Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui kesehatan jantung Anda adalah dengan mengukur detak jantung. Detak jantung merupakan indikator penting dari tingkat kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan.

Detak jantung adalah jumlah detakan jantung manusia setiap menit. Anda bisa mengukur detak jantung saat istirahat atau resting heart rate dan saat berolahraga atau training heart rate.

Pernahkah Anda mendengar bahwa ada beberapa orang yang memiliki detak jantung cepat, sedangkan yang lain memiliki detak jantung lambat? Lalu, idealnya, berapakah detak jantung normal manusia?

Detak jantung dapat menandakan kondisi medis tertentu atau kebutuhan menyesuaikan gaya hidup, misalnya gaya hidup orang yang suka berolahraga dan tidak. Detak jantung normal manusia berbeda-beda, tergantung usia. Denyut jantung per menit pada manusia dewasa berbeda dengan denyut jantung per menit bayi, anak, dan remaja, misalnya.

Di bawah ini, perkiraan detak jantung normal pada manusia berdasarkan umur dalam satuan denyut per menit atau bpm:

• Bayi baru lahir (100 - 160 bpm)
• Bayi 0 - 5 bulan (90 - 150 bpm)
• Bayi 6 - 12 bulan (80 - 140 bpm)
• Balita 1 - 3 tahun (80 - 130 bpm)
• Balita 3 - 4 tahun (80 - 120 bpm)
• Anak 6 - 10 tahun (70 - 110 bpm)
• Anak 11 - 14 tahun (60 - 105 bpm)
• Remaja 15 tahun ke atas (60 - 100 bpm)

Detak jantung istirahat normal untuk orang dewasa berkisar antara 60 sampai 100 detak per menit. Pada kebanyakan kasus, detak jantung lambat saat istirahat menandakan fungsi aktivitas jantung lebih efisien.

Pada sejumlah kasus, manusia bisa memiliki detak jantung di bawah 60 detak per menit. Misalnya, atlet yang terlatih mungkin memiliki detak jantung istirahat yang normal mendekati 40 detak per menit. Sementara itu, detak jantung normal orang tua atau lansia adalah antara 60-100 detak per menit.

Namun, detak jantung ini bisa berbeda pada lansia yang berolahraga teratur. Idealnya, detak jantung normal lansia saat berolahraga maksimalnya 220 kali per menit dikurangi jumlah usia dan ambil angka 50-85 persen dari itu.

Menurut American Heart Association, perkiraan angka denyut jantung untuk orang dewasa usia 45-70 tahun adalah:

• 45 tahun: 88 hingga 149 bpm
• 50 tahun: 85 hingga 145 bpm
• 55 tahun: 83 hingga 140 bpm
• 60 tahun: 80 hingga 136 bpm
• 65 tahun: 78 hingga 132 bpm
• 70 tahun: 75 hingga 128 bpm

Untuk mengukur detak jantung  Anda, sebenarnya langkahnya sangat mudah. Anda bisa melakukannya dengan jari tangan saja, tanpa bantuan alat. Begini cara menghitung detak jantung normal per menit:

Letakkan ujung telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan kiri tepat pada pangkal bawah ibu jari atau sebaliknya. Di leher, tekan sedikit sisi leher tepat di bawah tulang rahang. Hitung jumlah ketukan dalam 15 detik lalu kalikan dengan empat. Itu detak jantung Anda. Agar lebih akurat, Anda bisa mengulanginya beberapa kali dan menggunakan nilai rata-ratanya.

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah jangan mengukur detak jantung satu atau 2 jam setelah berolahraga atau mengalami peristiwa yang membuat stres. Tunggu pengukuran 1 jam setelah mengonsumsi kafein karena kafein dapat menyebabkan detak jantung meningkat. Jangan mengukur detak jantung setelah duduk atau berdiri dalam waktu lama.

Detak jantung seseorang dipengaruhi banyak faktor, di antaranya usia, tingkat kebugaran dan aktivitas, merokok, memiliki penyakit kardiovaskular, kolesterol tinggi atau diabetes, temperatur udara, posisi tubuh (misalnya berdiri atau berbaring), emosi, ukuran tubuh, dan obat-obatan.

Baca Juga: Apakah Tangan Basah Tanda Penyakit Jantung? Cek Jawabannya Disini!

Jika usai melakukan pengukuran detak jantung, Anda menemukan angkanya sangat tinggi atau sangat rendah dibandingkan seharusnya, maka mungkin saja ada masalah.

Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika detak jantung istirahat Anda secara konsisten di atas 100 detak per menit (takikardia) dan detak jantung istirahat Anda di bawah 60 detak per menit (brakikardia). Terutama, jika Anda memiliki tanda atau gejala lain seperti pingsan, pusing, dan sesak napas.

Untuk mempertahankan detak jantung normal, Anda bisa melakukan sejumlah cara, di antaranya:

Orang rutin berolahraga salah satunya karena rutin berolahraga membuat Anda memiliki detak jantung lebih rendah dari yang lain.

Tingginya detak jantung bisa jadi hasil dari konsumsi kalsium yang tinggi.

Baca Juga: 7 Sayuran Untuk Penyakit Jantung

Bekerja tanpa henti dan kurang istirahat meningkatkan detak jantung.

Merokok dan mengonsumsi alkohol menyebabkan racun yang tidak diinginkan masuk ke dalam tubuh sehingga mengurangi stamina dan membuat bekerja lebih keras.

Sejak lama, kafein dan jantung sudah dikenal memiliki korelasi yang tidak baik. Akan tetapi, minum kopi yang tidak berlebihan, atau secukupnya, masih dianggap memiliki manfaat dan baik untuk kesehatan.

Karena itu, mengatur dosis minum kopi menjadi sangat krusial bagi kesehatan Anda. Idealnya, dalam sehari manusia bisa minum kopi sebanyak 2-5 cangkir.

Jika Anda sudah menerapkan pola hidup sehat, jangan lupa asupan suplemen tambahan untuk menjaga detak jantung Anda tetap normal.

Salah satu suplemen tambahan untuk memperkuat daya tahan adalah  Ensure Gold Rasa Gandum, yang mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Ensure Gold rasa gandum memiliki kandungan triple protein untuk menyediakan asam amino yang berkesinambungan bagi sintesa protein agar mudah diserap, dicerna, dan bertahan lama di dalam tubuh.

Ensure Gold rasa gandum merupakan nutrisi dewasa dengan kandungan β - Hidroxy – β – methylbutyrate (HMB). Kandungan tersebut merupakan metabolit asam amino leucine yang telah terbukti klinis dapat mencegah pemecahan protein.

Kabar baik lainnya, Ensure Gold rasa gandum juga tersusun dari 100% minyak nabati, minyak bunga matahari, canola, MUFA, PUFA, dan kedelai yang baik untuk fungsi jantung. Nutrisi tambahan Ensure Gold ini juga mengandung berbagai kandungan baik bagi tubuh, seperti:

• Omega 3 dan 6, vitamin C dan E untuk menjaga sistem daya tahan sel
• Vitamin A dan D untuk mengatur fungsi sistem daya tahan tubuh
• Zinc untuk pembentukan sistem daya tahan sel yang baru
• Protein, makronutrien penting, untuk pembentukan antibodi dan sistem daya tahan sel
• Protein dan vitamin D untuk kekuatan tulang dan daya tahan tubuh

Maka dari itu, pastikan untuk selalu menambah asupan dengan nutrisi tambahan agar detak jantung normal, peredaran darah lancar, tubuh tetap sehat, dan Anda tetap bisa beraktivitas sehari-hari.