Bu, Waspada 7 Makanan Penyebab Alergi pada Anak Ini

Bu, Waspada 7 Makanan Penyebab Alergi pada Anak Ini

makanan penyebab alergi
makanan penyebab alergi
makanan penyebab alergi
Tags:

Ibu, menjaga kesehatan si kecil tentu menjadi prioritas utama. Namun, tahukah Ibu bahwa beberapa jenis makanan yang sering dikonsumsi anak-anak ternyata bisa memicu reaksi alergi? Alergi makanan pada anak bukanlah hal yang bisa dianggap sepele karena dampaknya bisa beragam, mulai dari ruam kulit hingga gangguan pencernaan.

Untuk membantu Ibu lebih waspada, yuk kenali beberapa makanan penyebab alergi yang perlu dihindari atau diperhatikan dengan seksama!

Apa Itu Alergi Makanan pada Anak?

Alergi makanan pada anak adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu yang dianggap sebagai ancaman. Reaksi ini bisa muncul dalam bentuk ringan, seperti ruam kulit, hingga gejala yang lebih serius, seperti gangguan pencernaan atau kesulitan bernapas.

Alergi makanan berbeda dari intoleransi makanan, karena melibatkan sistem kekebalan tubuh. Anak-anak dengan alergi makanan memerlukan perhatian khusus agar asupan nutrisi mereka tetap terjaga tanpa risiko alergi.

Jenis-Jenis Alergi pada Anak

Alergi pada anak dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan makanan penyebabnya. Berikut adalah beberapa jenis alergi yang paling umum:

1. Alergi Susu

Alergi susu sering terjadi pada bayi dan anak kecil. Reaksi alergi ini biasanya muncul setelah anak mengonsumsi susu sapi atau produk olahannya, seperti keju dan yogurt.

2. Alergi Telur

Telur, terutama putih telur, sering menjadi pemicu alergi. Gejala alergi telur bisa berupa ruam kulit, mual, hingga diare pada anak.

3. Alergi Kacang-Kacangan

Kacang tanah dan kacang pohon (seperti almond dan kenari) adalah penyebab alergi yang cukup serius. Alergi jenis ini bisa memicu reaksi berat seperti anafilaksis.

4. Alergi Gandum (Wheat Allergy)

Anak-anak dengan alergi gandum biasanya mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan berbahan gandum, seperti roti atau pasta.

5. Alergi Ikan dan Seafood

Alergi ikan seperti salmon atau tuna, serta seafood seperti udang, cukup umum terjadi pada anak-anak. Reaksi alerginya bisa berupa gatal-gatal hingga pembengkakan.

6. Alergi Kedelai

Kedelai, yang sering ditemukan dalam susu formula dan makanan olahan, juga menjadi salah satu penyebab alergi pada anak.

7. Alergi Buah-Buahan

Beberapa buah seperti stroberi, kiwi, dan jeruk dapat menyebabkan alergi ringan hingga sedang, seperti gatal-gatal di mulut dan ruam kulit.

Baca Juga: 10 Infeksi Pencernaan pada Anak yang Sering Terjadi

Penyebab dan Gejala Alergi pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Alergi pada Anak

Alergi makanan pada anak terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali protein tertentu dalam makanan sebagai zat berbahaya. Faktor penyebabnya meliputi:

● Faktor Genetik

Anak dengan riwayat keluarga yang memiliki alergi cenderung lebih berisiko.

● Paparan Dini

Paparan makanan tertentu sebelum sistem pencernaan anak matang dapat meningkatkan risiko alergi.

● Gangguan Pencernaan

Sistem pencernaan yang belum sempurna membuat tubuh anak lebih sensitif terhadap makanan tertentu.

Baca Juga: Bu, Ini Manfaat dan Rekomendasi Makanan Rendah Serat untuk Anak

Gejala Alergi pada Anak

Gejala alergi makanan pada anak bisa berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang perlu Ibu waspadai antara lain:

● Kulit

Ruam, gatal-gatal, atau pembengkakan.

● Gangguan Pencernaan

Mual, muntah, atau diare pada anak.

● Saluran Pernapasan

Hidung tersumbat, sesak napas, atau mengi.

● Reaksi Berat (Anafilaksis)

Gejala serius seperti kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, dan tekanan darah rendah yang memerlukan penanganan medis segera.

7 Makanan Penyebab Alergi pada Anak

Berikut adalah daftar makanan yang sering menjadi penyebab alergi pada anak dan tips untuk menggantinya:

1. Susu Sapi

Kenapa Berbahaya?

Alergi susu sapi sering terjadi pada bayi dan anak kecil karena sistem kekebalan tubuh mereka menganggap protein dalam susu sapi sebagai ancaman. Reaksi yang muncul dapat berupa gangguan pencernaan seperti diare, muntah, atau bahkan ruam kulit. Kondisi ini dikenal sebagai alergi protein susu sapi (CMPA).

Alternatif:

Ibu bisa memberikan susu formula berbasis kedelai atau susu hipoalergenik jika anak alergi terhadap susu sapi. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengganti susu.

2. Telur

Putih telur mengandung albumin, protein utama yang memicu alergi pada beberapa anak. Reaksi alergi bisa muncul dalam bentuk ruam, pembengkakan, atau bahkan gangguan pencernaan seperti mual dan diare.

Alternatif:

Gunakan pengganti telur seperti tepung biji rami (flaxseed meal) yang dicampur air atau pure pisang dalam resep makanan. Pilihan ini aman dan tetap memberikan tekstur serupa seperti telur.

3. Kacang Tanah

Alergi kacang tanah adalah salah satu alergi makanan yang paling serius, karena dapat menyebabkan reaksi berat seperti anafilaksis. Gejala dapat meliputi pembengkakan, sesak napas, dan ruam yang menyebar dengan cepat.

Alternatif:

Hindari semua produk yang mengandung kacang tanah, termasuk mentega kacang, dan gunakan mentega biji bunga matahari sebagai alternatif. Periksa label makanan kemasan untuk memastikan tidak ada kontaminasi kacang.

4. Ikan

Protein tertentu dalam ikan, seperti parvalbumin, dapat memicu reaksi alergi. Anak yang alergi ikan mungkin mengalami gatal-gatal, mual, atau pembengkakan setelah mengonsumsinya.

Alternatif:

Ganti sumber protein dari ikan dengan ayam, telur, atau tempe. Meskipun ikan kaya omega-3, nutrisi ini juga bisa didapatkan dari sumber lain seperti kacang-kacangan atau biji chia.

5. Seafood (Udang, Kerang, Cumi)

Seafood seperti udang, kerang, dan cumi mengandung protein tropomyosin yang sering menjadi pemicu alergi pada anak. Reaksi alergi biasanya muncul dalam waktu singkat setelah mengonsumsi, seperti ruam kulit, kesulitan bernapas, atau pembengkakan.

Alternatif:

Fokus pada protein hewani lain seperti daging ayam atau sapi, serta protein nabati seperti tahu dan tempe. Pastikan tidak ada risiko kontaminasi seafood dalam makanan anak.

6. Gandum

Alergi gandum sering disalahartikan sebagai intoleransi gluten, tetapi keduanya berbeda. Alergi gandum dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, hidung tersumbat, atau gangguan pencernaan seperti diare.

Alternatif:

Gunakan tepung pengganti seperti tepung beras, tepung jagung, atau tepung almond untuk membuat roti atau kue yang aman dikonsumsi anak.

7. Kedelai

Protein dalam kedelai dapat memicu reaksi alergi pada anak-anak, terutama bayi yang mengonsumsi susu formula berbasis kedelai. Gejala bisa berupa ruam kulit, gangguan pencernaan, atau pembengkakan di area wajah.

Alternatif:

Hindari semua makanan berbasis kedelai dan gunakan susu berbasis almond, kelapa, atau oat sebagai alternatif. Pilihan ini tetap memberikan nutrisi yang baik tanpa memicu alergi.

Cara Menangani Alergi Makanan pada Anak

Adapun cara menangani alergi makanan pada anak yang wajib Ibu pahami, yakni:

1. Identifikasi Alergi

Catat makanan yang dikonsumsi anak dan reaksi yang muncul. Ini membantu Ibu mengenali pola alergi makanan pada si kecil.

2. Konsultasi dengan Dokter

Dokter dapat melakukan tes alergi seperti tes kulit atau tes darah untuk memastikan makanan penyebab alergi.

3. Hindari Pemicu Alergi

Setelah mengetahui makanan penyebab alergi, hindari makanan tersebut dan periksa label pada produk makanan kemasan.

4. Sediakan Pengganti

Pastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup dengan mengganti makanan penyebab alergi dengan alternatif yang aman.

Dukungan Nutrisi dengan Pediasure

Selain menjaga anak dari makanan penyebab alergi, Ibu juga perlu memastikan kebutuhan nutrisinya tetap tercukupi. Pediasure bisa menjadi salah satu solusi tepat untuk membantu si kecil tetap sehat. Adapun kandungan nutrisi Pediasure yang dibutuhkan si kecil, yakni:

  • Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2 mendukung pertumbuhan tulang dan otot.
  • Diperkaya dengan DHA, Omega 3 & 6, untuk perkembangan otak.
  • Prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus membantu menjaga kesehatan pencernaan.
  • Formulasi Pediasure Peptigro System memastikan penyerapan nutrisi optimal untuk tumbuh tinggi nyata dan daya tahan tubuh anak.

Demikianlah informasi seputar alergi makanan pada anak. Intinya, alergi makanan pada anak memang memerlukan perhatian ekstra, tetapi dengan pemahaman yang tepat, kondisi ini dapat dikelola dengan baik.

Pastikan untuk mengenali makanan penyebab alergi, memahami gejalanya, dan memberikan alternatif makanan yang tetap bergizi. Jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan nutrisi anak dengan Pediasure agar tumbuh kembangnya tetap optimal. 

 

ID.2025.57346.PDS.1 (v1.1)

SUMBER: 

Pecoraro, L., Mastrorilli, C., Arasi, S., Barni, S., Caimmi, D., Chiera, F., Dinardo, G., Gracci, S., Miraglia Del Giudice, M., Bernardini, R., Giannetti, A., & Diagnostic Commission of the Italian Society of Pediatric Allergy and Immunology (SIAIP) (2024). Nutritional and Psychosocial Impact of Food Allergy in Pediatric Age. Life (Basel, Switzerland), 14(6), 695. Retrieved December 20, 2024, from https://doi.org/10.3390/life14060695

Food allergy - Symptoms and causes. (2021, December 31). Mayo Clinic. Retrieved December 20, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-allergy/symptoms-causes/syc-20355095

Food allergy vs. food intolerance: What's the difference? (2022, April 21). Mayo Clinic. Retrieved December 20, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/food-allergy/expert-answers/food-allergy/faq-20058538

Children. (2022, April 13). ACAAI Public Website. Retrieved December 20, 2024, from https://acaai.org/allergies/allergies-101/who-gets-allergies/children/

Dining, services and amenities at the Johns Hopkins hospital. (n.d.). Johns Hopkins Medicine. Retrieved December 20, 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/patient-care/patients-visitors/services-amenities/johns-hopkins-hospital#

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil