Bu, Kenali Cacar Api dan Perbedaannya dengan Cacar Air

Bu, Kenali Cacar Api dan Perbedaannya dengan Cacar Air

cacar api
cacar api
cacar api
Tags:

Sebagai seorang Ibu, tentu kesehatan si kecil menjadi perhatian utama. Salah satu kondisi yang kerap membingungkan banyak orang tua adalah cacar api, yang sering disamakan dengan cacar air. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda dengan gejala dan penyebab yang tidak sama.

Agar Ibu lebih memahami, yuk kita ulas secara lengkap tentang cacar api, gejalanya, serta perbedaannya dengan cacar air di bawah ini.

Apa Itu Cacar Api?

Cacar api, yang dikenal juga sebagai herpes zoster, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster. Virus ini adalah virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Varicella-zoster ini tetap berada dalam tubuh seseorang yang pernah menderita cacar air, dan dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian sebagai cacar api.

Cacar api ditandai dengan munculnya ruam pada anak yang terasa nyeri dan biasanya muncul di satu sisi tubuh. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa atau individu dengan daya tahan tubuh lemah, namun anak-anak juga dapat mengalaminya, terutama jika mereka pernah terinfeksi cacar air sebelumnya.

Jenis-Jenis Cacar

Meskipun istilah "cacar" sering digunakan, ada beberapa jenis cacar yang umum terjadi. Berikut adalah jenis-jenis cacar yang perlu Ibu ketahui:

1. Cacar Air (Varicella)

Disebabkan oleh virus varicella-zoster, cacar air adalah penyakit yang umumnya menyerang anak-anak. Gejalanya meliputi ruam gatal yang menyebar di seluruh tubuh, demam, dan rasa tidak nyaman.

2. Cacar Api (Herpes Zoster)

Berasal dari virus yang sama dengan cacar air, tetapi muncul kembali dalam bentuk ruam yang menyakitkan pada area tubuh tertentu.

3. Smallpox (Variola)

Smallpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus variola dan telah berhasil diberantas melalui vaksinasi global. Penyakit ini jauh lebih serius dibandingkan dengan jenis cacar lainnya.

Baca Juga: 5 Jenis Cacar dan Cara Mengatasinya yang Perlu Dipahami

Perbedaan Cacar Api dan Cacar Air

Meskipun cacar api dan cacar air berasal dari virus yang sama, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah perbedaan utama antara cacar api dan cacar air:

1. Penyebab

  • Cacar Air: Disebabkan oleh infeksi awal virus varicella-zoster.
  • Cacar Api: Disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster yang sudah ada di tubuh.

2. Ruam yang Muncul

  • Cacar Air: Ruam berbentuk bintik-bintik kecil yang menyebar di seluruh tubuh.
  • Cacar Api: Ruam muncul di satu sisi tubuh, biasanya di punggung, dada, atau wajah, dalam bentuk garis atau kelompok.

3. Gejala Utama

  • Cacar Air: Gatal, demam, dan rasa tidak nyaman.
  • Cacar Api: Rasa nyeri yang menyertai ruam, serta sensasi seperti terbakar atau kesemutan.

4. Kapan Terjadi

  • Cacar Air: Biasanya terjadi pada anak-anak.
  • Cacar Api: Lebih sering terjadi pada orang dewasa atau individu dengan daya tahan tubuh rendah, meskipun anak-anak juga bisa mengalaminya.

5. Tingkat Keseriusan

  • Cacar Air: Umumnya ringan dan dapat sembuh sendiri.
  • Cacar Api: Lebih serius dan dapat menyebabkan komplikasi seperti neuralgia pasca-herpes, yang menyebabkan nyeri berkepanjangan.

Gejala Cacar Api pada Anak

Gejala cacar api pada anak dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:

1. Ruam Berwarna Merah

Ruam muncul di satu sisi tubuh, berbentuk garis atau kelompok kecil yang terasa nyeri.

2. Rasa Nyeri atau Terbakar

Sebelum ruam muncul, anak mungkin merasakan nyeri, kesemutan, atau sensasi terbakar di area tertentu.

3. Demam Ringan

Demam dapat terjadi, meskipun tidak setinggi demam pada cacar air.

4. Lelah dan Tidak Bertenaga

Anak mungkin tampak lesu dan kehilangan energi.

5. Lepuhan Berisi Cairan

Ruam berkembang menjadi lepuhan kecil yang berisi cairan. Lepuhan ini bisa pecah dan membentuk kerak.

Cara Mencegah Cacar Api

cara mencegah cacar api cara mencegah cacar api

Mencegah cacar api pada anak memerlukan perhatian pada kesehatan umum dan daya tahan tubuhnya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Ibu lakukan:

1. Berikan Vaksinasi

Vaksin cacar air dapat membantu mencegah infeksi awal virus varicella-zoster, sehingga mengurangi risiko cacar api di kemudian hari.

2. Jaga Kebersihan

Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin, terutama setelah bermain atau beraktivitas di luar rumah.

3. Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Pastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan sehat seperti buah, sayur, dan protein.

4. Pantau Kesehatan Anak

Jika anak pernah terkena cacar air, pantau kondisi kesehatannya secara berkala dan segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala yang mencurigakan.

5. Dukung dengan Nutrisi Tambahan

Selain dari makanan, Ibu juga dapat memberikan suplemen tambahan yang mendukung kesehatan si kecil secara menyeluruh.

Nutrisi Tambahan untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk memastikan anak memiliki daya tahan tubuh yang optimal, Pediasure bisa menjadi pilihan asupan nutrisi tambahan yang tepat. Pediasure mengandung Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2 yang mendukung pertumbuhan anak. Selain itu, Pediasure juga diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, serta campuran prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan anak.

Dengan New Advance Formula, Pediasure menghadirkan Pediasure Peptigro System yang membantu penyerapan nutrisi lebih optimal. Hal ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tulang yang kuat, daya tahan tubuh yang baik, serta tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Sebagai kesimpulan, cacar api pada anak adalah kondisi yang memerlukan perhatian, terutama jika si kecil pernah mengalami cacar air sebelumnya. Dengan mengenali gejala-gejalanya, memahami perbedaannya dengan cacar air, dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, Ibu dapat melindungi kesehatan anak secara lebih baik.

Selain itu, jangan lupa untuk memastikan si kecil mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang melalui makanan sehat serta dukungan dari produk seperti Pediasure. Dengan nutrisi yang tepat, Ibu bisa membantu si kecil tumbuh optimal, sehat, dan kuat.

 

ID.2025.57346.PDS.1 (v1.1)

SUMBER: 

Yetman, D. (n.d.). Chickenpox vs. shingles: Causes, symptoms, treatment. Healthline. Retrieved December 4, 2024, from https://www.healthline.com/health/chickenpox-vs-shingles

Shingles. (2022, August 20). Mayo Clinic. Retrieved December 4, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/symptoms-causes/syc-20353054

Smallpox. (2018, March 23). U.S. Food and Drug Administration. Retrieved December 4, 2024, from https://www.fda.gov/vaccines-blood-biologics/vaccines/smallpox

Marcin, A. (n.d.). Pediatric shingles: Symptoms, causes, diagnosis, treatment. Healthline. Retrieved December 4, 2024, from https://www.healthline.com/health/parenting/pediatric-shingles

Shingles. (n.d.). Nemours KidsHealth - the Web's most visited site about children's health. Retrieved December 4, 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/shingles.html

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil