PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Sebagai seorang Ibu, tentu kesehatan si kecil menjadi perhatian utama. Salah satu kondisi yang kerap membingungkan banyak orang tua adalah cacar api, yang sering disamakan dengan cacar air. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan gejala dan penyebab yang tidak sama.
Agar Ibu lebih memahami, yuk kita ulas secara lengkap tentang cacar api, gejalanya, serta perbedaannya dengan cacar air di bawah ini.
Cacar api, yang dikenal juga sebagai herpes zoster, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster. Virus ini adalah virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Varicella-zoster ini tetap berada dalam tubuh seseorang yang pernah menderita cacar air, dan dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian sebagai cacar api.
Cacar api ditandai dengan munculnya ruam pada anak yang terasa nyeri dan biasanya muncul di satu sisi tubuh. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa atau individu dengan daya tahan tubuh lemah, namun anak-anak juga dapat mengalaminya, terutama jika mereka pernah terinfeksi cacar air sebelumnya.
Meskipun istilah "cacar" sering digunakan, ada beberapa jenis cacar yang umum terjadi. Berikut adalah jenis-jenis cacar yang perlu Ibu ketahui:
Disebabkan oleh virus varicella-zoster, cacar air adalah penyakit yang umumnya menyerang anak-anak. Gejalanya meliputi ruam gatal yang menyebar di seluruh tubuh, demam, dan rasa tidak nyaman.
Berasal dari virus yang sama dengan cacar air, tetapi muncul kembali dalam bentuk ruam yang menyakitkan pada area tubuh tertentu.
Smallpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus variola dan telah berhasil diberantas melalui vaksinasi global. Penyakit ini jauh lebih serius dibandingkan dengan jenis cacar lainnya.
Baca Juga: 5 Jenis Cacar dan Cara Mengatasinya yang Perlu Dipahami
Meskipun cacar api dan cacar air berasal dari virus yang sama, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah perbedaan utama antara cacar api dan cacar air:
Gejala cacar api pada anak dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:
Ruam muncul di satu sisi tubuh, berbentuk garis atau kelompok kecil yang terasa nyeri.
Sebelum ruam muncul, anak mungkin merasakan nyeri, kesemutan, atau sensasi terbakar di area tertentu.
Demam dapat terjadi, meskipun tidak setinggi demam pada cacar air.
Anak mungkin tampak lesu dan kehilangan energi.
Ruam berkembang menjadi lepuhan kecil yang berisi cairan. Lepuhan ini bisa pecah dan membentuk kerak.
Mencegah cacar api pada anak memerlukan perhatian pada kesehatan umum dan daya tahan tubuhnya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Ibu lakukan:
Vaksin cacar air dapat membantu mencegah infeksi awal virus varicella-zoster, sehingga mengurangi risiko cacar api di kemudian hari.
Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin, terutama setelah bermain atau beraktivitas di luar rumah.
Pastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan sehat seperti buah, sayur, dan protein.
Jika anak pernah terkena cacar air, pantau kondisi kesehatannya secara berkala dan segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala yang mencurigakan.
Selain dari makanan, Ibu juga dapat memberikan suplemen tambahan yang mendukung kesehatan si kecil secara menyeluruh.
Untuk memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang optimal, Pediasure bisa menjadi pilihan asupan nutrisi tambahan yang tepat. Pediasure mengandung Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2 yang mendukung pertumbuhan anak. Selain itu, Pediasure juga diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, serta campuran prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan anak.
Dengan New Advance Formula, Pediasure menghadirkan Pediasure Peptigro System yang membantu penyerapan nutrisi lebih optimal. Hal ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tulang yang kuat, daya tahan tubuh yang baik, serta tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Sebagai kesimpulan, cacar api pada anak adalah kondisi yang memerlukan perhatian, terutama jika si kecil pernah mengalami cacar air sebelumnya. Dengan mengenali gejala-gejalanya, memahami perbedaannya dengan cacar air, dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, Ibu dapat melindungi kesehatan anak secara lebih baik.
Selain itu, jangan lupa untuk memastikan si kecil mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang melalui makanan sehat serta dukungan dari produk seperti Pediasure. Dengan nutrisi yang tepat, Ibu bisa membantu si kecil tumbuh optimal, sehat, dan kuat.
ID.2025.57346.PDS.1 (v1.1)
SUMBER:
Yetman, D. (n.d.). Chickenpox vs. shingles: Causes, symptoms, treatment. Healthline. Retrieved December 4, 2024, from https://www.healthline.com/health/chickenpox-vs-shingles
Shingles. (2022, August 20). Mayo Clinic. Retrieved December 4, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/symptoms-causes/syc-20353054
Smallpox. (2018, March 23). U.S. Food and Drug Administration. Retrieved December 4, 2024, from https://www.fda.gov/vaccines-blood-biologics/vaccines/smallpox
Marcin, A. (n.d.). Pediatric shingles: Symptoms, causes, diagnosis, treatment. Healthline. Retrieved December 4, 2024, from https://www.healthline.com/health/parenting/pediatric-shingles
Shingles. (n.d.). Nemours KidsHealth - the Web's most visited site about children's health. Retrieved December 4, 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/shingles.html
![]()
Penyebab utama cacar air pada anak adalah virus varicella-zoster. Bagaimana gejala cacar air, hingga cara mengobatinya? Cek di sini!
![]()
Anak alergi makanan atau debu? Kenapa bisa alergi? Untuk memahami jenis, penyebab, dan cara cek alergi anak, simak informasi lengkapnya berikut ini!
![]()
Cacar air, cacar api, cacar monyet, cacar ular, dan penyakit varisela adalah jenis cacar yang sering terjadi. Cek cara mengatasinya di sini!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?