Mengenal Penyakit Kelainan Otot yang Wajib Diwaspadai

Mengenal Penyakit Kelainan Otot yang Wajib Diwaspadai

macam macam kelainan otot
macam macam kelainan otot
macam macam kelainan otot

Otot, bagian tubuh yang sangat kompleks nan rumit namun menakjubkan ternyata mencakup sekitar 40% dari rata-rata tubuh manusia. Otot memainkan peranan penting terhadap cara tubuh bergerak, postur tubuh, serta kekuatan fisik secara menyeluruh. Namun, bagaimana jika seseorang mengalami penyakit kelainan otot?

Perlu dipahami bahwa otot memiliki hubungan erat dengan sistem tubuh lainnya. Contohnya, interaksi otot dengan sistem kerangka sangat penting untuk gerakan, sementara hubungan otot dengan sistem sirkulasi membantu mendistribusi nutrisi penting serta oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, otot juga mampu merespons sinyal dari sistem saraf, sehingga memberikan kontribusi terhadap cara tubuh bergerak sendiri serta koordinasi tubuh. 

Mengingat pentingnya peran otot dalam tubuh, kelainan yang berdampak pada otot dapat menghambat fungsi tubuh secara drastis dan berimbas pada terganggunya kehidupan yang normal. Untuk memahami masalah ini, simak penjelasannnya di bawah!

Apa Itu Kelainan Otot?

Kelainan otot adalah masalah kesehatan yang mencakup penyakit otot primer dan sekunder dan mengacu pada berbagai kondisi yang menyerang sistem otot manusia. Kelainan ini terbagi dua, yakni penyakit otot primer dan penyakit otot sekunder.

Penyakit otot primer berasal dari abnormalitas yang terjadi pada otot itu sendiri, sementara kelainan otot sekunder muncul akibat terjadinya penyakit penyerta atau kondisi medis tertentu. Baik kelainan atau penyakit otot primer maupun sekunder berdampak pada otot dan untuk beberapa kasus, juga berdampak pada saraf yang berkaitan dengannya.

Imbasnya, kelainan otot ini dapat memicu terbuangnya massa otot, berkurangnya kekuatan, dan rusaknya fungsi otot. Pada kasus tertentu, kelumpuhan dapat terjadi pada kelainan otot.

Kelainan pada otot manusia dapat menghadirkan berbagai gejala fisik yang dapat memengaruhi dan mengganggu aktivitas sehari-hari secara signifikan. Gejala umum pada kelainan otot adalah otot yang melemah, kram, terganggunya gerakan dan keseimbangan, kejang, kesemutan, rasa nyeri, penglihatan ganda, mati rasa, mata terkulai, disfagia, dan kesulitan bernafas seperti dyspnea.

 Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri otot yang disertai gangguan pernafasan, pusing, otot lemah, demam, dan leher yang kaku, segera hubungi dokter.

Baca Juga: 7 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Otot

5 Jenis Kelainan Otot

Ada beberapa jenis kelainan otot yang sering terjadi, yakni:

1. Parkinson

Parkinson merupakan gangguan saraf yang berdampak pada otak dan juga otot. Ciri-ciri dari Parkinson adalah gerakan tubuh tidak terkontrol seperti tubuh bergetar, kaku, dan kesulitan menjaga keseimbangan dan koordinasi. Seiring dengan berkembangnya penyakit, penderita parkinson akan mengalami kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan dan berbicara. 

Penyebab dari parkinson masih belum sepenuhnya diketahui, namun kerap dikaitkan dengan kerusakan dan matinya sel saraf di bagian ganglia basal otak, yang menghasilkan dopamin. Kekurangan dopamin ini memicu masalah gerakan dan kekakuan otot sebagai imbas dari penyakit ini. Selain itu, parkinson juga dapat memicu hilangnya saraf yang menghasilkan norepinefrin, berdampak pada tekanan darah dan membuat tubuh mudah lelah. 

2. Distrofi otot

Distrofi otot merupakan sekelompok penyakit pada otot manusia dengan ciri-ciri otot yang melemah seiring dengan tumbuhnya penyakit serta hilangnya massa otot. Gen yang abnormal dapat mengganggu produksi protein yang penting untuk pembentukan otot yang sehat.

Munculnyanya distrofi otot disertai gejala yang muncul dalam berbagai usia dan berdampak pada kelompok otot yang berbeda. Distrofi otot duchenne adalah yang paling umum, dan paling banyak ditemui pada anak laki-laki. Gejala dari distrofi otot duchenne adalah mudah jatuh, susah bangkit, dan gaya jalan yang seolah melenggang. Jenis distrofi otot lainnya adalah becker, miotonik, facioscapulohumeral, bawaan, dan limb-girdle.

Gejala umum pada distrofi otot umumnya adalah nyeri otot, otot kaku, otot betis yang besar, kesulitan belajar, dan pertumbuhan yang terhambat. Hubungi dokter jika terdapat tanda otot lemah. Distrofi otot sendiri disebabkan oleh mutasi gen spesifik dan umumnya diwariskan. Meski tidak ada obat, namun pengobatan dan terapi dapat mengurangi gejala dan memperlambat progresi penyakit.  

3. Keseleo

Keseleo terjadi ketika otot ligamen yang menopang sendi mengalami peregangan berlebihan atau sobek, yang disebabkan oleh tubuh jatuh, memutar, atau akibat sentuhan fisik. Keseleo biasanya terjadi pada pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan.

Keseleo pada pergelangan kaki sering terjadi ketika kaki memutar ke dalam secara tiba-tiba atau mengarah ke bawah, sehingga memicu cedera pada otot ligamen lateral. Sementara itu keseleo pada lutut biasanya terkait dengan ACL (anterior cruciate ligament) atau MCL (medial collateral ligament) dan biasanya terjadi akibat jatuh atau terkena tekel. Selain itu, keseleo pada pergelangan tangan biasanya terjadi akibat jatuh dan tangan mengalami peregangan berlebihan.

Gejala yang terjadi pada keseleo umumnya rasa nyeri, memar, bengkak, dan berkurangnya mobilitas pada bagian yang terdampak. Keseleo memiliki beberapa tingkatan, yakni level I atau ringan, level II atau moderat, dan level III atau parah.

Pada level I, keseleo biasanya disertai nyeri biasa dan bengkak, dan tidak terlalu berdampak pada sendi. Pada level II, keseleo biasanya disertai dengan robeknya ligamen, memar, dan rasa sakit yang lumayan. Sementara itu level III, ligamen biasanya sobek seluruhnya, disertai bengkak, rasa sakit yang parah, dan ketidakmampuan sendi menopang berat. 

4. Kram otot

Kram otot merupakan kondisi di mana terjadi kontraksi otot secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Rasa nyeri luar biasa biasanya dirasakan ketika kram otot terjadi dan umumnya dipicu oleh panas, aktivitas fisik berintensitas tinggi, obat-obatan tertentu, atau mengalami penyakit penyerta.

Kram otot biasanya berdampak pada otot kaki, terutama betis dan biasanya terjadi selama beberapa detik hingga menit. Setelah kram hilang, bagian yang terdampak biasanya tetap terasa sakit selama beberapa jam atau hari.

Kebanyakan kasus kram otot tidak berbahaya dan dapat dikontrol sendiri. Namun, perhatian lebih diperlukan jika kram memicu rasa sakit yang luar biasa dan tak terkontrol, dan diikuti dengan kaki yang bengkak, memerah, atau perubahan kulit, memicu otot lemah, terjadi berulang kali, dan tidak kunjung membaik dengan perawatan sendiri.

Penyebab gangguan otot seperti kram otot sendiri beragam, mulai dari kelelahan, dehidrasi, kontraksi otot berkepanjangan, atau faktor-faktor lain. Meski umumnya tidak berbahaya, pada beberapa kasus, kram otot disebabkan oleh aliran darah yang kurang baik, kompresi saraf, atau kekurangan mineral.

Untuk itu, selalu penuhi kebutuhan cairan, lakukan peregangan sebelum dan sesudah beraktivitas, dan lakukan olahraga ringan sebelum tidur untuk mengurangi kejadian kram otot di malam hari.

5. Atrofi otot

Atrofi otot adalah terjadinya kehilangan atau menipisnya jaringan otot, sehingga memicu berkurangnya kekuatan dan massa otot. Atrofi otot bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti malnutrisi, penuaan, genetik, kurangnya aktivitas fisik, atau kondisi kesehatan tertentu.

Terdapat dua jenis atrofi otot, yakni atrofi fisiologis yang terjadi ketika otot tidak digunakan secara cukup, sehingga otot terurai dan kekuatan serta ukurannya mengecil. Atrofi otot lainnya adalah atrofi neurogenik yang terjadi ketika terjadinya kerusakan saraf atau penyakit yang memengaruhi kontraksi otot, sehingga membuat tubuh mengurai otot.

Gejala atrofi otot termasuk berkurangnya massa otot, melemahnya lengan tertentu, kebas atau kesemutan, kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan, kesulitan menelan atau berbicara, muka yang lemah, dan kehilangan ingatan secara bertahap. 

Tips Menghindari Kelainan Otot

Mencegah kelainan otot sangat penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Kuncinya adalah, sering pemanasan, peregangan, dan istirahat ketika sedang melakukan aktivitas repetitif untuk mengurangi keseleo dan risiko cedera.

Mengenali tubuh sendiri terutama ketika merasa sakit, dan mengenali tanda-tanda radang, sekaligus kemauan untuk melakukan perawatan dini dapat mencegah progresi macam-macam kelainan otot. Selain itu, pastikan selalu menjaga postur dan mengenal bagaimana tubuh seharusnya bergerak, dan hindari mengangkat beban terlalu berat. Jika gangguan pada otot yang dialami cukup parah atau disertai penyakit tertentu, pastikan selalu hubungi dokter atau terapi.

Baca Juga: 3 Tips Memilih Merk Susu yang Baik untuk Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot

Asupan Nutrisi Seimbang untuk Jaga Kesehatan Otot

Di luar itu, pastikan agar Anda selalu mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Dengan nutrisi yang tepat dan lengkap, maka tubuh semakin kuat dan bugar serta tidak mudah mengalami cedera. Lengkapi kebutuhan nutrisi harian Anda dengan Ensure Gold. Nutrisi tambahan dari Ensure Gold membantu Anda mendapatkan nutrisi dewasa dengan kandungan HMB (Hydroxy Methyl Butyrate) dan Triple Protein (Whey, Kasein, dan Soya) pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Tersedia dalam tiga rasa, yakni vanila, cokelat, dan gandum, Inovasi baru Ensure Gold juga turut disertai 13 vitamin dan 9 mineral, yang kaya akan kalsium & vitamin D, serta pangan FOS, lemak nabati omega-3 dan 6, sekaligus rendah laktosa.

Ensure Gold; brand nutrisi Dewasa No.1 di dunia dan produk nutrisi yang telah direkomendasikan di Indonesia. Ensure memiliki uji klinis untuk bantu jaga kekuatan dan daya tahan untuk aktif sehari-hari. Yuk, lengkapi kebutuhan nutrisi harian dengan Ensure Gold dan bantu tubuh bugar selalu!

SUMBER:

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25294644

https://www.verywellhealth.com/muscular-system-diseases-4799311

https://www.nia.nih.gov/health/parkinsons-disease

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/muscular-dystrophy/symptoms-causes/syc-20375388

https://www.verywellfit.com/difference-between-sprains-and-strains-3119257

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22310-muscle-atrophy

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait