Waspada 10 Macam Gangguan Tumbuh Kembang Anak Ini

Waspada 10 Macam Gangguan Tumbuh Kembang Anak Ini

gangguan tumbuh kembang
gangguan tumbuh kembang
gangguan tumbuh kembang

Tumbuh kembang anak adalah proses yang sangat penting dalam kehidupan mereka. Pada masa usia dini, anak mengalami berbagai perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional yang akan membentuk dasar bagi kehidupan mereka di masa depan.

Namun, tidak jarang anak mengalami gangguan tumbuh kembang yang bisa mempengaruhi berbagai aspek tersebut. Gangguan tumbuh kembang ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu faktor genetik, lingkungan, atau pola asuh yang kurang tepat.

Sebagai orang tua, Ibu perlu waspada terhadap berbagai gangguan yang dapat menghambat perkembangan anak. Dengan mengenali tanda-tanda dan gejala gangguan tumbuh kembang, Ibu dapat memberikan intervensi lebih awal untuk mendukung anak kembali berkembang dengan baik.

10 Macam Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut ini adalah beberapa macam gangguan yang bisa terjadi pada tumbuh kembang anak, yang perlu Ibu waspadai:

1. Gangguan Fisik

Growth faltering adalah kondisi di mana seorang anak tidak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan usia dan standar pertumbuhan normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor gizi yang buruk, infeksi berulang, atau masalah kesehatan lainnya yang mengganggu proses pertumbuhan. Anak yang mengalami gangguan ini mungkin terlihat lebih kecil atau lebih kurus dibandingkan dengan teman-temannya yang sebaya.

Penyebab growth faltering bisa sangat bervariasi, mulai dari kekurangan gizi, masalah penyerapan makanan, hingga penyakit kronis seperti kelainan jantung atau gangguan metabolisme.

2. Gangguan Motorik Kasar

Gangguan motorik kasar pada anak mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengontrol gerakan tubuh besar, seperti berjalan, berlari, melompat, atau memanjat. Anak dengan gangguan motorik kasar biasanya lebih lambat dalam mencapai tonggak perkembangan seperti merangkak, berjalan, atau berlari dibandingkan anak-anak lainnya.

Keterlambatan dalam motorik kasar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah otot atau saraf, serta kurangnya stimulasi fisik di lingkungan anak.

3. Gangguan Motorik Halus

Gangguan motorik halus berkaitan dengan keterampilan yang melibatkan koordinasi tangan dan mata, seperti menggambar, menulis, atau mengancingkan baju. Anak-anak yang mengalami gangguan motorik halus mungkin kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan keterampilan halus, seperti makan dengan sendok, menggunakan pensil, atau mengikat sepatu.

Masalah ini sering kali berkaitan dengan gangguan saraf atau kelainan perkembangan lainnya.

4. Autisme (Autism Spectrum Disorder)

Autisme adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, serta dalam pola pikir dan perilaku. Anak dengan autisme mungkin menunjukkan keterlambatan bicara, kurangnya perhatian terhadap orang lain, serta minat yang terbatas pada aktivitas tertentu. Gejala autisme umumnya muncul pada usia dini, yaitu sebelum anak berusia 3 tahun.

Penanganan yang cepat dan tepat bisa membantu anak dengan autisme mengembangkan kemampuan sosial dan komunikasi yang lebih baik.

5. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Anak dengan ADHD sering kali menunjukkan gejala seperti kesulitan berkonsentrasi, hiperaktif, dan impulsif. ADHD dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar di sekolah, berinteraksi dengan teman-teman mereka, dan bahkan dalam kegiatan sehari-hari. Meskipun ADHD adalah gangguan yang bersifat neurologis, dengan pengelolaan yang tepat, anak dengan ADHD dapat berkembang dengan baik.

Penting bagi Ibu untuk memantau perilaku anak secara konsisten dan mencari bantuan dari tenaga medis jika anak menunjukkan gejala ADHD.

Baca Juga: Apa Itu Anak ADHD? Cek Informasinya di Sini!

6. Gangguan Perkembangan Bahasa

Gangguan perkembangan bahasa terjadi ketika anak terlambat atau mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan bahasa secara verbal. Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan orang lain. Anak dengan gangguan perkembangan bahasa mungkin kesulitan untuk berbicara jelas, memahami instruksi, atau menyampaikan pikiran mereka dengan kata-kata.

Intervensi lebih dini melalui terapi wicara sangat penting untuk membantu anak mengatasi gangguan ini.

7. Gangguan Sosial dan Emosional

Beberapa anak mengalami gangguan dalam perkembangan sosial dan emosional mereka, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya atau mengelola perasaan mereka. Gangguan ini sering kali ditandai dengan kecemasan berlebihan, ketidakmampuan untuk membentuk hubungan, atau kesulitan mengelola emosi, seperti kemarahan atau rasa takut.

Gangguan sosial dan emosional sering kali berhubungan dengan stres atau trauma, dan memerlukan pendekatan psikologis serta dukungan sosial untuk memperbaiki kondisi anak.

8. Down Syndrome

Down Syndrome adalah kelainan genetik yang terjadi ketika ada salinan ekstra dari kromosom 21. Anak dengan Down syndrome sering kali mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik, kognitif, serta keterampilan motorik. Meskipun anak dengan Down syndrome mungkin memerlukan dukungan lebih untuk mencapai tonggak perkembangan mereka, banyak dari mereka yang tumbuh dengan baik dengan perawatan yang tepat, terapi, dan pendidikan khusus.

9. Gangguan Tidur

Gangguan tidur pada anak bisa mengganggu tumbuh kembang mereka, karena tidur sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental. Anak dengan gangguan tidur mungkin mengalami kesulitan tidur, tidur yang tidak nyenyak, atau sering terbangun di malam hari. Kurang tidur dapat mengganggu konsentrasi, suasana hati, dan kemampuan belajar anak.

Penting untuk menciptakan rutinitas tidur yang sehat untuk anak agar mereka dapat tidur cukup setiap malam.

10. Gangguan Makan

Gangguan makan pada anak, seperti anoreksia atau bulimia, meskipun jarang, dapat terjadi dan memengaruhi tumbuh kembang anak. Anak dengan gangguan makan mungkin menunjukkan perilaku makan yang tidak sehat, seperti makan berlebihan atau menolak makanan. Gangguan makan dapat berakibat buruk pada kesehatan fisik anak, termasuk penurunan berat badan yang berbahaya atau kekurangan gizi.

5 Tips Agar Anak Tidak Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang

Sebagai orang tua, Ibu memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung tumbuh kembang anak. Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan anak tumbuh dengan baik dan mengurangi risiko masalah tumbuh kembang:

  1. Memberikan Gizi yang Seimbang
    Pastikan anak memperoleh makanan yang sehat dan bergizi, termasuk protein, vitamin, mineral, serta lemak sehat. Pediasure dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak, karena mengandung Triple Protein, DHA, Omega 3 & 6, dan FOS & probiotik L. acidophilus, yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
  2. Memberikan Stimulasi yang Tepat
    Berikan stimulasi yang sesuai dengan usia anak, baik itu stimulasi fisik, kognitif, maupun emosional. Aktivitas yang melibatkan gerakan motorik kasar, seperti bermain bola atau berlari, sangat baik untuk perkembangan fisik.
  3. Pentingnya Tidur yang Cukup
    Anak yang tidur cukup akan memiliki energi lebih untuk tumbuh dan belajar. Ciptakan rutinitas tidur yang teratur dan nyaman bagi anak.
  4. Memantau Perkembangan Anak Secara Berkala
    Rutin memantau perkembangan anak dengan memeriksa berat badan, tinggi badan, serta kemampuan motorik dan kognitif mereka. Jika ada tanda-tanda gangguan, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli perkembangan anak.
  5. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
    Ciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan penuh kasih sayang bagi anak. Dukungan emosional yang baik sangat penting dalam perkembangan sosial dan emosional anak.

Ibu, dengan perhatian yang tepat dan tindakan yang cepat, banyak gangguan tumbuh kembang anak yang bisa dicegah atau diatasi. Untuk memastikan anak tumbuh optimal, pastikan mereka mendapatkan asupan gizi tambahan setiap hari, seperti Pediasure.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, PediaSure mengandung Triple Protein, Arginine dan Vitamin K2, serta diperkaya dengan DHA, AA, Omega 3 & 6, dan campuran prebiotik FOS & probiotik L. acidophilus.  Kandungan ini baik untuk dukung tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Selain itu, Pediasure juga didukung oleh New Advanced Formula berupa Pediasure Peptigro System untuk mendukung tumbuh tinggi nyata dan daya tahan tubuh optimal si Kecil.

Semoga informasi ini memberikan pemahaman tentang gangguan tumbuh kembang anak, ya Bu!

 

ID.2024.56807.PDS.1 

SUMBER: 

Developmental disability basics. (2024, May 29). Child Development. https://www.cdc.gov/child-development/about/developmental-disability-basics.html

Developmental disabilities: Types, causes, coping. (2023, March 15). Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/developmental-disabilities-types-causes-coping-7255217

Inc., I. (2023, June 19). Care tips for children with developmental disabilities. Integrity, Inc. https://www.integrityinc.org/care-tips-for-children-with-developmental-disabilities/

How to prevent a child getting learning difficulties. (n.d.). Learning Disabilities | Auditory Processing Disorder NZ. https://developlearning.co.nz/parent-resources/blog/36-how-to-prevent-a-child-getting-learning-difficulties/

Committee on the Science of Children Birth to Age 8: Deepening and Broadening the Foundation for Success; Board on Children, Youth, and Families; Institute of Medicine; National Research Council; Allen LR, Kelly BB, editors. Transforming the Workforce for Children Birth Through Age 8: A Unifying Foundation. Washington (DC): National Academies Press (US); 2015 Jul 23. 4, Child Development and Early Learning. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK310550/

Khan I, Leventhal BL. Developmental Delay. [Updated 2023 Jul 17]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562231/

Rangkaian Produk PediaSure

Baca Selengkapnya Tentang Tumbuh Kembang si Kecil