Membaca dongeng anak sebelum tidur memiliki berbagai manfaat, antara lain:
1. Mempererat ikatan
Cerita pengantar tidur merupakan kesempatan ideal bagi orang tua dan anak-anak untuk mempererat ikatan yang erat satu sama lain. Waktu membaca dongeng sebelum tidur merupakan masa-masa yang hangat dan tenang, dan suasana ini membantu menghadirkan ruang yang aman di mana anak merasa dicintai, sehingga membangun hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan anak.
2. Meningkatkan pemahaman literasi
Membaca sebelum tidur secara teratur membantu membentuk pemahaman dan keterampilan literasi usia dini dengan meningkatkan perbendaharaan kata anak-anak, keterampilan pengetahuan cetak, dan pemahaman. Tindakan membaca nyaring mengenalkan anak pada struktur bahasa, mengajarkan mereka tentang alur cerita, dan membantu pengenalan huruf dan suara. Pemaparan dini seperti ini mempunyai manfaat jangka panjang terhadap keterampilan membaca dan akademis anak.
3. Mendukung perkembangan anak
Interaksi yang terbentuk selama waktu bercerita mendorong perkembangan sosial dan emosional dengan menciptakan interaksi positif antara orang tua dan anak. Membaca cerita yang melibatkan skenario dan pergolakan emosi berbeda juga dapat membantu membentuk empati anak. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa membaca selama tahun-tahun prasekolah dapat mengaktifkan area otak yang terkait dengan gambaran mental dan pemahaman narasi, yang penting untuk perkembangan kognitif.
4. Membangun pemahaman mengenai dunia sekitarnya
Melalui cerita, anak-anak belajar tentang budaya, tempat, dan situasi yang berbeda dari apa yang mereka biasa hadapi. Hal ini memperluas perspektif anak, membantu mereka mengembangkan empati terhadap orang-orang dalam berbagai situasi dan memupuk pemahaman secara luas sejak usia dini.
5. Membuat anak gemar membaca
Memiliki rutinitas membaca dongeng sebelum tidur menciptakan asosiasi positif dengan membaca, sehingga membuat anak-anak lebih cenderung terus membaca untuk kesenangan seiring bertambahnya usia. Asosiasi positif dengan membaca dapat membuat anak mencintai bacaan dan literasi, dan manfaatnya bisa dirasakan seumur hidup, membuat anak lebih sukses secara akademis dan lebih terampil berkomunikasi.
Manfaat-manfaat ini menekankan pentingnya mengintegrasikan dongeng sebelum tidur ke dalam rutinitas anak sehari-hari. Hal-hal tersebut tidak hanya meningkatkan ikatan dan keterampilan perkembangan, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk pembelajaran seumur hidup dan kecerdasan emosional.
Baca Juga: Mengenal Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
10 Cerita Pengantar Tidur
Berikut contoh cerita dongeng pengantar tidur anak di bawah 5 tahun paling terkenal baik di seluruh dunia maupun di Indonesia, beserta sinopsis singkatnya masing-masing:
1. Ulat yang Sangat Lapar (The Very Hungry Caterpillar) oleh Eric Carle
Buku penuh warna ini menceritakan kisah seekor ulat yang memakan berbagai makanan sebelum berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Dongeng ini merupakan salah satu dongeng favorit karena ilustrasinya yang lucu dan kisahnya yang mendidik tentang siklus hidup kupu-kupu.
Cerita Ulat yang Sangat Lapar:
Pada suatu pagi yang cerah, seekor ulat kecil keluar dari telur di atas daun. Ia merasa sangat lapar dan mulai memakan satu apel, dua buah pir, tiga buah plum, dan banyak lagi. Semakin hari, tubuhnya menjadi semakin besar. Hingga akhirnya ia membuat kepompong dan tidur selama dua minggu. Ketika keluar, ia berubah menjadi kupu-kupu cantik yang bisa terbang bebas ke langit.
2. Where The Wild Things Are oleh Maurice Sendak
Ini kisah mengenai Max, seorang anak laki-laki yang mengenakan kostum serigala dan membuat kerusakan. Setelah disuruh tidur tanpa makan malam, ia memulai perjalanan ke alam liar. Kisah di buku ini mengajarkan tentang pentingnya rumah dan keluarga.
Cerita Where The Wild Things Are:
Max adalah anak laki-laki yang suka berimajinasi dan mengenakan kostum serigala. Karena kenakalannya, ia dihukum dan dikirim ke kamar tanpa makan malam. Di sana, ia membayangkan berlayar ke negeri monster liar yang menobatkannya sebagai raja. Meski menyenangkan, Max mulai merindukan rumah dan kembali pulang. Di sana, makan malamnya masih hangat menunggunya.
3. Itik yang Buruk Rupa
Kisah klasik ini memberikan pesan moral untuk tidak menilai orang lain berdasarkan penampilan. Kisah ini berkisah tentang seekor anak itik yang diejek karena berbeda. Saat tumbuh, dia menjadi angsa yang cantik, seakan membuktikan bahwa kecantikan sejati datang dari dalam diri.
Cerita Itik yang Buruk Rupa:
Seekor anak itik lahir berbeda dari saudara-saudaranya—bulunya kusam dan warnanya tidak menarik. Ia sering diejek dan dijauhi oleh hewan-hewan di sekitar dan merasa sangat sedih. Ia pun pergi menjauh dan hidup sendiri. Namun, saat musim semi tiba, ia berubah menjadi angsa putih yang sangat cantik. Kini semua hewan menghargainya dan ia pun percaya diri dengan dirinya sendiri.
4. Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
Dongeng ini mengisahkan Putri Salju, seorang putri cantik, yang mencari perlindungan dengan tujuh kurcaci setelah ibu tirinya yang jahat, yang iri dengan kecantikannya, berusaha menghancurkannya. Ini adalah kisah tentang kebaikan, ketangguhan, dan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Cerita Putri Salju dan Tujuh Kurcaci:
Putri Salju melarikan diri ke hutan karena dikejar oleh ratu jahat yang iri padanya. Ia tinggal bersama tujuh kurcaci yang baik hati dan belajar membantu pekerjaan rumah. Sang ratu menyamar dan mencoba mencelakainya, tetapi kurcaci datang menyelamatkan. Akhirnya, Putri Salju diselamatkan oleh pangeran dan hidup bahagia. Cerita ini mengajarkan bahwa kebaikan akan selalu menang atas kejahatan.
5. Kisah Peter Rabbit oleh Beatrix Potter
Kisah ini mengikuti Peter Rabbit yang nakal, yang tidak mematuhi ibunya dengan menyelinap ke kebun Tuan McGregor untuk makan sayur. Ini adalah kisah petualangan dan konsekuensi dari tidak mendengarkan orang tua, semuanya disajikan dalam ilustrasi yang indah dan menarik.
Cerita Peter Rabbit yang Nakal:
Peter Rabbit dilarang ibunya pergi ke kebun Tuan McGregor. Tapi Peter nekat masuk dan memakan wortel serta sayuran lain. Ia ketakutan saat dikejar oleh Tuan McGregor dan kehilangan bajunya. Dengan susah payah, ia berhasil kabur dan pulang ke rumah. Sejak saat itu, Peter lebih taat pada nasihat ibunya dan belajar pentingnya mendengarkan orang tua.
6. Kisah Si Kancil
Dongeng kancil ini mengisahkan tentang si kancil yang cerdik dan berpikiran cepat yang dapat mengakali binatang lain, termasuk buaya, harimau, dan bahkan manusia. Kancil kadang-kadang digambarkan sebagai sosok yang sombong tetapi sering kali juga digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, membantu memecahkan masalah hewan lain. Tokoh yang satu ini begitu ikonik dalam cerita rakyat Indonesia sehingga orang sering menggunakan kata "seperti kancil" untuk menggambarkan seseorang yang cerdik dan nakal.
Cerita Si Kancil dan Buaya yang Lapar
Si Kancil ingin menyeberang sungai, tapi tak ada jembatan. Ia melihat banyak buaya dan punya ide cerdik. “Buaya, aku ingin menghitung kalian untuk pesta Raja Hutan!” katanya. Buaya pun berbaris dan Kancil melompat dari satu ke yang lain. Saat tiba di seberang, Kancil tertawa dan bilang, “Terima kasih, kalian sudah jadi jembatanku!”
7. Ande-Ande Lumut
Kisah ini berkisah tentang Dewi Candra Kirana dan suaminya Raden Putra yang diasingkan oleh ayahnya. Dewi Candra Kirana, yang menyamar sebagai wanita desa biasa, memulai perjalanan untuk mencari suaminya. Sepanjang perjalanan, dia menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh keluarga barunya dan norma-norma sosial yang membatasi, namun akhirnya ia menemukan cinta sejatinya dalam sebuah wahyu yang mengejutkan. Kisah ini mengangkat tema kesetiaan, ketekunan, dan kekuatan cinta sejati.
Cerita Ande-Ande Lumut dan Klenting Kuning:
Tiga gadis bersaudara ingin bertemu pangeran Ande-Ande Lumut. Dua kakaknya memakai pakaian mewah, sedangkan si bungsu, Klenting Kuning, mengenakan baju sederhana. Di perjalanan, mereka bertemu raksasa yang menawarkan tumpangan dengan syarat ciuman. Kakak-kakaknya setuju, tapi Klenting Kuning menolak dan jalan kaki. Ande-Ande Lumut memilih Klenting Kuning karena keberanian dan kesederhanaannya.
8. Lutung Kasarung
Berlatar di Kerajaan Pasir Batang, kisah ini menceritakan tentang Putri Purbasari, yang kecantikan dan hak klaimnya atas takhta menimbulkan kecemburuan saudara perempuannya. Terkutuk dengan bintik hitam dan diasingkan, peruntungan Purbasari berubah dengan bantuan binatang hutan dan kera hitam misterius (lutung). Narasinya terungkap untuk mengungkap tema kecemburuan, penebusan, dan kekuatan kebaikan yang tak terduga.
Cerita Lutung Kasarung dan Purbasari:
Putri Purbasari diusir dari istana karena difitnah oleh kakaknya. Di hutan, ia bertemu seekor lutung (kera hitam) yang selalu membantunya. Lutung itu ternyata pangeran yang dikutuk. Berkat kebaikan Purbasari, kutukan pun hilang dan sang pangeran kembali ke wujud aslinya. Mereka kembali ke istana dan memimpin dengan adil dan bijaksana.
9. Roro Jonggrang
Dongeng berlatar di Kerajaan Prambanan ini berkisah mengenai kerajaan yang jatuh ke tangan Kerajaan Pengging yang agresif pimpinan Bandung Bondowoso. Ketika Bandung Bondowoso menuntut untuk menikah dengan Roro Jonggrang, sang putri yang cerdik merancang tantangan mustahil yang melibatkan pembangunan seribu candi dalam satu malam. Ceritanya mengeksplorasi tema kecerdikan, perlawanan, dan konsekuensi dari kesombongan.
Cerita Roro Jonggrang dan Candi Seribu:
Bandung Bondowoso jatuh cinta pada Roro Jonggrang dan ingin menikahinya. Tapi Roro tak suka dan memberi syarat: ia harus membangun 1.000 candi dalam semalam. Dengan bantuan jin, Bandung hampir berhasil. Namun, Roro meminta warga membunyikan lesung agar fajar terbit lebih awal. Bandung marah dan mengutuk Roro jadi arca ke-1000.
10. Bawang Merah Bawang Putih
Kisah Bawang Merah Bawang Putih ini mirip dengan kisah Cinderella, di mana adanya persaingan antara dua saudara tiri. Kisah ini mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan jebakan rasa iri dan kekejaman.
Masing-masing dongeng yang bagus di atas, meski memiliki asal-usul berbeda, mengandung pesan moral dan pelajaran yang penting bagi perkembangan anak-anak. Dongeng dan cerita tidak hanya menghibur tetapi juga memainkan peran penting dalam membantu anak-anak memahami dan mengekspresikan keinginan, ketakutan, dan konflik anak, sekaligus membantu perkembangan emosional, kognitif, dan moral mereka.
Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang Putih adalah gadis baik dan rajin, sementara Bawang Merah malas dan suka memerintah. Suatu hari, Bawang Putih menolong nenek tua dan diberi labu ajaib berisi emas. Ibu tiri dan Bawang Merah iri lalu meniru perbuatannya, tapi bersikap kasar pada sang nenek. Mereka pun mendapat labu berisi ular. Cerita ini mengajarkan bahwa kebaikan selalu dibalas kebaikan.
Mengintegrasikan cerita dari budaya yang berbeda, seperti dari Indonesia, memperkaya pemahaman dan apresiasi anak-anak terhadap keberagaman dunia, menumbuhkan kesadaran mengenai dunia sekitar dan empati sejak usia muda.
Manfaat cerita dongeng sebelum tidur untuk perkembangan kognitif turut melengkapi kebutuhan stimulasi anak-anak dalam proses tumbuh kembangnya. Yang tidak kalah penting untuk perkembangan kognitif anak adalah nutrisi. Penting untuk memahami bahwa dukungan nutrisi yang tepat bagi tumbuh kembang anak.
Nutrisi yang Mendukung Tumbuh Berkualitas Anak
Aktivitas bercerita dan membacakan dongeng saja belum cukup. Anak juga membutuhkan asupan nutrisi optimal agar potensi kecerdasannya berkembang secara maksimal. Salah satu dukungan terbaik adalah melalui nutrisi yang tepat dan seimbang, seperti yang ditawarkan oleh PediaSure.
PediaSure kini dilengkapi dengan Peptigro System. PediaSure dengan CPP (Casein Phosphopeptide) terbukti secara ilmiah mampu:
- Mendukung 2X Growth Improvement atau pertumbuhan 2x lebih cepat dengan peningkatan massa otot tanpa menambah lemak.
- Memperkuat tulang hingga 44%.
- Mengurangi frekuensi sakit hingga 35%.
- Meningkatkan kecukupan vitamin D sebesar 19%.
Dengan kombinasi kegiatan cerita sebelum tidur dan nutrisi yang memadai dari PediaSure CPP, Ibu bisa membantu anak tumbuh berkualitas, baik secara kognitif, sosial-emosional, maupun fisik.
ID.2025.65659.PDS.1 (v1.0)
