak, dan cara efektif untuk melatihnya agar Si Kecil bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Sistem proprioseptif adalah sistem sensorik tubuh yang memberi informasi kepada otak tentang posisi, gerakan, dan keseimbangan tubuh tanpa harus melihatnya. Dengan kata lain, sistem ini membantu anak untuk memahami di mana letak anggota tubuh mereka berada dalam ruang dan bagaimana tubuh bergerak dengan koordinasi yang tepat.
Hal melibatkan berbagai reseptor yang terletak di otot, sendi, dan jaringan ikat, yang akan mengirimkan sinyal ke otak untuk membantu anak merasakan posisi tubuhnya, misalnya ketika mereka duduk, berdiri, berlari, atau menggenggam sesuatu.
Fungsi sistem proprioseptif sangat erat kaitannya dengan kemampuan tubuh untuk bergerak secara koordinatif dan terkoordinasi. Hal ini juga terkait dengan sensorik motorik, yang merupakan dasar bagi pengembangan keterampilan fisik dan kognitif anak.
Baca Juga: Apa Itu Saraf Sensorik dan Bagaimana Menstimulasinya?
Sistem proprioseptif berfungsi untuk memberikan informasi yang akurat mengenai posisi tubuh dan pergerakan tubuh tanpa bantuan penglihatan. Fungsi dasar dari sistem ini antara lain:
Sistem proprioseptif membantu anak mengatur pergerakan tubuh, seperti mengangkat tangan, berlari, atau melakukan aktivitas fisik lainnya dengan tepat dan efisien.
Dengan informasi dari sistem ini, tubuh dapat menjaga keseimbangan saat berdiri, berjalan, atau melakukan aktivitas yang melibatkan pergerakan tubuh.
Proprioseptif membantu anak memahami posisi tubuhnya secara keseluruhan, yang mempengaruhi postur tubuh mereka, baik saat duduk, berdiri, maupun bergerak.
Melalui latihan proprioseptif, anak dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar, seperti berjalan, berlari, atau memanjat, serta keterampilan motorik halus, seperti menulis atau menggambar.
Keterampilan fisik yang diperoleh melalui sistem proprioseptif juga dapat mendukung perkembangan kognitif, seperti pembelajaran tentang ruang, bentuk, dan hubungan antara objek.
Sistem proprioseptif memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun kognitif. Berikut adalah lima peran utama sistem proprioseptif yang harus Ibu ketahui:
Melatih sistem proprioseptif pada anak tidak memerlukan peralatan yang rumit atau latihan khusus yang sulit dilakukan di rumah. Berikut adalah cara sederhana yang bisa Ibu coba untuk melatih sistem proprioseptif anak:
Ajak anak untuk melompat di atas kasur, trampolin mini, atau bahkan dari kursi kecil ke lantai. Aktivitas lompat ini akan merangsang sistem proprioseptif dan meningkatkan keseimbangan serta koordinasi tubuh.
Melempar, menangkap, dan menendang bola adalah kegiatan yang sangat efektif untuk melatih keterampilan motorik kasar anak. Aktivitas ini melibatkan koordinasi antara mata, tangan, dan kaki, serta merangsang sistem proprioseptif.
Ajak anak untuk berjalan dengan berbagai posisi, seperti berjalan dengan tangan di pinggul, berlari di tempat, atau merangkak. Aktivitas ini akan membantu anak mengembangkan kesadaran tubuh dan memperbaiki keseimbangan serta koordinasi.
Berjalan atau berdiri di atas pijakan yang tidak rata, seperti matras tebal atau berjalan di atas permukaan yang bergelombang, dapat membantu anak melatih keseimbangan dan memperkuat otot tubuh mereka.
Melibatkan anak dalam menarik atau mendorong mainan berat, seperti mobil mainan besar atau troli, dapat merangsang otot dan sendi mereka, serta meningkatkan kesadaran proprioseptif tubuh.
Melakukan gerakan yoga sederhana seperti posisi pohon (tree pose) atau posisi meja (table pose) dapat meningkatkan keseimbangan, kontrol tubuh, dan kesadaran tubuh anak. Yoga juga bisa melibatkan unsur relaksasi, yang membantu menenangkan sistem saraf anak.
Bermain dengan media tekstur seperti lumpur atau pasir dapat memberikan rangsangan proprioseptif yang menyenangkan bagi anak. Sensasi tekstur ini membantu anak merasakan posisi tubuh dan anggota tubuh mereka dengan lebih jelas.
Selain latihan fisik yang melibatkan sistem proprioseptif, nutrisi yang baik juga sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Salah satu cara untuk memastikan anak mendapatkan asupan yang tepat adalah dengan memberikan Pediasure, yang mengandung Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2 untuk mendukung pertumbuhan otot dan tulang.
Pediasure juga diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, serta campuran prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus, yang mendukung sistem pencernaan dan daya tahan tubuh Si Kecil. Dengan dukungan nutrisi yang tepat, anak bisa tumbuh dengan optimal dan memiliki tubuh yang siap beraktivitas.
ID.2024.56788.PDS.1
SUMBER:
Proprioception: What it is, how to improve it & disorder. (2024, July 25). Cleveland Clinic. Retrieved December 4, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/proprioception
Children and proprioception. (2023, September 15). Insights of a Neurodivergent Clinician. Retrieved December 4, 2024, from https://neurodivergentinsights.com/blog/tips-and-tools-for-supporting-your-childs-proprioception-needs
Proprioceptive. (n.d.). Essex Partnership University NHS Trust. Retrieved December 4, 2024, from https://eput.nhs.uk/patient-carer-and-visitor/children-and-young-people-experiencing-sensory-processing-needs/explore-our-senses/proprioceptive/
Akagündüz Eğrikılınç, Duygu & Dere, Zeynep. (2024). Development and Interaction of Sensory Systems in Babies. Southeast Asia Early Childhood Journal. 13. 1-17. 10.37134/saecj.vol13.2.1.2024. Retrieved December 4, 2024, from https://ejournal.upsi.edu.my/index.php/SAECJ/article/view/8158
Proske, U., & Gandevia, S. C. (2012). The proprioceptive senses: Their roles in signaling body shape, body position and movement, and muscle force. Physiological Reviews, 92(4), 1651–1697. Retrieved December 4, 2024, from https://doi.org/10.1152/physrev.00048.2011
Calcaterra, V., Marin, L., Vandoni, M., Rossi, V., Pirazzi, A., Grazi, R., Patané, P., Silvestro, G. S., Carnevale Pellino, V., Albanese, I., Fabiano, V., Febbi, M., Silvestri, D., & Zuccotti, G. (2022). Childhood Obesity and Incorrect Body Posture: Impact on Physical Activity and the Therapeutic Role of Exercise. International journal of environmental research and public health, 19(24), 16728. Retrieved December 4, 2024, from https://doi.org/10.3390/ijerph192416728
![]()
Brain gym adalah serangkaian latihan fisik yang dirancang khusus untuk merangsang otak dan mendukung perkembangan fungsi kognitif anak
![]()
Sejumlah ciri anak cerdas bisa diketahui orang tua bahkan saat anak masih balita. Karenanya, ibu harus lebih memperhatikan perkembangan otak si Kecil
![]()
Sejumlah penelitian mengatakan bahwa kecerdasan otak seorang anak diturunkan dari ibunya. Bagaimana fakta lengkapnya? Yuk, mari memahami bersama di sini
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?