Kenapa Anak Demam tapi Masih Aktif? Ini Jawabannya!

Kenapa Anak Demam tapi Masih Aktif? Ini Jawabannya!

anak demam tapi masih aktif
anak demam tapi masih aktif
anak demam tapi masih aktif
Tags:

Ibu, ketika anak mengalami demam, biasanya kita langsung merasa khawatir. Demam sering dianggap sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi, dan sebagai orangtua, kita tentu ingin segera memberikan perawatan terbaik untuk mereka.

Namun, ada kalanya Ibu mendapati anak demam tetapi masih aktif, bermain, dan tidak tampak terlalu terganggu. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan: Apakah ini normal? Apa yang sebaiknya Ibu lakukan?

Demam pada anak memang sering kali memunculkan kebingungan dan kecemasan. Berikut ini kita akan membahas penyebab anak demam, alasan mengapa anak bisa tetap aktif meskipun sedang demam, serta cara yang tepat untuk merawat anak saat demam.

Penyebab Anak Demam

Demam pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi. Beberapa penyebab umum demam pada anak antara lain:

1. Infeksi Virus

Virus seperti flu, batuk pilek, atau virus lain yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan adalah salah satu penyebab utama demam pada anak.

2. Infeksi Bakteri

Bakteri juga bisa menyebabkan demam, misalnya pada infeksi telinga, saluran kemih, atau tenggorokan.

3. Vaksinasi

Beberapa anak mengalami demam setelah menerima vaksinasi, yang merupakan reaksi normal tubuh terhadap vaksin.

4. Kondisi Lain

Kadang-kadang, demam bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti peradangan atau bahkan akibat perubahan cuaca.

Demam sendiri adalah cara tubuh untuk melawan infeksi. Namun, demam bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan gejala dari masalah yang mendasarinya. Meskipun anak mengalami demam, mereka bisa tetap tampak aktif karena tubuh mereka sedang berusaha untuk mengatasi infeksi tersebut.

Kenapa Anak Demam Tapi Masih Aktif?

Mungkin Ibu pernah merasa bingung ketika anak demam, tetapi mereka masih tampak ceria dan aktif seperti biasa. Hal ini sering terjadi pada anak-anak yang memiliki tingkat energi yang tinggi, atau mungkin demam yang mereka alami belum terlalu parah.

Ada beberapa alasan mengapa anak bisa tetap aktif meskipun demam, antara lain:

1. Toleransi Tubuh yang Baik

Beberapa anak memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan dapat menanggapi demam tanpa merasa terlalu lemas. Mereka mungkin merasa sedikit tidak nyaman, tetapi bisa tetap bermain dan beraktivitas tanpa banyak terganggu.

2. Demam Sementara

Jika suhu tubuh anak hanya sedikit lebih tinggi dari suhu normal anak berkisar antara 36–37°C, anak mungkin tidak merasa terganggu. Demam ringan sering kali tidak mengganggu aktivitas mereka secara signifikan

3. Adaptasi Tubuh

Kadang-kadang tubuh anak sudah terbiasa dengan demam ringan, terutama jika mereka sering mengalami demam sebagai bagian dari proses pertahanan tubuh terhadap infeksi ringan. Anak yang mengalami demam berulang mungkin tampak lebih tahan terhadap rasa tidak nyaman.

4. Faktor Psikologis

Anak-anak yang masih sangat muda sering tidak sepenuhnya memahami atau merasa kesakitan karena demam. Mereka mungkin merasa tidak terlalu terganggu dan tetap aktif karena belum sepenuhnya merasakan dampak fisik dari demam.

5. Infeksi Virus yang Ringan

Pada beberapa kasus, demam dapat terjadi akibat infeksi virus yang ringan, yang tidak menyebabkan anak merasa sangat sakit. Mereka bisa tetap aktif karena virus tersebut belum mengganggu aktivitas mereka secara signifikan.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Demam Tapi Masih Aktif?

Jika anak demam tetapi masih tampak aktif, Ibu tetap perlu mengambil langkah-langkah untuk merawat mereka. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Pantau Suhu Tubuh

Meskipun anak tampak baik-baik saja, penting untuk terus memantau suhu tubuh mereka. Jika suhu tubuh melebihi 37,2°C, apalagi 38°C, segera berikan penurun demam yang sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter.

2. Berikan Cairan yang Cukup

Demam dapat menyebabkan anak kehilangan cairan tubuh lebih banyak melalui keringat. Oleh karena itu, pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik. Berikan air putih, jus, atau cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.

3. Perhatikan Gejala Lain

Meski anak aktif, perhatikan apakah ada gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti ruam, sesak napas, atau perubahan perilaku. Jika ada gejala tambahan yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.

4. Berikan Makanan Bergizi

Makanan yang bergizi penting untuk mendukung daya tahan tubuh anak saat demam. Pilihlah makanan yang mudah dicerna, seperti sup ayam, bubur, atau pisang. Jangan paksakan anak makan banyak, tapi pastikan mereka tetap mendapatkan asupan yang cukup.

5. Istirahat yang Cukup

Meskipun anak terlihat aktif, pastikan mereka juga mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu tubuh mereka melawan infeksi dan pulih lebih cepat.

Baca Juga: Agar Cepat Turun, Ketahui 7 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Demam

5 Cara Menurunkan Demam pada Anak

Jika suhu tubuh anak terus meningkat atau membuat mereka merasa tidak nyaman, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam:

1. Memberikan Obat Penurun Demam

Gunakan obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

2. Kompres Dingin

Kompreskan kain basah dengan air dingin pada dahi, ketiak, atau leher anak untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya. Jangan menggunakan air es, karena bisa menyebabkan tubuh anak kedinginan secara tiba-tiba.

3. Mandikan Anak dengan Air Hangat

Mandi air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak dengan cara yang lebih alami dan nyaman.

4. Berikan Cairan Lebih Banyak

Cairan membantu tubuh anak menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Berikan air putih, jus, atau cairan elektrolit secara berkala.

5. Gunakan Pakaian Ringan

Jangan membuat anak terlalu panas dengan pakaian berlapis. Berikan pakaian ringan untuk membantu tubuh mereka mendingin.

Asupan Nutrisi untuk Mendukung Daya Tahan Tubuh Anak

Selama anak panas naik turun, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi mereka agar daya tahan tubuh tetap optimal. Berikut adalah beberapa makanan yang bisa membantu mendukung pemulihan anak:

1. Makanan yang Kaya Vitamin C

Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan strawberry mengandung vitamin C yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Protein

Makanan tinggi protein, seperti ayam, ikan, atau tahu, membantu tubuh dalam proses pemulihan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

3. Makanan yang Mengandung Zinc

Zinc adalah mineral yang penting untuk sistem kekebalan tubuh. Makanan seperti daging merah, kacang-kacangan, dan biji labu kaya akan zinc.

4. Yoghurt

Mengandung probiotik yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus dan mendukung sistem imun anak.

5. Susu

Produk susu, terutama yang diperkaya dengan DHA dan Omega-3, bisa mendukung perkembangan otak dan daya tahan tubuh anak.

Untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, Ibu bisa mempertimbangkan memberikan Pediasure, yang mengandung Triple Protein, Arginine, Vitamin K2, DHA, AA, Omega 3 & 6, serta prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus. Formula ini membantu mendukung tumbuh kembang anak, membantu daya tahan tubuh, dan menjaga keseimbangan gizi meskipun anak sedang tidak terlalu nafsu makan.

 

ID.2024.56788.PDS.1

SUMBER: 

Demam pada Anak. (2024, August 9). Alodokter. Retrieved December 4, 2024 from  https://www.alodokter.com/demam-pada-anak

Ross, J. (2020, November 17). Understanding Fever in Children. Verywell Health. Retrieved December 4, 2024 from https://www.verywellhealth.com/fever-understanding-fever-in-children-2633580

OSF HealthCare. (n.d.). What to do when your child has a fever. Retrieved December 4, 2024, from https://www.osfhealthcare.org/blog/what-to-do-when-your-child-has-a-fever/

KidsHealth. (n.d.). Fever. Retrieved December 4, 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/fever.html

Verduci, E., & Köglmeier, J. (2021). Immunomodulation in Children: The Role of the Diet. Journal of pediatric gastroenterology and nutrition, 73(3), 293–298. Retrieved December 4, 2024, from https://doi.org/10.1097/MPG.0000000000003152

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil