Apa Itu Wasting dan Bagaimana Hubungannya dengan Stunting pada Anak?

Apa Itu Wasting dan Bagaimana Hubungannya dengan Stunting pada Anak?

wasting adalah
wasting adalah
wasting adalah

Ibu, masalah gizi buruk pada anak adalah isu kesehatan yang penting dan perlu perhatian lebih, terutama dalam masa tumbuh kembang anak. Dua kondisi yang sering kali terkait dengan masalah gizi buruk adalah wasting dan stunting.

Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak, serta memiliki dampak jangka panjang jika tidak segera ditangani.

Berikut ini kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu wasting, hubungan antara wasting dan stunting, serta bagaimana cara mencegah anak mengalami masalah gizi seperti ini.

Apa Itu Wasting?

Wasting adalah kondisi di mana seorang anak mengalami penurunan berat badan yang drastis akibat kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Wasting pada anak biasanya terjadi akibat kekurangan gizi dalam waktu singkat, terutama protein dan kalori yang sangat penting untuk energi dan pertumbuhan. Anak dengan kondisi wasting memiliki berat badan yang sangat rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan mereka.

Wasting menurut WHO (World Health Organization) diukur berdasarkan rasio berat badan terhadap tinggi badan yang lebih rendah dari standar yang seharusnya. Anak yang mengalami wasting biasanya memiliki tubuh yang tampak kurus, lemah, dan tidak bertenaga. Kondisi ini sering terjadi pada anak yang menderita infeksi berat atau memiliki pola makan yang tidak seimbang.

Wasting berbeda dengan stunting, yang lebih berkaitan dengan pertumbuhan tinggi badan yang terhambat. Namun, keduanya dapat saling mempengaruhi. Wasting pada anak juga bisa mengarah pada penurunan daya tahan tubuh, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan masalah kesehatan lainnya.

Berat Badan Ideal Anak 1-12 Tahun Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Penting bagi Ibu untuk mengetahui berat badan ideal anak sesuai dengan usia mereka untuk memantau tumbuh kembang anak dengan baik.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki standar berat badan yang dapat menjadi patokan bagi orang tua dalam memastikan anak memiliki berat badan yang sehat. Berikut adalah perkiraan berat badan ideal anak menurut kelompok usia yang dapat Ibu jadikan referensi:

  • Anak Usia 1 Tahun: Berat badan sekitar 9-11 kg.
  • Anak Usia 2 Tahun: Berat badan sekitar 10-13 kg.
  • Anak Usia 3 Tahun: Berat badan sekitar 12-15 kg.
  • Anak Usia 4-5 Tahun: Berat badan sekitar 13-18 kg.
  • Anak Usia 6-7 Tahun: Berat badan sekitar 16-22 kg.
  • Anak Usia 8-9 Tahun: Berat badan sekitar 18-26 kg.
  • Anak Usia 10-12 Tahun: Berat badan sekitar 23-36 kg.

Perlu dicatat bahwa berat badan ideal ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan faktor genetik anak. Ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin di Posyandu atau Puskesmas untuk memastikan anak tumbuh dengan baik sesuai dengan usia dan berat badan yang ideal.

Jika anak Ibu mengalami penurunan berat badan yang signifikan atau berat badan mereka tidak sesuai dengan standar, hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak membutuhkan perhatian medis lebih lanjut.

Baca Juga: Daftar Lengkap Berat Badan Ideal Anak Menurut WHO

Hubungan Wasting dengan Stunting

Sementara wasting dan stunting adalah kondisi yang berbeda, keduanya sering kali terjadi secara bersamaan, terutama pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi. Wasting berkaitan dengan penurunan berat badan yang cepat akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu singkat, sedangkan stunting lebih berkaitan dengan keterlambatan dalam pertumbuhan tinggi badan akibat kekurangan gizi kronis.

Meskipun keduanya berbeda dalam pengukurannya, ada hubungan yang erat antara wasting dan stunting. Anak yang mengalami wasting lebih rentan mengalami stunting, karena kekurangan gizi yang memengaruhi berat badan dan tinggi badan secara bersamaan. Anak yang mengalami wasting dapat mengalami gangguan dalam perkembangan otak dan organ tubuh lainnya, yang dapat menyebabkan stunting jika masalah gizi tidak segera diperbaiki.

Secara umum, anak-anak yang mengalami stunting dan wasting lebih berisiko mengalami gangguan perkembangan fisik dan mental yang berkepanjangan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya asupan gizi yang seimbang dan pemantauan yang rutin terhadap tumbuh kembang anak.

5 Tips Agar Anak Tidak Kurang Gizi

Untuk mencegah anak mengalami masalah seperti wasting atau stunting, Ibu perlu memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Menurut WHO, berikut adalah beberapa tips yang dapat Ibu lakukan untuk memastikan anak tidak kekurangan gizi:

1. Memberikan Makanan Bergizi Seimbang

Pastikan anak mendapatkan makanan dengan kombinasi yang baik antara karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Sumber protein seperti ikan, telur, dan daging ayam penting untuk mendukung pertumbuhan otot dan kekebalan tubuh anak. Selain itu, berikan juga sayuran dan buah-buahan untuk memastikan kebutuhan vitamin dan mineralnya tercukupi.

2. Memberikan Susu yang Mendukung Tumbuh Kembang

Susu merupakan sumber kalsium yang sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi anak. Selain itu, susu yang diformulasikan untuk anak-anak seperti Pediasure mengandung berbagai nutrisi penting, seperti Triple Protein, Arginine, Vitamin K2, serta DHA, Omega 3 & 6, yang dapat mendukung daya tahan tubuh anak dan membantu proses pemulihan dari kekurangan gizi.

3. Menjaga Jadwal Makan yang Teratur

Anak yang sering melewatkan waktu makan atau memiliki pola makan yang tidak teratur bisa berisiko kekurangan gizi. Ibu disarankan untuk memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering, terutama untuk anak yang memiliki nafsu makan rendah. Pastikan anak mendapatkan waktu makan yang cukup di pagi, siang, dan malam hari.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Menu Sarapan Sehat dan Bergizi untuk Anak

4. Memberikan Camilan Sehat

Selain makanan utama, camilan sehat seperti buah, kacang-kacangan, atau yogurt juga penting untuk memastikan anak tetap mendapatkan kalori dan nutrisi yang cukup. Hindari camilan yang tinggi gula dan lemak jenuh, karena tidak mendukung pertumbuhan dan kesehatan anak.

5. Memastikan Anak Mendapatkan Asupan Cairan yang Cukup

Dehidrasi juga bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pastikan anak minum cukup air setiap hari untuk mendukung metabolisme tubuh dan proses pencernaan. Selain itu, jika anak menderita penyakit seperti diare atau muntah, pastikan mereka mendapatkan cairan elektrolit yang cukup.

Ibu, memahami wasting dan stunting pada anak adalah langkah awal yang penting untuk memastikan anak tumbuh sehat dan berkembang dengan baik. Dengan memberikan makanan bergizi, susu yang tepat, serta memperhatikan jadwal makan dan hidrasi, Ibu bisa membantu mencegah kekurangan gizi pada anak.

PediaSure merupakan asupan nutrisi tambahan yang diformulasikan secara ilmiah untuk anak usia 1 sampai 10 tahun dengan pertumbuhan normal. PediaSure diformulasikan dengan Triple Protein (Soya, Whey, dan Casein). Merk ini juga dilengkapi dengan kandungan Arginine dan Vitamin K2. PediaSure juga diperkaya DHA, AA, Omega 3 & 6, serta campuran Prebiotik FOS & Probiotik L.acidophilus, 14 Vitamin dan 9 Mineral.

Sementara jika ibu mencari susu untuk anak kurang gizi atau berisiko mengalami gagal tumbuh, coba diskusikan pemberian produk olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) dengan dokter spesialis anak. Abbott memiliki PediaComplete yang merupakan pangan olahan untuk keperluan medis khusus sebagai dukungan nutrisi pada anak berisiko gizi kurang.

Terakhir, jangan lupa untuk selalu melakukan pemantauan rutin terhadap status gizi anak melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala, ya Bu!

 

ID.2024.56807.PDS.1

SUMBER: 

Malnutrition in children. (n.d.). https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/malnutrition-in-children

Preventing and detecting malnutrition in children. (n.d.). Child Nutrition Fund | UNICEF Child Nutrition Fund. https://www.childnutritionfund.org/preventing-and-detecting-malnutrition-children

De Sanctis, V., Soliman, A., Alaaraj, N., Ahmed, S., Alyafei, F., & Hamed, N. (2021). Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta bio-medica : Atenei Parmensis, 92(1), e2021168. https://doi.org/10.23750/abm.v92i1.11346

Thurstans, S., Sessions, N., Dolan, C., Sadler, K., Cichon, B., Isanaka, S., Roberfroid, D., Stobaugh, H., Webb, P., & Khara, T. (2022). The relationship between wasting and stunting in young children: A systematic review. Maternal & child nutrition, 18(1), e13246. https://doi.org/10.1111/mcn.13246

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1660187306_961415

UNICEF Indonesia. (n.d.). Stunting and wasting: Same or different? Retrieved November 29, 2024, from https://www.unicef.org/indonesia/nutrition/articles/stunting-and-wasting-same-or-different

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil