Memahami Disiplin Positif di Sekolah dan Penerapannya

Memahami Disiplin Positif di Sekolah dan Penerapannya

disiplin positif di sekolah
disiplin positif di sekolah
disiplin positif di sekolah
Tags:

Ibu, sebagai pendidik atau orang tua, kita pasti ingin anak-anak berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu berinteraksi dengan baik di masyarakat. Salah satu faktor kunci dalam mendukung perkembangan anak adalah penerapan disiplin positif. Di sekolah, disiplin positif dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak yang sehat, sekaligus mengajarkan anak bagaimana cara bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Disiplin positif tidak hanya tentang mengatur perilaku siswa dengan memberikan hukuman, tetapi lebih pada bagaimana mendidik siswa dengan pendekatan yang penuh kasih sayang, menghargai anak, dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Dengan menggunakan prinsip ini, siswa dapat belajar tentang konsekuensi dari tindakan mereka dan mengembangkan pengembangan keterampilan sosial yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.

Berikut ini kita akan mencari tahu lebih jauh tentang pentingnya penerapan disiplin positif di sekolah, cara-cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menerapkannya, serta contoh penerapan yang efektif di lingkungan sekolah.

Pentingnya Penerapan Disiplin Positif di Sekolah

Penerapan disiplin positif di sekolah sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat antara guru dan siswa. Berbeda dengan metode disiplin konvensional yang lebih banyak menggunakan hukuman fisik atau verbal, disiplin positif mengutamakan pendekatan yang mengajarkan siswa untuk memahami akibat dari perbuatan mereka, serta memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.

Beberapa alasan mengapa disiplin positif sangat penting di sekolah antara lain:

  1. Mengurangi Perilaku Negatif
    Penerapan disiplin positif membantu mengurangi perilaku negatif karena anak merasa dihargai dan dihormati. Hal ini membuat mereka lebih sadar akan tindakan mereka dan mengurangi kemungkinan mereka untuk melakukan perilaku yang merugikan.
  2. Mendukung Pengembangan Keterampilan Sosial
    Dengan pendekatan yang berfokus pada penyelesaian masalah, anak-anak belajar cara berinteraksi dengan teman-temannya secara lebih baik. Mereka juga belajar cara berkomunikasi, menyelesaikan konflik, dan memahami perasaan orang lain, yang sangat penting untuk pengembangan keterampilan sosial mereka.
  3. Membangun Hubungan Positif antara Guru dan Siswa
    Ketika guru menerapkan disiplin positif, hubungan antara guru dan siswa menjadi lebih harmonis. Siswa tidak merasa tertekan atau takut menghadapi guru, dan mereka lebih terbuka untuk berbicara tentang masalah mereka, baik itu di sekolah maupun di rumah.
  4. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
    Disiplin positif tidak hanya fokus pada hukuman tetapi juga pada cara memberi kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri anak karena mereka merasa didukung dan diberi kesempatan untuk berubah.
  5. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman
    Sekolah yang menerapkan disiplin positif adalah tempat di mana anak-anak merasa aman untuk belajar dan berkembang. Dengan lingkungan yang penuh kasih dan rasa hormat, siswa lebih termotivasi untuk belajar dan menunjukkan perilaku yang baik.

Baca Juga: 12 Jenis Alat Permainan Edukatif untuk Melatih Perkembangan Anak

5 Cara Menerapkan Disiplin Positif di Sekolah

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menerapkan disiplin positif di sekolah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mendidik siswa dengan pendekatan disiplin yang positif:

1. Menetapkan Harapan yang Jelas dan Terukur

Ibu, sangat penting untuk menetapkan harapan yang jelas mengenai perilaku yang diinginkan di kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat aturan kelas yang mudah dimengerti oleh siswa dan melibatkan mereka dalam proses penentuan aturan tersebut. Aturan yang jelas akan membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka, sehingga mereka dapat bertindak dengan penuh tanggung jawab.

2. Menggunakan Teknik Restitusi

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam disiplin positif adalah teknik segitiga restitusi, di mana siswa diajak untuk memahami apa yang telah terjadi, bagaimana perasaan orang lain, dan bagaimana mereka bisa memperbaiki kesalahan mereka. Pendekatan ini membantu siswa untuk berpikir tentang akibat dari perbuatan mereka dan memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.

3. Memberikan Pujian dan Penguatan Positif

Memberikan penguatan positif melalui pujian atau penghargaan kepada siswa yang berperilaku baik dapat meningkatkan motivasi mereka. Ini bukan hanya tentang memberi hadiah, tetapi lebih kepada mengakui usaha dan perilaku positif mereka. Penguatan positif membuat siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk terus melakukan hal-hal baik.

4. Mengajarkan Keterampilan Sosial

Salah satu aspek penting dalam disiplin positif adalah pengembangan keterampilan sosial. Guru bisa mengajarkan cara-cara menyelesaikan konflik, berbicara dengan sopan, dan menunjukkan empati kepada teman-teman mereka. Dengan demikian, siswa akan lebih mampu menghadapi berbagai situasi sosial yang ada di sekolah.

5. Menjadi Contoh yang Baik

Sebagai pendidik, guru adalah panutan bagi siswa. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menunjukkan perilaku yang diinginkan melalui tindakan mereka sendiri. Misalnya, guru bisa menunjukkan cara berbicara dengan sopan, menghargai pendapat orang lain, dan mengelola emosi dengan baik. Anak-anak akan belajar banyak dari apa yang mereka lihat.

5 Contoh Penerapan Disiplin Positif di Sekolah

Berikut adalah beberapa contoh penerapan disiplin positif di sekolah yang dapat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih efektif:

1. Diskusi Kelompok untuk Menyelesaikan Konflik

Ketika ada konflik antar siswa, guru dapat mengajak siswa untuk berdiskusi dalam kelompok kecil. Tujuannya adalah untuk mendengarkan kedua belah pihak dan mencari solusi yang adil. Dengan cara ini, siswa belajar untuk menyelesaikan masalah secara damai dan mengerti bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi.

2. Memberikan Tanggung Jawab

Memberikan tanggung jawab kepada siswa, seperti menjadi ketua kelas atau pengurus kegiatan, dapat membantu mereka belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Hal ini juga bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka, karena mereka merasa dihargai dan dipercaya.

3. Menggunakan Cerita untuk Mengajarkan Nilai

Menggunakan cerita atau simulasi bisa menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai positif kepada siswa. Cerita dapat memberikan contoh nyata tentang bagaimana seseorang mengatasi tantangan dengan cara yang baik, dan siswa dapat belajar untuk meniru perilaku tersebut.

4. Pemberian Kesempatan untuk Memperbaiki Kesalahan

Dalam disiplin positif, tidak ada hukuman yang keras. Sebagai gantinya, siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Misalnya, jika ada siswa yang terlambat mengumpulkan tugas, mereka bisa diberi kesempatan untuk mengumpulkannya di waktu yang telah disepakati, tetapi dengan konsekuensi tertentu.

5. Menggunakan Pujian yang Tepat

Pujian yang diberikan harus spesifik dan terkait langsung dengan perilaku positif yang dilakukan. Misalnya, “Saya senang melihat kamu bekerja sama dengan temanmu dalam kelompok. Itu adalah sikap yang sangat baik!” Pujian seperti ini akan lebih efektif daripada pujian umum yang tidak memberikan contoh konkret.

Asupan Nutrisi Tambahan dengan Gizi Seimbang

Selain penerapan disiplin positif di sekolah, penting juga bagi Ibu untuk mendukung tumbuh kembang anak dengan memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Anak-anak membutuhkan gizi yang cukup untuk mendukung aktivitas belajar mereka, baik secara fisik maupun mental.

Pediasure adalah pilihan yang sangat baik untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Dengan kandungan Triple Protein, Arginine, Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, dan campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus, Pediasure mendukung kekebalan tubuh anak, membantu pertumbuhan tinggi, serta meningkatkan daya tahan tubuh yang optimal.

Dengan memberikan Pediasure, Ibu dapat membantu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung proses belajar mereka, baik di sekolah maupun di rumah.

 

ID.2024.56926.PDS.2 (v2.0)

SUMBER: 

Positive Discipline Association - What is Positive Discipline. (n.d.-b). Retrieved December 4, 2024, from https://www.positivediscipline.org/about-positive-discipline

Tekyi-Arhin, O. (2024). Understanding positive discipline. Retrieved December 4, 2024, https://doi.org/10.13140/RG.2.2.27314.21448

Gandzel, A. (2022). Being right or building relationships? – Positive discipline in the school classroom. Horyzonty Wychowania, 21, 91-100. Retrieved December 4, 2024, from https://doi.org/10.35765/hw.2022.2160.10

What is the Importance of Discipline in School? (2021, May 25). Riverside Military Academy. Retrieved December 4, 2024, from https://www.riversideprep.org/news-detail?pk=1421991

United Nations Girls' Education Initiative. (2010). Positive discipline in everyday teaching: Guidelines for educators. Retrieved December 4, 2024, from https://ungei.org/sites/default/files/Positive-Discipline-in-Everyday-Teaching-Guidelines-for-Educators-2010-eng.pdf

Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta. (n.d.). Keterlibatan orangtua dalam pemberian makanan sehat bagi anak sekolah. Retrieved December 4, 2024, from https://repositori.kemdikbud.go.id/21423/1/Makanan-Sehat2.pdf

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil