PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Ibu, salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak adalah cacar air. Meskipun sebagian besar anak-anak akan sembuh dengan sendirinya, cacar air tetap bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup besar, baik bagi anak itu sendiri maupun bagi Ibu sebagai orang tua. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi cacar air pada anak dengan tepat.
Berikut ini kita akan membahas secara lengkap mengenai cacar air pada anak, termasuk penyebab, gejala yang dapat dikenali, serta cara-cara yang bisa Ibu lakukan untuk membantu proses penyembuhan. Simak selengkapnya di bawah ini!
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang juga dikenal sebagai virus cacar air. Penyakit ini sangat umum terjadi pada anak-anak, terutama pada usia 1-10 tahun. Meskipun cacar air umumnya dianggap sebagai penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, penyakit ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup besar bagi si kecil.
Ruam pada kulit yang muncul bisa menyebabkan rasa gatal dan peradangan, sementara demam pada anak sering kali menjadi gejala yang menyertainya. Anak yang terkena cacar air juga dapat merasa lelah dan kurang nafsu makan, yang tentu saja mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Sementara sebagian besar anak-anak akan pulih dalam beberapa minggu, beberapa kasus cacar air bisa lebih serius, terutama pada anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, Ibu harus mengetahui cara-cara untuk meredakan gejala cacar air serta menjaga anak tetap nyaman selama masa pemulihan.
Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya cacar air pada anak:
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyebab utama cacar air pada anak adalah virus varicella-zoster. Virus ini sangat mudah menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari ruam atau dengan pernapasan melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Anak yang bermain dengan teman atau anggota keluarga yang sudah terinfeksi cacar air berisiko besar tertular. Virus ini bisa menular sejak beberapa hari sebelum ruam muncul hingga setelah ruam mengering.
Anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik karena penyakit tertentu atau pengobatan seperti kemoterapi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena cacar air dan mengalami gejala yang lebih berat.
Meskipun cacar air dapat menyerang anak-anak pada usia berapa pun, anak yang lebih muda, khususnya di bawah usia 10 tahun, lebih rentan terhadap penyakit ini. Dalam banyak kasus, cacar air pada anak akan terjadi pada usia 2-8 tahun.
Anak-anak yang tinggal atau bersekolah di tempat dengan banyak orang, seperti taman kanak-kanak atau sekolah dasar, lebih mungkin terpapar virus cacar air. Virus ini sangat mudah menyebar di lingkungan yang padat.
Gejala cacar air pada anak dapat bervariasi, namun ada beberapa tanda umum yang bisa Ibu perhatikan. Berikut adalah lima gejala cacar air yang sering muncul pada anak:
Demam ringan hingga sedang adalah gejala umum pertama yang muncul sebelum ruam cacar air muncul. Suhu tubuh anak bisa meningkat menjadi 38-39°C, dan ini biasanya berlangsung selama 2-3 hari.
Ruam yang khas dari cacar air dimulai dengan bintik merah kecil yang berkembang menjadi lepuh berisi cairan. Biasanya, ruam ini dimulai di wajah, dada, atau punggung, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Setelah beberapa hari, lepuh tersebut akan pecah dan membentuk keropeng.
Rasa gatal yang disebabkan oleh ruam cacar air sering kali membuat anak merasa tidak nyaman. Gatal yang hebat ini dapat membuat anak merasa terganggu, terutama ketika ruam semakin berkembang.
Selain demam, anak yang terinfeksi cacar air juga sering merasa lelah dan lesu. Rasa lelah ini bisa berlangsung selama beberapa hari, membuat anak tidak memiliki energi untuk beraktivitas.
Anak yang terkena cacar air sering kali kehilangan nafsu makan, terutama ketika disertai dengan demam. Ini dapat memperburuk kondisi anak, karena asupan nutrisi yang kurang bisa memperlambat proses pemulihan.
Baca Juga: Agar Cepat Turun, Ketahui 7 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Demam
Meskipun cacar air biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari, ada beberapa cara yang dapat membantu Ibu mengatasi gejala dan membuat anak lebih nyaman selama masa pemulihan. Berikut adalah cara untuk mengatasi cacar air pada anak:
Untuk mengatasi demam pada anak, Ibu bisa memberikan obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti paracetamol. Namun, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter, ya Bu.
Mandi oatmeal dapat membantu meredakan rasa gatal yang disebabkan oleh ruam cacar air. Oatmeal mengandung zat yang dapat menenangkan kulit yang teriritasi. Selain itu, losion kalamin juga bisa digunakan untuk mengurangi rasa gatal pada kulit.
Gatal yang disebabkan oleh cacar air bisa membuat anak ingin menggaruk ruam mereka. Namun, Ibu harus mengingatkan anak untuk tidak menggaruk, karena hal ini bisa menyebabkan infeksi sekunder pada kulit yang terluka. Memotong kuku anak dan menggunakan sarung tangan bisa membantu mengurangi keinginan untuk menggaruk.
Pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik, karena demam dapat menyebabkan dehidrasi. Berikan banyak cairan, seperti air putih, jus, atau sup hangat. Hindari minuman manis atau berkafein yang bisa memperburuk kondisi.
Untuk membantu proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh anak, Ibu dapat memberikan makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral. Salah satu cara yang efektif untuk mendukung daya tahan tubuh anak adalah dengan memberikan susu yang mengandung nutrisi lengkap, seperti Pediasure.
Baca Juga: Daya Tahan Tubuh Anak Menurun? Begini 7 Cara Mengatasinya!
Ibu, selain memberikan makanan sehat dan cairan yang cukup, penting untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang optimal untuk mendukung daya tahan tubuh mereka, terutama selama masa pemulihan. Salah satu produk yang dapat membantu Ibu dalam hal ini adalah Pediasure.
Pediasure adalah susu yang diformulasikan khusus untuk anak usia 1-5 tahun. Pediasure mengandung Triple Protein, Arginine, dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, dan campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus. Semua kandungan ini sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Selain itu, Pediasure juga didukung oleh New Advance Formula berupa Pediasure Peptigro System, yang dapat membantu mendukung tumbuh tinggi nyata dan daya tahan tubuh optimal si kecil. Dengan memberikan Pediasure secara rutin, Ibu dapat memastikan anak mendapatkan nutrisi yang lengkap untuk mendukung proses pemulihan mereka.
Demikianlah informasi tentang cacar air pada anak. Intinya, cacar air pada anak memang bisa membuat Ibu khawatir, namun dengan penanganan yang tepat, anak dapat pulih dengan cepat dan tanpa komplikasi.
Mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi cacar air pada anak sangat penting untuk membantu mereka merasa lebih nyaman dan mempercepat proses penyembuhan. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan asupan nutrisi dan daya tahan tubuh anak, agar mereka tetap sehat dan kuat selama masa pemulihan.
ID.2024.56807.PDS.1
SUMBER:
Chickenpox. (2017, October 19). nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/chickenpox/
Chickenpox. (n.d.). Nemours KidsHealth - the Web's most visited site about children's health. https://kidshealth.org/en/parents/chicken-pox.html
Chickenpox: Causes, symptoms, treatment & prevention. (n.d.). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4017-chickenpox
Chickenpox. (2023, November 24). NHS inform. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/infections-and-poisoning/chickenpox
Chickenpox - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. (2023, April 19). Top-ranked Hospital in the Nation – Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/diagnosis-treatment/drc-20351287
![]()
Anak alergi makanan atau debu? Kenapa bisa alergi? Untuk memahami jenis, penyebab, dan cara cek alergi anak, simak informasi lengkapnya berikut ini!
![]()
Penyakit tak bergejala yang kerap dialami oleh anak memiliki risiko tinggi. Apa saja silent disease pada anak yang perlu diwaspadai? Yuk, cek bersama di sini
![]()
Usus buntu bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak. Tapi, apa ya gejala usus buntu pada anak dan bagaimana mengatasinya?
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?