PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Susah buang air besar (BAB) atau kerap dikenal dengan konstipasi adalah salah satu gangguan pencernaan yang umum terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Pada anak-anak yang mengalami kondisi ini kerap membuat orang tua khawatir.
Pasalnya, anak susah BAB memiliki sejumlah dampak seperti perut menjadi terasa tidak nyaman dan terasa penuh sepanjang waktu.
Selain itu, konstipasi pada anak juga kerap menimbulkan dampak lain seperti sakit saat akhirnya dapat buang air besar hingga luka pada anus akibat feses terlalu keras dan kering. Jika sudah begitu, kebanyakan anak akan menangis kesakitan saat buang air besar.
Lalu, bagaimana ya cara mengatasi anak yang susah BAB? Mari kita simak penjelasannya berikut ini!
Baca juga: Apa Itu Probiotik dan Apa Saja Contohnya?
Konstipasi atau sembelit pada anak terjadi ketika si Kecil mengalami kesulitan atau tidak buang air besar secara rutin. Konstipasi sendiri merupakan salah satu gangguan pencernaan yang kerap dialami anak-anak terutama yang memulai MPASI atau toilet training.
Berikut ciri anak yang mengalami sembelit.
Dari ciri di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa jika Ibu mendapati anak seminggu tidak BAB, maka hal ini dapat dikatakan mengalami sembelit atau konstipasi. Apalagi jika kondisi tersebut didukung dengan ciri lainnya.
Setelah mengetahui ciri konstipasi pada anak, ada baiknya kita juga mengenal berbagai penyebab kondisi tersebut. Hal ini merupakan salah satu cara terbaik mengatasi susah BAB pada anak adalah sesuai dengan penyebabnya.
Lalu, apa saja penyebab sembelit yang terjadi pada anak? Simak jawabannya di bawah ini, ya Bu!
Salah satu penyebab paling umum yang menyebabkan si Kecil mengalami sembelit adalah asupan makanan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang serat seperti makanan siap saji dapat menjadi penyebab sulit buang air besar pada anak. Selain itu, kurang minum atau anak mengalami intoleransi laktosa juga dapat menjadi penyebab anak susah BAB.
Baca juga: Dampak Negatif Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan si Kecil
Rata-rata, anak yang berusia 2 tahun sedang senang-senangnya bermain dengan mainan atau teman sebayanya. Sering kali, si Kecil enggan meninggalkan permainan yang sedang dilakukan bahkan untuk pergi ke toilet. Selain enggan berhenti bermain, si Kecil juga mungkin menahan keinginan buang air besar ketika berada di toilet umum karena alasan kenyamanan.
Anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat sembelit lebih mungkin mengalami hal yang sama. Hal ini berhubungan dengan alasan genetik maupun lingkungan.
Anak yang kurang gerak lebih mungkin mengalami sembelit. Ya, aktivitas fisik sangat berpengaruh besar pada gerak usus yang menentukan keinginan buang air besar. Untuk itu, Ibu perlu mengajak si Kecil tetap aktif bergerak.
Baca juga: Agar Tumbuh Aktif, Ajak Anak Bergerak Lewat 15 Aktivitas Seru Ini
Beberapa penyakit dapat menyebabkan anak mengalami konstipasi. Di antaranya adalah penyakit celiac, Hirschsprung, spina bifida, diabetes, atau hipotiroidisme. Selain itu, konsumsi obat-obatan juga dapat menimbulkan masalah ini.
Ibu mungkin bertanya-tanya, anak susah BAB apa solusinya? Atau, anak susah BAB dikasih apa untuk mengatasinya?
Jika si Kecil mengalami sembelit atau susah buang air besar, sebaiknya Ibu tidak panik dan buru-buru memberinya obat pencahar. Pasalnya, usus anak biasanya masih sensitif, sehingga perlu hati-hati dalam memilih cara mengatasinya. Berikut beberapa cara untuk mengatasi sembelit pada anak:
Salah satu cara untuk mengatasi maupun mencegah anak susah BAB adalah hidrasi. Anak-anak balita setidaknya membutuhkan minum air putih sekitar 500 -1.000 mililiter setiap harinya di samping konsumsi susu.
Kurangnya asupan serat si Kecil merupakan salah satu penyebab sembelit. Untuk itu, Ibu perlu memastikan bahwa si Kecil mendapatkan asupan serat yang cukup dengan menambahkan buah dan sayur dalam menu makannya. Ibu juga bisa memberikan suplemen serat pada si Kecil.
Baca juga: Selain Baik untuk Pencernaan, Inilah Manfaat Probiotik untuk Tubuh si Kecil yang Perlu Diketahui
Aktivitas fisik dapat membantu usus bergerak lebih aktif. Untuk itu, Ibu juga perlu memastikan si Kecil cukup gerak. Tidak perlu melakukan aktivitas fisik yang berat. Ibu cukup mengajak si Kecil melakukan kegiatan sederhana seperti berjalan, bermain kejar-kejaran, naik sepeda, atau bermain lompat-lompatan.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, anak-anak sering kali menahan rasa ingin buang air besar ketika asyik bermain atau di tempat baru. Untuk itu, Ibu perlu mengajarkan si Kecil untuk tidak menahan rasa ingin ke toilet. Caranya, Ibu bisa mengajak si Kecil rutin ke toilet setiap setengah jam. Dengan begitu, anak akan memiliki kesempatan untuk buang air besar tanpa mengganggu rasa ingin bermain.
Jika semua cara di atas sudah dilakukan tapi sembelit si Kecil tidak membaik, Ibu bisa memeriksakannya ke dokter. Apalagi jika sembelit yang dialami si Kecil sudah cukup lama. Sangat penting untuk tidak sembarangan memberi obat pada si Kecil ketika mengalami sembelit. Pasalnya, pengobatan konstipasi anak berbeda bergantung pada usianya.
Makanan yang mengandung probiotik dan makanan yang mengandung prebiotik memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan anak. Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus, sedangkan prebiotik merupakan serat yang menjadi makanan bagi bakteri baik tersebut. Beberapa makanan yang mengandung probiotik alami antara lain yogurt, kefir, tempe, kimchi, dan miso. Sementara itu, makanan yang mengandung prebiotik dapat ditemukan dalam pisang, bawang putih, bawang bombay, asparagus, dan gandum utuh. Kombinasi makanan yang mengandung probiotik dan makanan yang mengandung prebiotik sangat baik untuk meningkatkan sistem imun serta mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare.
Sembelit pada anak merupakan kondisi yang cukup umum terjadi, tetapi ada beberapa tanda yang mengindikasikan kapan anak harus dibawa ke dokter saat sembelit. Jika anak susah BAB dan sering kentut, tetapi masih aktif dan tidak tampak kesakitan, kondisi ini bisa diatasi dengan memperbanyak serat dan cairan.
Namun, jika sembelit berlangsung lebih dari dua minggu, anak terlihat kesakitan saat BAB, feses berdarah, atau perutnya membengkak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Selain itu, kapan anak harus dibawa ke dokter saat sembelit juga tergantung pada gejala lain seperti muntah, demam, atau hilangnya nafsu makan. Mengatasi sembelit dengan memberikan makanan yang mengandung probiotik serta makanan yang mengandung prebiotik bisa membantu, tetapi jika tidak ada perbaikan, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter diperlukan.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitu juga kondisi sembelit pada anak. Akan lebih baik jika Ibu mencegah terjadinya sembelit pada si Kecil dibanding menyaksikan anak susah BAB.
Salah satu cara mencegah sembelit pada anak adalah memastikan asupan nutrisi hariannya terpenuhi sehingga sistem pencernaannya terjaga dengan baik. Ibu bisa memberikan si Kecil nutrisi tambahan seperti PediaSure 2-3 kali sehari untuk bantu menjaga sistem pencernaan anak tetap sehat.
Untuk Ibu ketahui, PediaSure telah dilengkapi dengan kandungan sinbiotik yang unik berupa Prebiotik FOS dan Probiotik L. acidophilus. Kandungan tersebut dapat membantu menjaga fungsi saluran cerna si Kecil.
Tidak hanya itu, PediaSure juga dilengkapi dengan 14 vitamin dan 9 mineral. Kandungan ini dapat membantu menjaga daya tahan tubuh si Kecil tetap optimal.
Kelebihan lain dari PediaSure sebagai asupan nutrisi tambahan untuk si Kecil adalah kandungan Omega 3 dan 6 serta AA dan DHA. Ini tentunya dapat membantu kemampuan berpikir anak agar berkembang lebih baik.
Selain itu, PediaSure juga mendukung pertumbuhan usia 1-10 tahun dari 3 sumber protein (kasein, soya, dan whey) atau dikenal sebagai triple protein. Ditambah lagi, kandungan Argine, Natural Vitamin K2, dan kalsium tinggi juga terdapat dalam PediaSure. Fungsinya, mendukung tumbuh kembang anak optimal.
PediaSure tersedia dengan sukrosa lebih rendah 42 persen, dengan rasa tetap enak dengan varian rasa vanilla, madu & coklat.
Pediasure hadir dengan formula Pediasure Peptigro System yang membantu meningkatkan proses penyerapan nutrisi penting, seperti kalsium. Kandungan Casein Phosphopeptide (CPP) di dalamnya diketahui secara ilmiah membantu mengikat kalsium agar lebih mudah diserap tubuh. Dengan penyerapan kalsium yang lebih baik, Pediasure mendukung kesehatan tulang yang kuat, pertumbuhan tinggi badan yang optimal, serta meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Dengan memberikan Pediasure sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, Ibu dapat membantu memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan sehat dan optimal.
Jadi, Ibu bisa mencegah anak susah BAB dengan mengonsumsi PediaSure 2 sampai 3 gelas sehari, ya!
SUMBER:
Constipation (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved 6 October 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/constipation.html
Constipation in children - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Retrieved 6 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
Kids Health Information : Constipation - Royal Children's Hospital Melbourne. Retrieved 6 October 2022, from https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Constipation/
Symptoms & Causes of Constipation in Children - NIDDK. Retrieved 6 October 2022, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation-children/symptoms-causes
Constipation in Children - Johns Hopkins Medicine. Retrieved 6 October 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/constipation-in-children
Toddler Constipation - WebMD. Retrieved 6 October 2022, from https://www.webmd.com/children/toddler-constipation-causes-treatments
8 common causes of constipation in kids - Children's Health. Retrieved 6 October 2022, from https://www.childrens.com/health-wellness/8-common-causes-of-constipation-in-kids
Toddler Constipation: Symptoms, Causes & Treatment - Cleveland Clinic. Retrieved 6 October 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17785-constipation-in-children
Toddler Constipation: Relief, Best Foods, and More - Healthline. Retrieved 6 October 2022, from https://www.healthline.com/health/childrens-health/toddler-constipation#treatment
Harvard Health. (2025, January 29). How to get more probiotics. Retrieved March 11, 2024 from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/how-to-get-more-probiotics
Probiotics and prebiotics: What you should know. (n.d.). Mayo Clinic. Retrieved March 11, 2024 from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/probiotics/faq-20058065
Constipation in children - Symptoms & causes - Mayo Clinic. (2021, September 18). Mayo Clinic. Retrieved March 11, 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
![]()
Konstipasi pada anak atau gangguan pencernaan pada anak adalah ketidakmampuan tubuh dalam mengolah feses. Apa penyebab dan cara mengatasi?
![]()
Diare pada anak merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap sepele, sebab memicu komplikasi. Makanya, perlu penanganan yang cepat agar kondisinya tidak memburuk
![]()
Penyakit tak bergejala yang kerap dialami oleh anak memiliki risiko tinggi. Apa saja silent disease pada anak yang perlu diwaspadai? Yuk, cek bersama di sini
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?