Rumus Berat badan Ideal Anak Hitung Dengan Cara Ini!

Rumus Berat badan Ideal Anak Hitung Dengan Cara Ini!

rumus berat badan ideal anak
rumus berat badan ideal anak
rumus berat badan ideal anak

Mengetahui berat badan ideal anak penting untuk memantau tumbuh kembangnya secara optimal. Berat badan anak yang terlalu rendah atau berlebihan bisa menjadi indikasi masalah gizi atau pola hidup yang kurang sehat.

Berikut penjelasan cara menghitung berat badan ideal anak, membaca grafik pertumbuhan WHO, serta tips menjaga berat badan anak agar tetap ideal sesuai usia dan jenis kelamin.

Cara Membaca Grafik Pertumbuhan Anak

Grafik pertumbuhan WHO digunakan untuk menilai status gizi anak. Hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan anak diplot ke grafik ini berdasarkan usia dan jenis kelamin.

  • Jika berat badan anak berada di antara garis -2SD dan +2SD, artinya status gizinya normal.
  • Di bawah -2SD: kemungkinan kekurangan gizi.
  • Di atas +2SD: berisiko gizi lebih.

Konsultasikan grafik ini dengan dokter atau bidan setiap kali pemeriksaan rutin.

Rumus Menghitung Berat Badan Ideal Anak Sesuai Usia

Selain grafik WHO, berat badan ideal juga bisa dihitung dengan rumus sederhana:

  • Usia 1–10 tahun:

Berat Ideal (kg) = (Usiax2) = 8

Contoh: anak usia 4 tahun → (4 × 2) + 8 = 16 kg

Rumus ini memberi estimasi cepat, namun tetap disarankan menggunakan grafik WHO untuk hasil akurat.

Tabel Berat Badan Ideal Anak Berdasarkan WHO

Anak Perempuan

Usia

Perempuan

Kurang Gizi

Gizi Baik

Gizi Lebih

2 tahun

8,1 kg

11,5 kg

17,0 kg

3 tahun

9,6 kg

13,9 kg

20,9 kg

4 tahun

10,9 kg

16,1 kg

25,2 kg

5 tahun

12,1 kg

18,2 kg

29,5 kg

6 tahun

13,5 kg

20,2 kg

33,4 kg

Anak Laki - Laki

Usia

Laki-laki

Kurang Gizi

Gizi Baik

Gizi Lebih

2 tahun

8,6 kg

12,2 kg

17,1 kg

3 tahun

10,0 kg

14,3 kg

20,7 kg

4 tahun

11,2 kg

16,3 kg

24,2 kg

5 tahun

12,4 kg

18,3 kg

27,9 kg

6 tahun

14,1 kg

20,5 kg

31,5 kg

 

Baca Juga: Ibu, Pahami Perkembangan Anak dari Usia 1 hingga 12 Tahun

 

Jika si Kecil berada di kurva yang normal, yaitu antara angka z-score -2SD sampai +2SD di kurva WHO, maka Ibu tidak perlu khawatir namun tetap berikan nutrisi terbaik agar kesehatan tubuh dan berat badannya tetap terjaga. Ibu juga harus mengukur pertumbuhan si Kecil secara berkala dan berikan asupan nutrisi yang baik agar membawa dampak pertumbuhan yang baik di usia dewasa nanti.

Jika si Kecil belum berada di angka yang normal, baik kurang berat badan atau berat badannya berlebih segera konsultasikan ke dokter agar dicari tahu penyebabnya dan diberikannya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dokter biasanya akan memberikan saran atas asupan nutrisi yang harus diberikan dan aktivitas yang harus dilakukan oleh si Kecil agar dapat mengembalikan berat badannya ke angka yang ideal.

Ibu dapat menerapkan beberapa kebiasaan di bawah ini untuk menjaga berat badan si Kecil agar tetap ideal.

Tanda Anak Kekurangan Berat Badan

Berikut gejala umum anak yang mengalami kekurangan berat badan:

  • Terlihat kurus dan kurang berisi.
  • Mudah lelah, tidak aktif bermain.
  • Sering sakit atau daya tahan tubuh lemah.
  • Berat badan stagnan atau menurun.
  • Kurang nafsu makan dalam waktu lama.

Jika gejala ini terlihat, segera konsultasi ke dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Peran Nutrisi dalam Mencapai Berat Badan Ideal

Asupan gizi yang tepat berperan besar dalam menjaga berat badan anak tetap ideal:

  • Protein: membantu pembentukan otot dan jaringan tubuh.
  • Lemak sehat: penting untuk perkembangan otak dan sumber energi.
  • Karbohidrat: bahan bakar utama anak aktif.
  • Vitamin dan mineral: mendukung fungsi tubuh, pencernaan, dan daya tahan.

Berikan makanan bergizi seimbang dalam porsi sesuai usia anak, dan hindari makanan tinggi gula dan lemak trans.

Baca Juga: Yuk, Kenali Penyebab Anak Kurang Gizi dan Cara Pencegahannya!

Tips Menjaga Berat Badan Anak Agar Ideal

1. Terapkan Pola Makan Sehat

Berikan makanan bergizi seimbang, termasuk protein, sayuran, buah, dan produk susu sesuai kebutuhan anak. Batasi asupan gula dan makanan olahan.

2. Ajak Anak Aktif Bergerak

Dorong anak untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari seperti bermain di luar ruangan, bersepeda, atau senam ringan.

3. Atur Pola Tidur yang Cukup

Pastikan anak tidur 10–12 jam per hari. Kurang tidur dapat memengaruhi nafsu makan dan berat badan.

4. Kelola Asupan Kalori

Kalori penting untuk pertumbuhan, namun harus disesuaikan dengan kebutuhan. Anak yang kurang berat badan bisa diberikan camilan sehat, sementara yang kelebihan berat badan perlu kontrol porsi dan jenis makanannya.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Jika berat badan anak berada di luar rentang normal atau pertumbuhannya stagnan, segera konsultasikan ke dokter anak. Dokter akan menganalisis penyebabnya dan memberi saran gizi, aktivitas, atau suplemen bila perlu.

Intinya, berat badan ideal anak bisa dihitung dengan rumus atau grafik WHO, dan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi serta gaya hidup sehat. Orang tua perlu rutin memantau berat badan anak dan menerapkan pola makan, aktivitas, dan istirahat yang baik agar pertumbuhan anak optimal.

 

ID.2025.63927.PDS.1 (v1.0)

SUMBER:

Eating Problems in Young Children - Children’s Health Issues - MSD Manual Consumer Version. (n.d.). Retrieved June 6, 2021, from https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/behavioral-problems-in-children/eating-problems-in-young-children 

Inilah Mengapa Mengukur Pertumbuhan si Kecil Secara Rutin Sangat Penting! - PediaSure. (n.d.). Retrieved June 6, 2021, from https://www.pediasure.co.id/article/inilah-mengapa-mengukur-pertumbuhan-si-kecil-secara-rutin-sangat-penting

Tips to Help Children Maintain a Healthy Weight. (n.d.). Retrieved June 6, 2021, from https://www.cdc.gov/healthyweight/children/index.html

 

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil