Tanya Jawab Ensure: Mengenal Asam Urat Si Penyebab Nyeri

Tanya Jawab Ensure: Mengenal Asam Urat Si Penyebab Nyeri

Banner
Banner
Banner

Q: Pada umumnya di usia berapa kita bisa terkena asam urat? Apa saja gejalanya yang harus kita curigai/waspadai?

Kadar asam urat tinggi atau yang disebut dengan hiperurisemia tidak secara spesifik mengenai kelompok umur tertentu meskipun data juga menyebutkan bawa risiko hiperurisemai ini meningkat sesuai pertambahan umur. Yang menarik adalah justru angka kejadian hiperurisemia pada laki-laki menurun sejalan dengan pertambahan usia, namun hal ini berkebalikan dengan wanita, artinya semakin bertambah usia seorang wanita maka risiko untuk mengalami hiperurisemia semakin tinggi juga.

Peningkatan asam urat saja seringkali tidak memberikan gejala apapun, namun bila terjadi gout atau kondisi penumpukan kristal monosodium urat monohidrat dalam sendi maka bisa terjadi keluhan nyeri dan bengkak serta kemerahan pada sendi yang terkena, biasanya bersifat single joint, dan sering kali mengenai sendi ibu jari kaki.

Q: Apakah asam urat merupakan sebuah penyakit keturunan? Bagaimana menghindarinya?

Benar, kadar asam urat dalam darah juga dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan dalam keluarga, misalnya gen yang mempengaruhi  pengeluaran asam urat melalui urin serta penyerapan kembali urat (reabsorpsi urat) di tubulus ginjal, akan tetapi selain faktor genetik, dikenal pula beberapa faktor risiko lain seperti obesitas, hipertensi, sindrom metabolik, penggunaan diuretik, serta faktor diet atau makanan. Nah untuk itu pengendalian faktor risiko tersebut dengan melakukan perubahan lifestyle yang mencakup modifikasi diet dan olah raga sangat penting.

Q: Benarkah penderita asam urat harus menghindari makan daging, kacang-kacangan dan sayuran?

Berdasarakan publikasi dalam Asian Journal of Clinical Nutrition tahun 2018 disimpulkan bahwa konsumsi daging merah, seafood, alkohol, serta minuman manis yang mengandung gula tambahan termasuk fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sedangkan yang menarik justru makanan yang berbasis kedelai serta sayuran yang tinggi purin seperti kembang kol, bayam, kacang-kacangan dan polong-polongan serta jamur justru menurunkan kadar asam urat darah.

Q: Bagaimana pola makan yang baik dan jenis olahraga yang direkomendasikan untuk penderita asam urat?

Penderita asam urat tidak dianjurkan untuk melakukan diet tinggi protein apalagi yang berasal dari protein hewani. Oleh sebab itu sesuai dengan rekomendasi sebelumnya, seseorang dengan asam urat tinggi justru dianjurkan untuk mengonsumsi sayur-sayuran dan mengombinasikan asupan proteinnya yaitu dengan protein hewani mapun nabati. Susu dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencukupi kebutuhan protein, selain juga memiliki efek urikosurik atau meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Vitamin C juga diketahui dapat membantu meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin, oleh sebab itu konsumsilah buah2an tinggi vitamin C seperti jeruk, kiwi, pepaya, nanas, ataupun jambu biji.

Penderita asam urat dianjurkan untuk melakukan olah raga dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, bersepeda dengan kecepatan sedang, ataupun water aerobic, sedangkan latihan otot berat tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan kadar asam urat.

Q: Bolehkan penderita asam urat mengkonsumsi susu?

Boleh, justru dalam suatu publikasi di Asian Journal of Clinical Nutrition tahun 2018 disimpulkan bahwa konsumsi produk susu justru menurunkan risiko asam urat. Kandungan purin yang rendah pada susu, disertai dengan efek pengeluruan asam urat melalui urin oleh kasein  dan whey yang terdapat dalam susu dapat memberikan efek penurunan asam urat dalam serum.

Produk Rekomendasi

Artikel Terkait