PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Demam merupakan tanda bahwa tubuh mengalami peningkatan suhu lebih dari normal yakni 38°C atau lebih untuk anak-anak. Namun, bisa jadi peningkatan suhu tersebut sangat drastis hingga melebihi 40°C. Apabila sudah terjadi hal seperti ini, apa yang bisa kita lakukan, ya, Bu?
Langkah pertama yang selalu harus dilakukan adalah dengan cara memperhatikan gejala-gejala lain untuk menentukan penyebab demam tinggi. Dari situ, barulah Ibu dapat memberikan pengobatan yang tepat dengan rekomendasi dari dokter. Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Pengertian demam pada anak adalah ketika suhu tubuh si Kecil melebih dari suhu 37°C. Demam bukan penyakit, tetapi demam adalah suatu reaksi dari tubuh atau bisa dikatakan sebuah gejala dari penyakit lain yang timbul dalam tubuh. Demam tidak perlu terlalu dikhawatirkan, tetapi Bunda harus waspada akan terjadinya demam apalagi jika demam terjadi cukup sering dan munculnya bersamaan dengan gejala penyakit lain.
Saat anak mengalami demam sepanjang hari, penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda berikut ini:
Anak mengalami suhu tubuh tinggi lebih dari 38°C, kadang disertai demam dan menggigil.
Ruam bisa menjadi indikator infeksi virus atau bakteri tertentu.
Tidak aktif seperti biasa atau lebih banyak tidur.
Ini dapat menunjukkan infeksi saluran pernapasan yang serius.
Anak jarang buang air kecil, mulut kering, dan menangis tanpa air mata.
Jika menemukan gejala-gejala di atas bersamaan dengan demam, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Kenali beberapa alasan dan juga penyebab terjadinya demam pada anak. Ketika terjadinya demam, tubuh melakukan perlawanan dengan reaksi demam pada tubuh sehingga bakteri atau virus yang tiba - tiba muncul pada tubuh anak tidak dapat bertahan hidup. Maka, jika tubuh anak mengalami demam sebenarnya adalah tanda yang baik. Akan tetapi, Bunda perlu waspada.
Berikut ini beberapa penyebab demam pada anak yang biasanya terjadi, yaitu:
Influenza, atau yang juga dikenal dengan sebutan flu, terjadi ketika virus menginfeksi saluran pernapasan mulai hidung, tenggorokan, atau paru-paru. Gejala-gejala yang dialami pada umumnya adalah rasa lemas, tubuh sakit, batuk, tenggorokan sakit, menggigil, dan tentu saja, demam.
Dahulu, influenza merupakan sebuah pandemi yang mematikan, dengan korban jiwa hingga 500 juta penduduk. Namun, penyebab demam tinggi ini bisa dilalui dengan memperbanyak istirahat, meminum obat yang diberikan dokter, memastikan tubuh tidak kedinginan, dan perbanyak minum air.
Baca Juga: Flu Singapura: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Penyebab demam tinggi ini mirip dengan influenza di mana ada terjadinya infeksi mikroba di area paru-paru. Pneumonia merupakan kondisi yang sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian, tergantung \parah atau tidaknya kondisinya.
Di masa pertumbuhannya yang masih dini, si Kecil akan menumbuhkan gigi. Di tahapan pertumbuhan ini, si Kecil mungkin akan memunculkan gejala demam. Namun, tidak perlu dikhawatirkan karena hal ini akan berlalu dengan sendirinya.
Baca Juga: 7 Jenis Makanan Yang Tidak Boleh dimakan Saat Demam
Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus SARS-CoV-2 ini menjadi sesuatu yang menghantui seluruh masyarakat saat ini lantaran kemampuannya menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, tak lama setelah kemunculannya, COVID-19 pun diumumkan sebagai pandemi. Adapun cara kerja penyakit ini adalah dengan menyerang sistem pernapasan dan dapat menyebabkan ARDS dan pneumonia.
Jika anak mengalami demam sepanjang hari atau demam yang berulang, berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:
Jika anak mengalami demam terus menerus tidak kunjung reda, penting untuk mencari evaluasi medis untuk diagnosis lebih lanjut.
Baca Juga: Agar Cepat Turun, Ketahui 7 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Demam
Demam bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah gejala. Artinya, dengan memahami kondisi di atas, Ibu sudah mengambil langkah untuk menangani masalah yang ada. Selanjutnya, pastikan ulang dengan melakukan hal-hal berikut ini!
Demikian penjelasan seputar berbagai macam penyebab demam tinggi. Bisa disimpulkan, demam merupakan gejala yang muncul karena adanya suatu reaksi yang dialami tubuh dan bukanlah merupakan penyakit. Pastikan untuk menangani penyakit atau keadaan yang menyebabkan demam secara cepat.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian vaksin (imunisasi) sesuai rekomendasi Program Imunisasi Pemerintah. Sebagai contoh, lakukan imunisasi influenza dan pneumonia sejak dini dan pastikan Ibu dan anak yang lewat usia 12 tahun ke atas memperoleh vaksin COVID-19.
Selain itu, menjaga daya tahan tubuh si Kecil merupakan hal yang penting agar mereka terhindar dari berbagai infeksi penyakit. Untuk mendukung kebutuhan nutrisinya, Ibu dapat memberikan asupan tambahan berupa PediaSure dengan formula Peptigro System setiap hari.
Pediasure kini dilengkapi dengan Peptigro System. Peptigro System mengandung Casein Phosphopeptide (CPP). CPP terbukti secara ilmiah membantu mengikat kalsium lebih mudah terserap ke tulang serta kandungan Arginin dan Vitamin K2 yang mengoptimalkan pertumbuhan tulang untuk dukung pertumbuhan si Kecil. Selain itu, PediaSure kini hadir dengan kadar sukrosa 42% lebih rendah dibandingkan formula sebelumnya, mendukung pola makan yang lebih sehat.
PediaSure tersedia dalam berbagai varian rasa seperti Vanila, Cokelat, Madu, serta pilihan ukuran mulai dari 200 gram hingga 1800 gram tergantung varian rasa yang dipilih. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi website resmi PediaSure dan baca label kemasan sebelum membeli.
ID.2025.61449.PDS.1 (v1.0)
SUMBER:
Fever (High temperature) in kids. (n.d.). Nemours KidsHealth - the Web's most visited site about children's health. https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
1918 pandemic (H1N1 virus). (2020, June 16). Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/flu/pandemic-resources/1918-pandemic-h1n1.html (Retrieved 18 October 2021)
COVID‐19 acute respiratory distress syndrome (ARDS): Clinical features and differences from typical pre‐COVID‐19 ARDS. (n.d.). PubMed Central (PMC). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7361309/ (Retrieved 18 October 2021)
Flu. (2017, October 23). nhs.uk. https://www.nhs.uk/conditions/flu/ (Retrieved 18 October 2021)
Jewell, T. (n.d.). Everything you should know about the 2019 coronavirus and COVID-19. Healthline. https://www.healthline.com/health/coronavirus-covid-19#COVID-19-Symptoms-Usually-Show-Up-in-This-Order (Retrieved 18 October 2021)
Normandin, B. (n.d.). Everything you need to know about pneumonia. Healthline. https://www.healthline.com/health/pneumonia (Retrieved 18 October 2021)
Thomas, J. (n.d.). Facts and statistics about the flu. Healthline. https://www.healthline.com/health/influenza/facts-and-statistics#Complications-and-mortality (Retrieved 18 October 2021)
![]()
Apa penyebab demam pasca vaksinasi covid-19? Si Kecil demam setelah vaksin covid-19? Ini adalah efek dari antibodi yang sedang bekerja. Ini cara mengatasinya
![]()
Penggunaan bahan alami sebagai obat batuk telah lama digunakan. Apa saja bahan dan cara alami yang bisa dikonsumsi sebagai obat batuk? Yuk, simak.
![]()
Gigi anak keropos merupakan masalah umum pada anak yang dapat diatasi dengan pendekatan-pendekatan yang tepat. Seperti apa pendekatannya?
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?