PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Kemampuan kinestetik merupakan kemampuan anak untuk menggunakan ketangkasan dan keterampilan tubuh lainnya. Perkembangan kinestetik tentu akan berbeda di setiap tahapan usia si Kecil. Perkembangan kecerdasan kinestetik adalah sesuatu yang harus Ibu perhatikan terus-menerus, karena perkembangan ini juga termasuk perkembangan motorik dan koordinasi tubuh si Kecil.
Sebagai contoh, anak bayi mungkin akan belajar menggerakkan lehernya dulu sebelum lengan dan kakinya. Dari situ, si Kecil akan belajar tengkurap dengan mengangkat kepala, kemudian merangkak, dan tanpa disadari, si Kecil sudah bisa berlari gembira di halaman rumah saat mencapai usia balita.
Tapi, perlu disadari kalau kelancaran perkembangannya bukan hanya bergantung pada berjalannya waktu saja; Ibu pun juga harus memperhatikan milestones atau tonggak pencapaian di dalam perkembangan kinestetik agar dapat mendukung si Kecil. Bagaimana caranya, ya?
Berikut adalah penjelasan seputar perkembangan kecerdasan kinestetik anak dan juga cara Ibu untuk mendukungnya!
Kemampuan kinestetik atau proprioception adalah pemahaman diri terhadap pergerakan tubuh, bahkan tanpa melihatnya. Lantaran dapat merasakan pergerakan tubuh seperti ini, si Kecil nantinya dapat memperkuat kemampuan koordinasinya, seperti mendorong, mengangkat, atau menarik mainan secara alami dan tanpa keraguan. Hal ini berkat kolaborasi dari reseptor-reseptor yang ada pada otot, kulit, dan juga urat si Kecil. Menarik, ‘kan, Bu?
Jenis kecerdasan yang membutuhkan ketangkasan tubuh ini termasuk kecerdasan yang paling mudah dikenali jika dibandingkan dengan yang lain. Ini karena berhubungan dengan koordinasi gerakan tubuh.
Ciri-ciri kecerdasan kinestetik di antaranya:
Anak dengan kecerdasan kinestetik biasanya menunjukkan beberapa tanda sejak dini. Berikut adalah ciri kecerdasan kinestetik yang umum terlihat:
Anak dengan kecerdasan ini tergolong istimewa dalam kerangka kecerdasan majemuk. Beberapa kelebihan anak kinestetik meliputi:
Gaya belajar kinestetik sangat berbeda dengan gaya belajar auditori atau visual. Anak dengan gaya ini akan lebih mudah menyerap informasi melalui:
Anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kontrol gerakan yang sangat baik dan kemampuan untuk menggunakan gerak tubuh untuk menghasilkan energi dan konsentrasi.
Sayangnya, dalam budaya kita, banyak yang berpikir kecerdasan ini tidak ada. Itu sebabnya banyak yang menganggap anak-anak yang lincah dan aktif adalah pengganggu.
Gardner percaya, kecerdasan ini berasal dari tubuh itu sendiri. Beberapa contoh kecerdasan kinestetik, misalnya:
Beberapa contoh paling umum anak yang memiliki kecerdasan kinestetik adalah ia suka melakukan berbagai kegiatan fisik seperti bersepeda, berenang, dan bermain bola dan kurang suka diam dan membaca.
Lantaran kemampuan kinestetik berkembang terus-menerus, maka Ibu akan melihat bentuk dari perkembangan yang berbeda-beda seiring bertambahnya waktu. Berikut adalah beberapa contohnya!
Saat usia dini, perkembangan bayi memang pesat. Sebagai contoh adalah saat usianya sekitar 5 tahun, dia mulai menelaah anggota-anggota tubuh dengan tangannya, seperti kaki dan wajah.
Kegiatan ini memang terlihat sederhana, namun berjalan juga merupakan contoh kegiatan di mana kecerdasan kinestetik anak berperan. Pasalnya, si Kecil tidak perlu melihat kakinya ketika berjalan karena dia telah mengenal lingkungannya.
Menyentuh barang rapuh, seperti telur atau kue, namun tidak memecahkannya adalah sebuah pencapaian yang patut dirayakan. Sebab, si Kecil kini memahami banyaknya tekanan yang harus dikeluarkan untuk memegang barang agar tidak pecah atau rusak.
Bila si Kecil sudah dapat menangkap bola yang terbang ke arahnya, si Kecil telah memiliki koordinasi tangan dan mata (hand-eye coordination) yang baik. Koordinasi ini dilahirkan dari kecerdasan kinestetiknya.
Tapi, bagaimana cara mengembangkan kemampuan kinestetik agar bisa menjalani hal-hal di atas, ya, Bu? Jawabannya cukup sederhana: Ibu perlu memberikannya stimulasi sesuai usianya. Simak contohnya berikut ini!
Sentuh tangannya atau kakinya agar si Kecil merasakan sensasi dan menyadari kehadiran anggota-anggota tubuh. Selain itu, bermainlah dengan boneka tangan (puppets) agar si Kecil mengenali pergerakan benda di sekitarnya.
Mulai dari akhir tahun pertamanya hingga di pertengahan tahun kedua, si Kecil akan mulai belajar berjalan. Pastikan untuk membantunya agar dapat berjalan sambil menjaga keseimbangan.
Mengajak si Kecil untuk berbicara adalah hal yang baik untuk dilakukan sedini mungkin. Namun, pada tahun ketiga, ajarkan dia untuk mengenali nama-nama objek.
Sebelum mencapai usia 4 tahun, ada baiknya untuk mengajari si Kecil memegang pensil warna atau krayon. Dengan demikian, dia dapat menggambar dan belajar mengetahui tekanan yang harus dikeluarkan saat memegang pensil atau krayon.
Kemampuan berhitung juga dipengaruhi oleh kecerdasan kinestetik anak. Sebagai contoh, si Kecil akan belajar hierarki angka dan dapat mengurutkannya dari terendah dan tertinggi atau dengan menyusun barang berdasarkan tingginya.
Baca Juga: Ibu, Pahami Pentingnya Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Berikut Ini!
Ibu, ada banyak cara mengembangkan kecerdasan dengan ketangkasan tubuh anak. Pada anak dengan jenis kecerdasan ini, interaksi fisik, stimulus fisik, dan aktivitas tubuh yang kuat bisa membantunya belajar.
Tampaknya, pikiran mereka bekerja lebih efektif ketika mereka terlibat dalam aktivitas fisik.
Beberapa hal di bawah ini bisa Ibu lakukan untuk membantu si kecil mengembangkan potensinya:
Demikian penjelasan seputar kecerdasan kinestetik anak. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan ini dapat didefinisikan sebagai kemampuan si Kecil mengenal hubungan antara tubuh dan ruang di sekitarnya. Bila kecerdasan kinestetiknya berkembang dengan baik, si Kecil dapat melakukan berbagai aktivitas secara natural, layaknya teman-teman seumurannya.
Kemudian, untuk mendukung perkembangan tersebut, berikan si Kecil vitamin dan mineral dari makanan dan minumannya. Pasalnya, nutrisi yang berperan penting untuk perkembangan otak si Kecil antara lain DHA dan Omega-3. Namun, hasil penelitian British Journal of Nutrition menyebutkan bahwa 8 dari 10 anak berusia 4–12 tahun di Indonesia masih kekurangan asupan DHA dan Omega-3. Padahal, usia tersebut merupakan usia sekolah, di mana kemampuan otak yang optimal dapat membantu anak untuk bisa berprestasi.
PediaSure dengan formula Peptigro System hadir sebagai asupan nutrisi tambahan yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan gizi anak. PediaSure mengandung Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega-3 & 6, dan campuran prebiotik FOS serta probiotik L. acidophilus. Kandungan ini bermanfaat dalam mendukung tumbuh kembang anak, termasuk kesehatan tulang, otak, dan saluran cerna, bila dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan yang seimbang.
Kini, dengan tambahan formula Pediasure Peptigro System, PediaSure juga dilengkapi Casein Phosphopeptide (CPP) yang terbukti secara ilmiah membantu penyerapan kalsium lebih baik dalam tubuh. Peningkatan penyerapan ini mendukung tulang yang kuat, pertumbuhan tinggi badan optimal, dan daya tahan tubuh si Kecil.
Yuk, dukung tinggi badan dan tumbuh kembang optimal si Kecil dengan memberinya PediaSure 2–3 kali sehari!
Pastikan untuk berkonsultasi kepada ahli kesehatan bila si Kecil memiliki kondisi tertentu, dan selalu baca label sebelum membeli. Ketahui lebih lanjut seputar kandungan PediaSure Peptigro di official website kami.
ID.2025.61449.PDS.1 (v1.0)
SUMBER:
What to know about bodily kinesthetic intelligence. (2025, February 7). Verywell Mind. Retrieved April 25, 2025, from https://www.verywellmind.com/bodily-kinesthetic-intelligence-8650933
Gardner's theory of multiple intelligences. (2008, May 10). Verywell Mind. Retrieved April 25, 2025, from https://www.verywellmind.com/gardners-theory-of-multiple-intelligences-2795161
Children’s learning styles. (2020, March 10). AbilityPath. Retrieved April 25, 2025, from https://abilitypath.org/ap-resources/childrens-learning-styles/
Milestones of Child Development - Virginia’s Early Childhood Development Alignment Project. (2013). Retrieved 20 July 2021, from https://va.gapitc.org/wp-content/uploads/2014/03/Milestones_Revised2014.pdf
Do Gross and Fine Motor Skills Differentially Contribute to Language Outcomes? A Systematic Review. (2019). Retrieved 20 July 2021, from https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2019.02670/full
What Is Proprioception, and Why Is It so Important?. (2019). Retrieved 20 July 2021, from https://www.healthline.com/health/body/proprioception/
What’s Important About Spatial Awareness?. (2020). Retrieved 20 July 2021, from https://www.healthline.com/health/spatial-awareness/
Things You Should Know: Number & Math Milestones. (2021). Retrieved 20 July 2021, from https://blog.learningresources.com/things-you-should-know-number-math-milestones/
When Do Babies Start Walking?. (2018). Retrieved 20 July 2021, from https://www.healthline.com/health/parenting/when-do-babies-start-walking/
Your Child’s Proprioceptive Sense. (2019). Retrieved 20 July 2021, from https://babysparks.com/2019/02/22/your-babys-proprioceptive-sense/
What is Proprioception? Understanding the “Body Awareness” Sense. (ND). Retrieved 20 July 2021, from https://pathways.org/what-is-the-proprioception-sense/
![]()
Pahami konsep EQ bagi tumbuh kembang anak apa ciri-ciri dan cara mengembangkannya agar anak tumbuh kembang dengan sehat secara emosional & berprestasi

Sejak memiliki anak, Ibu mungkin jadi banyak bertanya dan memantau tumbuh kembang Si Kecil. Pertanyaan seperti, “Normalkah tumbuh kembang anak saya?” sering menghampiri pikiran Ibu.
![]()
Menghindari makanan yang tidak boleh dimakan saat demam, merupakan upaya yang bisa dilakukan saat pemulihan si Kecil Ketahui selengkapnya di sini!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?