Apa Itu Protein Nabati? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini!

Apa Itu Protein Nabati? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini!

protein nabati
protein nabati
protein nabati

Sering kali ketika membahas protein makanan, protein hewani sering disebut sebagai sumber utama. Namun, protein nabati kini juga semakin digemari.

Sebuah survei tahun 2020 oleh International Food Information Council (IFIC) mengungkapkan bahwa 28% orang Amerika meningkatkan konsumsi protein nabati dibandingkan tahun sebelumnya. Dana Hunnes, ahli diet senior di UCLA Health, menyarankan tren ini mencerminkan peningkatan kesadaran akan manfaat kesehatan dari protein nabati.

Jenis protein yang dikonsumsi, baik hewani maupun nabati, tidak secara signifikan mempengaruhi fungsi tubuh sehari-hari. Namun, terdapat data yang menunjukkan bahwa pola makan yang lebih mengedepankan protein dapat berkontribusi pada umur yang lebih panjang dan penurunan morbiditas. Terlepas dari sumber proteinnya, asupan protein harian yang direkomendasikan tetap sama, dan perannya tetap penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk untuk perbaikan sel, produksi hormon, pembentukan otot, dan pembekuan darah. 

Apa Itu Protein Nabati?

Protein nabati adalah nutrisi yang didapat dari tanaman yang menjadi sumber penting nutrisi protein dalam asupan makanan. Protein nabati didapat dari beragam sumber seperti tahu, lentil, kacang, dan tanaman lainnya.

Ketika membahas tentang protein nabati, maka itu tidak bisa lepas dari asam amino. 20 elemen kecil ini merupakan pembangun protein yang penting untuk struktur dan aktivitas tubuh manusia. Asam amino membantu tubuh melakukan berbagai hal mulai dari gerakan otot hingga reaksi kimia.

Tubuh manusia dapat menghasilkan 11 dari 20 asam amino yang dikenal sebagai "non-esensial" karena tubuh tidak membutuhkannya dari makanan. 9 sisanya merupakan asam amino “esensial" yang harus bersumber dari makanan yang dikonsumsi.

"Protein lengkap" adalah makanan yang mengandung semua asam amino esensial yang menyediakan paket nutrisi penting. Beberapa protein nabati, disebut "tidak lengkap" karena tidak mengandung satu atau lebih asam amino esensial. Namun, mengonsumsi berbagai protein nabati sepanjang hari dapat membantu tubuh memenuhi semua kebutuhan asam amino. 

Bagaimana Protein Nabati Dibentuk?

Serangkaian proses tubuh, termasuk mencerna protein dalam makanan, menyerap asam amino, dan aktivitas fisiologis lainnya, memungkinkan terbentuknya protein nabati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein nabati seperti kedelai dan gandum tidak bisa membentuk otot jika dibandingkan dengan protein hewani. Hal ini kemungkinan terjadi karena kandungan asam amino esensial yang lebih rendah atau kekurangan asam amino spesifik seperti leusin, lisin, atau metionin dalam protein nabati.

Namun meski penelitian tentang potensi pembentukan otot dari berbagai protein nabati masih berlangsung, ada banyak variasi sumber protein nabati. Selain itu, berkat inovasi dalam ilmu pangan, isolat protein nabati menjadi lebih mudah ditemui, karena bersifat lestari dan lebih murah. Inovasi ini merupakan perkembangan yang menjanjikan untuk menemukan protein nabati baru berkualitas tinggi dan campuran yang dapat menyediakan semua asam amino esensial, mirip dengan kebanyakan protein hewani

Baca Juga: Cari Asupan yang Mengandung Protein Tinggi? Cek di Sini!

Manfaat Protein Nabati

Protein nabati menawarkan banyak manfaat kesehatan. Dibandingkan dengan protein hewani, protein nabati umumnya mengandung lebih sedikit lemak dan kolesterol, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung, sekaligus memasok nutrisi penting seperti serat, antioksidan, dan fitokimia.

Penelitian menunjukkan bahwa protein nabati dapat membantu menjaga berat badan ideal, karena kebanyakan protein nabati mengandung lebih sedikit kalori daripada protein hewani. Selain itu, konsumsi protein nabati juga sering dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

Namun, kandungan vitamin B12 pada protein nabati cukup rendah dan lebih rendah dibandingkan dengan protein hewani. Vitamin B12 sendiri penting untuk fungsi otak yang baik dan pembentukan sel darah merah, sehingga Anda membutuhkan suplemen tambahan atau sumber protein hewani untuk membantu melengkapi vitamin B12.

Protein nabati sangat penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot. Dia juga memainkan peran penting dalam memproduksi enzim dan hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh.

Jika Anda khawatir tidak bisa mendapatkan protein yang komplet dari protein nabati, maka Anda tidak perlu khawatir karena hal itu telah dibantah oleh para ahli. Dengan pola makan yang tepat dan seimbang, Anda bisa memenuhi kebutuhan tubuh terhadap asam amino baik esensial maupun non esensial dari sumber protein nabati.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa orang yang mengikuti pola makan vegan dan vegetarian menerima protein dan asam amino yang lebih dari cukup. Hanya saja beberapa makanan nabati olahan dapat memiliki kandungan natrium dan lemak jenuh yang tinggi, sehingga Anda sebaiknya harus membaca kandungan nutrisi dengan cermat agar terhindar dari makanan nabati olahan yang diperkaya dengan natrium dan lemak jenuh yang tinggi. Itulah di antara sederet kelebihan dan kekurangan protein nabati.

Selain itu, jika Anda mulai mencoba memperbanyak protein nabati ke dalam pola makan harian Anda, sebaiknya Anda mengecek terlebih dahulu sensitivitas tubuh terhadap makanan. Jika Anda alergi terhadap kedelai atau kacang-kacangan atau memiliki masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar mungkin perlu memantau kandungan serat yang lebih tinggi di banyak makanan nabati.

10 Sumber Protein Nabati

Berikut 10 contoh protein nabati yang dapat menjadi pilihan untuk Anda konsumsi setiap hari:   

1. Tahu, tempe, dan edamame

Bersumber dari kacang kedelai, makanan ini merupakan sumber protein utuh yang menyediakan seluruh asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Masing-masing makanan ini mengandung 12-20 gram protein per 100 gram. Edamame kaya akan folat, vitamin K dan serta sementara tempe mengandung probiotik, vitamin B, dan mineral.

2. Lentil

Mengandung 18 gram protein per 198 gram sajian, lentil juga mengandung lebih dari setengah kandungan rekomendasi serat harian. Selain tinggi protein, lentil juga bermanfaat untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, berat badan tinggi, dan beberapa jenis kanker.

3. Kacang-kacangan

Berbagai kacang-kacangan mengandung 15 gram protein per 170 gram. Selain protein, kacang-kacangan juga mengandung karbohidrat kompleks, serta, zat besi, folat, fosfor, kalium, dan mangan.

4. Ragi nutrisi 

Ragi nutrisi mengandung 8 gram protein dan 3 gram serat per 16 gram. Beberapa jenis ragi nutrisi juga diperkaya dengan seng, magnesium, tembaga, mangan, dan semua vitamin B.

5. Kacang polong

Kacang polong mengandung hampir 9 gram protein per 160 gram. Selain itu, kacang polong juga mengandung 25% kebutuhan serat harian, tiamin, folat, mangan, dan vitamin A, C, dan K.

6. Spirulina

2 sendok (14 gram) tanaman jenis ganggang berwarna biru-hijau ini mengandung 8 gram protein lengkap. Selain itu, spirulina juga mengandung 22% kebutuhan zat besi harian dan 95% kebutuhan tembaga harian.

7. Susu kedelai

Susu kedelai mengandung 6 gram protein per 244 mililiter dan juga merupakan sumber kalsium, vitamin D, dan vitamin B12 yang baik.

8. Oat dan Oatmeal

Baik oat maupun oatmeal adalah salah satu jenis makanan yang memiliki protein nabati lainnya. 40 gram oat kering mengandung kurang lebih 5 gram protein dan 4 gram serat.

9. Biji chia

28 gram biji chia mengandung 5 gram protein dan 10 gram serat, menjadikannya sumber protein yang lengkap.

10. Selai kacang dan biji-bijian

Tergantung pada jenisnya, 28 gram selai kacang dan biji-bijian lainnya mengandung 5-7 gram protein.

Baca Juga: Catat! Ini Makanan dan Minuman Penambah Imun Tubuh

Tips Mengonsumsi Protein Nabati

Beralih ke pola makan kaya protein nabati dapat dilakukan melalui perencanaan pola makan yang tepat dan pemahaman dasar tentang profil nutrisi dari makanan pilihan Anda. Berikut adalah beberapa tip praktis mengonsumsi protein nabati ke dalam pola makan harian Anda.

Pertama, kenali sumber protein nabati Anda. Ini termasuk pilihan berbahan dasar kedelai seperti tempe, tahu, edamame, dan susu kedelai, serta makanan berbahan dasar kacang atau polong seperti lentil atau kacang hitam dan sumber protein nabati lainnya.

Selanjutnya, pastikan asupan protein Anda seimbang antara protein nabati dan hewani jika Anda masih mengonsumsi produk hewani. Karena meski protein nabati sarat akan serat dan dapat menjaga kesehatan usus, beberapa jenis makanan protein nabati mungkin tidak memiliki kandungan mikronutrien yang sama dengan protein hewani seperti vitamin B, zat besi, dan vitamin D31.

Kombinasikan protein nabati dengan berbagai makanan lain. Misalnya, kacang-kacangan dan nasi dianggap sebagai protein nabati lengkap karena keduanya menyediakan semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan satu sendok bubuk protein ke dalam smoothie Anda atau mencampurkannya ke dalam adonan makanan yang dipanggang adalah cara yang bagus untuk meningkatkan asupan protein nabati.

Terakhir, hati-hati dengan protein nabati komersial yang seringkali merupakan produk olahan. Pola makan tinggi makanan olahan kerap dikaitkan dengan penambahan berat badan dan potensi peningkatan risiko kanker. Tetap gunakan pilihan makanan alami dan utuh sebanyak mungkin. 

Singkatnya, kecenderungan meningkatnya konsumsi protein nabati artinya semakin banyak orang yang menyadari manfaat kesehatannya dan peran pentingnya bagi tubuh. Namun, jika Anda berencana beralih sepenuhnya ke pola makan kaya protein nabati, sebaiknya pahami terlebih dahulu profil nutrisi protein ini dan seperti apa pola makan yang dapat dikonsumsi. Ingatlah untuk menyeimbangkannya dengan makanan lain, pertahankan pola makan yang bervariasi, dan hindari protein nabati olahan.

Baca Juga: 12 Cara Merawat Lansia Agar Tetap Sehat dan Bahagia

Asupan Nutrisi Lengkap Seimbang

Bantu lengkapi kebutuhan nutrisi Anda dengan Ensure Gold untuk menyeimbangkan asupan nutrisi Anda. Ensure Gold merupakan brand no. 1 yang telah teruji klinis mengandung HMB (ꞵ-hydroxy ꞵ-methylbutyrate), Triple Protein (Whey, Casein, dan Soy, 13 vitamin dan 9 mineral, kaya akan kalsium dan vitamin D, serat pangan FOS, dan 100% lemak nabati dengan omega-3 dan 6.

Tersedia dalam rasa vanilla, cokelat, dan gandum yang lezat, Ensure Gold menawarkan nutrisi esensial untuk membantu menjaga kebugaran, aktivitas sehari-hari, dan ketahanan tubuh.

SUMBER:

Is plant-based protein for you? Here's what you need to know | UCLA Health. Retrieved July 19, 2023, from tps://www.uclahealth.org/news/is-plant-based-protein-for-you-heres-what-you-need-to-know.  

Plant-based protein - A simple guide to getting enough - Kendall Reagan Nutrition Center. Retrieved July 19, 2023, from https://www.chhs.colostate.edu/krnc/monthly-blog/plant-based-protein-a-simple-guide-to-getting-enough/.  

Protein content and amino acid composition of commercially available plant-based protein isolates - PMC. Retrieved July 19, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6245118/.  

Plant-Based Protein: Health and Environmental Benefits, Plus Tips. Retrieved July 19, 2023, from https://www.healthline.com/nutrition/plant-based-protein-the-best-the-worst-and-everything-in-between.  

13 Nearly Complete Protein Sources for Vegetarians and Vegans. Retrieved July 19, 2023, from https://www.healthline.com/nutrition/complete-protein-for-vegans.    

15 best plant-based protein foods. Retrieved July 19, 2023, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/321474.    

A Nutritionist’s Guide to Plant-Based Protein. Retrieved July 19, 2023, from https://www.healthline.com/health/nutritionists-guide-to-plant-based-protein.

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait