PediaSure
- Main Image
-
- Title
- PediaSure Vanila
- Detail Page Path
Ibu, ketika anak mengalami demam, biasanya kita langsung merasa khawatir. Demam sering dianggap sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi, dan sebagai orangtua, kita tentu ingin segera memberikan perawatan terbaik untuk mereka.
Namun, ada kalanya Ibu mendapati anak demam tetapi masih aktif, bermain, dan tidak tampak terlalu terganggu. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan: Apakah ini normal? Apa yang sebaiknya Ibu lakukan?
Demam pada anak memang sering kali memunculkan kebingungan dan kecemasan. Berikut ini kita akan membahas penyebab anak demam, alasan mengapa anak bisa tetap aktif meskipun sedang demam, serta cara yang tepat untuk merawat anak saat demam.
Demam pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi. Beberapa penyebab umum demam pada anak antara lain:
Virus seperti flu, batuk pilek, atau virus lain yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan adalah salah satu penyebab utama demam pada anak.
Bakteri juga bisa menyebabkan demam, misalnya pada infeksi telinga, saluran kemih, atau tenggorokan.
Beberapa anak mengalami demam setelah menerima vaksinasi, yang merupakan reaksi normal tubuh terhadap vaksin.
Kadang-kadang, demam bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti peradangan atau bahkan akibat perubahan cuaca.
Demam sendiri adalah cara tubuh untuk melawan infeksi. Namun, demam bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan gejala dari masalah yang mendasarinya. Meskipun anak mengalami demam, mereka bisa tetap tampak aktif karena tubuh mereka sedang berusaha untuk mengatasi infeksi tersebut.
Mungkin Ibu pernah merasa bingung ketika anak demam, tetapi mereka masih tampak ceria dan aktif seperti biasa. Hal ini sering terjadi pada anak-anak yang memiliki tingkat energi yang tinggi, atau mungkin demam yang mereka alami belum terlalu parah.
Ada beberapa alasan mengapa anak bisa tetap aktif meskipun demam, antara lain:
Beberapa anak memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dan dapat menanggapi demam tanpa merasa terlalu lemas. Mereka mungkin merasa sedikit tidak nyaman, tetapi bisa tetap bermain dan beraktivitas tanpa banyak terganggu.
Jika suhu tubuh anak hanya sedikit lebih tinggi dari suhu normal anak berkisar antara 36–37°C, anak mungkin tidak merasa terganggu. Demam ringan sering kali tidak mengganggu aktivitas mereka secara signifikan
Kadang-kadang tubuh anak sudah terbiasa dengan demam ringan, terutama jika mereka sering mengalami demam sebagai bagian dari proses pertahanan tubuh terhadap infeksi ringan. Anak yang mengalami demam berulang mungkin tampak lebih tahan terhadap rasa tidak nyaman.
Anak-anak yang masih sangat muda sering tidak sepenuhnya memahami atau merasa kesakitan karena demam. Mereka mungkin merasa tidak terlalu terganggu dan tetap aktif karena belum sepenuhnya merasakan dampak fisik dari demam.
Pada beberapa kasus, demam dapat terjadi akibat infeksi virus yang ringan, yang tidak menyebabkan anak merasa sangat sakit. Mereka bisa tetap aktif karena virus tersebut belum mengganggu aktivitas mereka secara signifikan.
Jika anak demam tetapi masih tampak aktif, Ibu tetap perlu mengambil langkah-langkah untuk merawat mereka. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:
Meskipun anak tampak baik-baik saja, penting untuk terus memantau suhu tubuh mereka. Jika suhu tubuh melebihi 37,2°C, apalagi 38°C, segera berikan penurun demam yang sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter.
Demam dapat menyebabkan anak kehilangan cairan tubuh lebih banyak melalui keringat. Oleh karena itu, pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik. Berikan air putih, jus, atau cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
Meski anak aktif, perhatikan apakah ada gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti ruam, sesak napas, atau perubahan perilaku. Jika ada gejala tambahan yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.
Makanan yang bergizi penting untuk mendukung daya tahan tubuh anak saat demam. Pilihlah makanan yang mudah dicerna, seperti sup ayam, bubur, atau pisang. Jangan paksakan anak makan banyak, tapi pastikan mereka tetap mendapatkan asupan yang cukup.
Meskipun anak terlihat aktif, pastikan mereka juga mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu tubuh mereka melawan infeksi dan pulih lebih cepat.
Baca Juga: Agar Cepat Turun, Ketahui 7 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Demam
Jika suhu tubuh anak terus meningkat atau membuat mereka merasa tidak nyaman, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam:
Gunakan obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
Kompreskan kain basah dengan air dingin pada dahi, ketiak, atau leher anak untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya. Jangan menggunakan air es, karena bisa menyebabkan tubuh anak kedinginan secara tiba-tiba.
Mandi air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak dengan cara yang lebih alami dan nyaman.
Cairan membantu tubuh anak menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Berikan air putih, jus, atau cairan elektrolit secara berkala.
Jangan membuat anak terlalu panas dengan pakaian berlapis. Berikan pakaian ringan untuk membantu tubuh mereka mendingin.
Selama anak panas naik turun, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi mereka agar daya tahan tubuh tetap optimal. Berikut adalah beberapa makanan yang bisa membantu mendukung pemulihan anak:
Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan strawberry mengandung vitamin C yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Makanan tinggi protein, seperti ayam, ikan, atau tahu, membantu tubuh dalam proses pemulihan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Zinc adalah mineral yang penting untuk sistem kekebalan tubuh. Makanan seperti daging merah, kacang-kacangan, dan biji labu kaya akan zinc.
Mengandung probiotik yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus dan mendukung sistem imun anak.
Produk susu, terutama yang diperkaya dengan DHA dan Omega-3, bisa mendukung perkembangan otak dan daya tahan tubuh anak.
Untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, Ibu bisa mempertimbangkan memberikan Pediasure, yang mengandung Triple Protein, Arginine, Vitamin K2, DHA, AA, Omega 3 & 6, serta prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus. Formula ini membantu mendukung tumbuh kembang anak, membantu daya tahan tubuh, dan menjaga keseimbangan gizi meskipun anak sedang tidak terlalu nafsu makan.
ID.2024.56788.PDS.1
SUMBER:
Demam pada Anak. (2024, August 9). Alodokter. Retrieved December 4, 2024 from https://www.alodokter.com/demam-pada-anak
Ross, J. (2020, November 17). Understanding Fever in Children. Verywell Health. Retrieved December 4, 2024 from https://www.verywellhealth.com/fever-understanding-fever-in-children-2633580
OSF HealthCare. (n.d.). What to do when your child has a fever. Retrieved December 4, 2024, from https://www.osfhealthcare.org/blog/what-to-do-when-your-child-has-a-fever/
KidsHealth. (n.d.). Fever. Retrieved December 4, 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
Verduci, E., & Köglmeier, J. (2021). Immunomodulation in Children: The Role of the Diet. Journal of pediatric gastroenterology and nutrition, 73(3), 293–298. Retrieved December 4, 2024, from https://doi.org/10.1097/MPG.0000000000003152
![]()
Batuk alergi pada anak ditandai oleh beberapa gejala. Ketahui penyebab dan cara mengobatinya agar batuk si kecil reda dan tidak berlarut-larut
![]()
Kenapa Anak demam tapi kaki dingin? Apa yang harus dilakukan? Bolehkah si Kecil pakai kaos kaki? Cek penyebab dan cara mengatasinya di sini!
![]()
Menghindari makanan yang tidak boleh dimakan saat demam, merupakan upaya yang bisa dilakukan saat pemulihan si Kecil Ketahui selengkapnya di sini!
Anda akan keluar ke situs web Abbott khusus negara atau wilayah lainnya. Perlu diketahui bahwa situs yang Anda kunjungi ditujukan untuk penduduk negara atau wilayah tertentu, seperti yang tercantum di situs tersebut. Situs ini mungkin berisi informasi tentang obat-obatan, perangkat medis, dan produk lain atau penggunaan produk tersebut yang tidak disetujui di negara atau wilayah lain.
Situs web yang Anda kunjungi juga mungkin tidak dioptimalkan untuk ukuran layar perangkat tertentu. Apakah Anda ingin melanjutkan dan keluar situs web ini?