Apa Itu DDTK dan Kenapa Penting untuk Tumbuh Kembang Anak?

Apa Itu DDTK dan Kenapa Penting untuk Tumbuh Kembang Anak?

deteksi dini tumbuh kembang
deteksi dini tumbuh kembang
deteksi dini tumbuh kembang

Moms, setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Agar Si Kecil berkembang optimal sesuai usianya, penting bagi Moms untuk rutin memantau tumbuh kembangnya lewat DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang). Selain stimulasi, pastikan juga kebutuhan nutrisinya tercukupi setiap hari dengan asupan nutrisi Pediasure.

Yuk, simak penjelasan lengkap DDTK di bawah ini!

Apa Itu DDTK?

DDTK adalah proses pemantauan rutin untuk melihat apakah tumbuh kembang anak sesuai tahapan usianya. Hal ini penting agar potensi keterlambatan bisa dideteksi dan ditangani sejak dini.

Tujuannya bukan untuk mencari kekurangan, Bu. Justru dengan DDTK, kita bisa menemukan potensi masalah sejak dini, sehingga bisa segera ditangani. Deteksi sejak awal memungkinkan intervensi yang tepat dan memperbesar peluang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tujuan DDTK

Berdasarkan riset, berikut beberapa yang perlu Ibu pahami:

  • Mendeteksi gangguan perkembangan sedini mungkin
  • Memastikan anak mencapai milestone sesuai usia
  • Memberikan intervensi lebih awal bila ditemukan hambatan
  • Membantu orang tua dan tenaga kesehatan memahami kondisi anak
  • Meningkatkan kualitas hidup anak dalam jangka panjang

4 Aspek Perkembangan Anak yang Dicek dalam DDTK

Ada 4 aspek penting yang dinilai dalam DDTK:

1. Motorik Kasar

Menilai kemampuan gerak besar seperti duduk, berdiri, berjalan.

2. Motorik Halus

Mencakup koordinasi tangan dan mata, misalnya menggenggam atau mencoret.

Baca Juga: Ibu, Ini Loh Perbedaan Motorik Halus dan Motorik Kasar

3. Bicara dan Bahasa

Memantau kemampuan berbicara, memahami perintah, serta komunikasi sosial.

4. Sosialisasi dan Kemandirian

Menilai interaksi anak dengan orang sekitar dan kemampuan mandiri.

Contoh: Anak 6 bulan seharusnya bisa berguling, sedangkan anak 2 tahun sudah mampu menyusun 4 balok.

Kapan DDTK Dilakukan dan Oleh Siapa?

Menurut Kementerian Kesehatan, jadwal DDTK idealnya dilakukan saat anak berusia:

  • 0 bulan (baru lahir)
  • 3 bulan
  • 6 bulan
  • 9 bulan
  • 12 bulan
  • 15 bulan
  • 18 bulan
  • 24 bulan
  • Selanjutnya setiap 6 bulan sekali sampai usia 6 tahun

DDTK bisa dilakukan di Posyandu, Puskesmas, atau klinik tumbuh kembang. Yang melakukan DDTK bisa bidan, tenaga kesehatan, atau kader terlatih yang menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Ibu juga bisa minta penilaian tumbuh kembang saat konsultasi rutin ke dokter anak.

Pentingnya DDTK dalam Masa Golden Age Anak

Golden age (0–5 tahun) adalah periode emas perkembangan otak anak yang menentukan masa depannya. Sekitar 80% perkembangan otak terjadi pada 3 tahun pertama.

Jika keterlambatan tidak terdeteksi sejak dini, anak bisa kehilangan masa-masa penting untuk bertumbuh maksimal. DDTK memastikan deteksi dilakukan tepat waktu.

Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini

Orang tua, terutama ibu, punya peran kunci dalam proses DDTK. Berikut bentuk partisipasi yang dianjurkan:

  • Mencatat perkembangan anak di buku KIA atau aplikasi parenting
  • Rutin ke Posyandu/Puskesmas meski anak tidak sakit
  • Melakukan stimulasi seperti mengajak bermain, berbicara, dan membaca bersama
  • Berkonsultasi bila ada kekhawatiran
  • Menjaga nutrisi harian anak

Baca Juga: 12 Rekomendasi Makanan yang Mengandung Nutrisi Alami

Dukung Hasil DDTK yang Optimal dengan Asupan Nutrisi Seimbang

DDTK atau Deteksi Dini Tumbuh Kembang penting dilakukan untuk memantau apakah tumbuh kembang Si Kecil sudah sesuai usianya. Pemeriksaan ini mencakup empat aspek utama: motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Dengan deteksi sejak dini, potensi keterlambatan bisa segera dikenali dan ditangani secara tepat.

DDTK sebaiknya dilakukan sejak bayi baru lahir hingga usia 6 tahun secara berkala di Posyandu atau Puskesmas. Selain stimulasi dan pemantauan rutin, pastikan juga nutrisi anak tercukupi agar hasil DDTK optimal. Pediasure kini dilengkapi dengan Peptigro System.

Pediasure kini dilengkapi dengan Peptigro System. Peptigro System mengandung Casein Phosphopeptide (CPP). CPP mendukung pertumbuhan 2x lebih cepat dengan peningkatan massa otot tanpa menambah lemak, memperkuat tulang hingga 44%, mengurangi frekuensi sakit hingga 35%, dan meningkatkan kecukupan vitamin D sebesar 19%.

Yuk, dukung tumbuh tinggi optimal Si Kecil dengan memberinya Pediasure 2–3 kali sehari sebagai bagian dari pola makan seimbang dan tetap pantau pertumbuhannya dengan Growthpedia Calculator ya!

 

ID.2025.63927.PDS.1 (v1.0)

SUMBER: 

Fushimi, J., Fukutake, K., Mitsuda, A., Nakamura, K., Wada, A., & Takahashi, H. (2022). A Rare Case of Completely Calcified Lumber Juxta-facet Cyst: A Case Report. Journal of orthopaedic case reports, 12(4), 88–91. https://doi.org/10.13107/jocr.2022.v12.i04.2780

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2018). Tumbuh Kembang Anak. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-tumbuh-kembang-anak.pdf

Center on the Developing Child, Harvard University. InBrief: The Science of Early Childhood Development. https://developingchild.harvard.edu/resources/inbrief-science-of-ecd/

Pelatihan stimulasi deteksi Dan intervensi Dini tumbuh kembang sdidtk - Direktorat Mutu Tenaga Kesehatan | Kemeterian Kesehatan. (n.d.). pelatihan-stimulasi-deteksi-dan-intervensi-dini-tumbuh-kembang-sdidtk-

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil